LAPORAN TAHUNAN 2014
15
ANNUAL REPORT
setiap 6 bulan sekali dalam rangka memantau dan melakukan pencegahan risiko kejadian
fraud. Laporan enam bulanan anti fraud bank telah
disampaikan ke Bank Indonesia secara tepat waktu.
Unit Manajemen Risiko juga telah mengadopsi model perhitungan Pendapatan
Bunga Bersih NII dan model Nilai Modal Ekonomis EVE dari kantor regional Hong
Kong guna memonitor risiko suku bunga sehubungan dengan risiko pasar. Unit
Manajemen Risiko juga telah melakukan stress testing untuk risiko pasar, risiko
liquidity dan risiko foreign exchange serta melakukan verifikasi terhadap kertas kerja
laporan bulanan risiko operasional dan disamping itu juga memonitor posisi harian
dan limit-limit serta membuat laporan bulanan analisa kredit portfolio.
Bank telah memenuhi kewajiban Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Manajer dan staff
sesuai regulasi yang berlaku.
1.5 Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian Kredit kepada Pihak-Terkait dan Grup
Debitur Besar.
Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam suatu kondisi atau perjanjian dimana bank
diharuskan memberikan dana yang melanggar BMPK Batas Minimum Pemberian Kredit
dan batas pemberian fasilitas kredit. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
pemberian kredit kepada pihak-terkait dan atau kelompok debitur besar masing-masing
tidak boleh melebihi 10 dan 25 dari modal bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada
kelompok debitur besar dan pihak-terkait. Semua keputusan pemberian kredit harus
disetujui oleh komite kredit yang para anggotanya akan memeriksa dan memberi
komentar atas masalah yang ada di aplikasi kredit.
Bank telah mengkinikan internal limit guna memonitor terjadinya pelampauan BMPK.
Selama penilaian aplikasi kredit, account officer harus memeriksa latar belakang profil
perusahaan dan manajemennya, dan juga informasi yang relevan menurut faktor-faktor
yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait dan grup debitur.
annually basis for monitoring and conduct fraud prevention.
This semi annually bank’s anti fraud report has been timely submitted to Bank Indonesia.
Risk management unit has adopted the Net Interest Income NII and Economic Value of
Equity EVE models from Hong Kong regional office for monitoring interest rate risk relating
to market risk. RMU has also performed general stress stesting for market risk, liquidity
risk and foreign exchange risk as well as verification to monthly operational risk self
assessment report, besides monitoring daily position and limit as well as providing monthly
portfolio credit analysis.
Bank has complied with Risk Management Certification for Managers and officers as
required by regulation.
1.5 Prudential principles in fund provision to Related-parties and in Large-exposures.
The bank is prohibited to enter into condition or agreement that obligate bank to provide fund,
which will violate the LLL and credit facility limit granted.
Fund provision to Related- party and or in Large- exposures are in accordance with Bank
Indonesia regulation, which the Legal Lending Limit for related-party and in large exposure not
exceeded 10 and 25 , respectively of the bank capital. There was no breach on the Legal
Lending Limit for large exposures and Related- party.
Any credit decision made must be approved by Loan committee meeting and member of Loan
committee will review and comment on the credit application on certain issues.
Bank has updated the internal limit for monitoring the LLL impelemtation.
During the credit application assessment, account officer must check on the back- ground
of the company profile and management, as well as relevant information according to
factors counted as related party and or group borrower.
LAPORAN TAHUNAN 2014
16
ANNUAL REPORT
Per tanggal 31 Desember 2014, saldo pemberian kredit dalam jutaan rupiah:
a. Pihak-terkait : Rp. Nihil b. Debitur Inti:
- Individual Rp. 2.861.739 - Kelompok Rp. 3.577.173
1,6 Rencana Strategi Bisnis Bank Target Jangka Pendek 1 tahun, menurut misi
dan visi bank.
Untuk tahun 2015, Bank merencanakan untuk peningkatan atas portfolio pinjamanya sekitar
19 dibandingkan dengan saldo pinjaman pada akhir 2014. Penambahan ini dikontribusi oleh
debitur baru and juga peningkatan pinjaman bagi debitur lama. Dengan ini, di tahun 2014,
bank tetap berfokus pada prudent banking principle untuk menjaga kualitas kredit nasabah
yang ada. Sedangkan untuk kredit bermasalah NPL
masih di bawah ketentuan di tahun 2014. Tingkat kredit bermasalah secara gross berada
pada level 0,44 dan Tingkat kredit bermasalah secara net berada pada level 0,00
Dalam hal penanganan kredit bermasalah NPL, bank tetap memberikan perhatian khusus
untuk menurunkan saldo rekening kredit bermasalah. Hal yang telah dilakukan bank
dalam usaha penurunan rasio kredit bermasalah yaitu dengan melakukan eksekusi agunan dan
arus kas nasabah. Dilain hal, guna mendukung pertumbuhan
kredit, bank merencanakan meningkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK melalui
Cabang Jakarta dan Cabang Pembantu Surabaya dan Medan.
Di tahun 2015, bank memproyeksikan peningkatan
pendapatan bunga
bersih dibandingkan tahun 2014. Untuk mencapai
tujuan ini, bank akan menerapkan 3 strategi kunci dengan peran aktif para pihak baik di
cabang Jakarta serta cabang pembantu Surabaya dan Medan sebagai berikut:
Pertama, mendukung usaha debitur-debitur yang memiliki sikap Good Corporate Governance
GCG. Dalam hal ini bank secara tidak langsung dapat melaksanakan prudential
banking principle, karena kecenderungan perusahaan yang memiliki good corporate
governance akan lebih transparan, sehingga As of December 31, 2014 the outstanding
balance of in million of Rupiah: a. Related- party
Rp. None b. Core debtor :
- Individual Rp 2.861.739
- Group Rp 3.577.173
1.6 Bank’s strategic business plan Short Term Target 1 year, according to the
banks mission and vision.
For the year 2015, Bank plans to increase its loan portfolio approximately 19 compared to
the loan balance at the end of 2014. This increase due to potential new debtor and also
the loans increase to existing borrowers. Thus, in 2014, Bank remains focused on prudent
banking principle to maintain the credit quality of existing customers.
As for non-performing loans NPLs are still under the provisions in the year 2014. NPL
gross is maintained at level 0.44, while NPL nett is maintained at level 0.00
In terms of handling non-performing loans NPL, Bank still pays special attention to lower
account balances of nonperforming loans. This has been done in an attempt to decrease the
bank NPL ratio by performing collateral and cash flows of customers.
On the other hand, in order to support the growth of credit, Bank plans to increase the
growth of Third Party Funds TPF Branch through Jakarta and Surabaya and Medan
Branch. In 2015, Bank is projecting an increase in net
interest income compared to the year 2014. To achieve this goal, Bank will implement three
key strategies with the active participation of Jakarta branch and sub-branch of Surabaya and
Medan as
follows: First, it supports business of borrowers who
have the attitude of Good Corporate Governance GCG. In this case the bank could
indirectly implement prudential banking principle, due to the tendency of companies that
have good corporate governance will be more transparent, so that the bank can properly