Analisis Hasil Penelitian. Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Penggajian Karyawan pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan

Divisi SPI ini bertugas untuk menilai pengawasan gaji dan upah apakah telah berjalan sebagaimana semestinya. Pemeriksaan tersebut dapar dilihat prosedur gaji dan upah yang telah diterapkan, melihat keabsahan dari perhitungan gaji dan upah dan lain sebagainya. Divisi SPI melakukan pemeriksaan setiap 1 satu tahun sekali.

4.2 Analisis Hasil Penelitian.

4.2.1 Analisis terhadap Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Sistem Penggajian dan Pengupahan yang Diterapkan oleh PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan Pada bab II terdahulu telah diuraikan bahwa sistem informasi akuntansi penggajian adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan memiliki unsur - unsur dokumen yang digunakan, catatan - catatan, prosedur yang saling berhubungan dan fungsi yang saling terkait. Sistem informasi akuntansi dalam hal ini bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan memiliki unsur sistem informasi penggajian dan pengupahan seperti yang disebutkan diatas. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan maka didapatlah data - data penggajian dan pengupahan, untuk itu penulis akan membandingkannya dengan teori yang dipelajari, berdasarkan Universitas Sumatera Utara perbandingan tersebut penulis akan melakukan membuat analisis sebagai berikut :

1. Dokumen yang digunakan.

Dokumen yang digunakan oleh PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan sudah cukup efektif. Ini dapat dilihat dengan adanya surat pengangkatan karyawan, daftar gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah, serta daftar absensi dan lembur yang digunakan sebagai dasar perhitungan gaji diluar gaji pokok yang keabsahannya diotorisasi berupa tandatangan dari pihak yang berwenang pada bagiannya. Misalnya dalam daftar gaji yang dibuat oleh bagian Kepegawaian yang kemudian diteruskan kebagian Keuangan untuk diotorisasi.

2. Catatan akuntansi yang digunakan

Perusahaan ini memiliki catatan akuntansi antara lain buku jurnal dan buku besar. Pada buku jurnal biasanya pencatatannya lebih lengkap dan lebih terperinci menurut tanggal kejadian transaksi penggajian dan pengupahan. Sementara itu buku besar digunakan sebagai kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam jurnal. Tetapi semua catatan akuntansi yang digunakan telah diproses secara komputerisasi dengan menggunakan software Microsoft Excel. Setiap transaksi pada buku jurnal dicatat berdasarkan tanggal, nomor bukti, nomor akun, dan keterangan dimana nominal dimasukkan ke debet dan kredit. Selanjutnya akun diposting ke buku besar empat kolom Universitas Sumatera Utara dimana dicantumkan saldo pada sisi uraian. Pencatatan akuntansi ini seharusnya sudah memiliki sistem sendiri ataupun sudah masuk ke Sistem Manajemen Kepegawaian SIMPEG. Hal ini membuat ketidakpaduan sistem sehingga kinerja perusahaan menjadi lambat dan tertinggal.

3. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan sudah memadai, hal ini dapat dilihat dengan adanya beberapa prosedur antara lain : 1 Prosedur penerimaan karyawan Seperti yang diuraikan terdahulu bahwa dalam prosedur penerimaan karyawan terdapat seleksi yang ketat dan dalam beberapa tahapan. Seleksi ini dilakukan oleh Divisi Kepegawaian perusahaan itu sendiri dan setelah itu dilakukan seleksi dan training sebelum dinyatakan lulus dan dikeluarkan SK karyawan oleh Kepala Cabang dan Direksi Perusahaan. 2 Prosedur pemutusan hubungan kerja. Dalam prosedur pemutusan hubungan kerja ada beberapa tahap yang perlu dilalui yaitu bagi karyawan yang melanggar peraturan perusahaan, terlebih dahulu karyawan hanya akan diberikan teguran, jika karyawan tersebut tidak menunjukkan perubahan sikap kemudian diberikan surat peringatan sebanyak tiga kali. Masing – masing surat Universitas Sumatera Utara peringatan ini berlaku selama enam bulan. Pemberian surat peringatan ini tidak harus secara berurutan tapi dapat diberikan dengan melihat besarnya kesalahan yang telah dilakukan oleh karyawan. Jika karyawan tidak juga merubah sikap maka perusahaan dapat mengajukan permohonan penetapan pemutusan hubungan kerja sesuai dengan prosedur undang-undang yang berlaku. 3 Prosedur pencatatan waktu Sistem untuk pencatatan waktu hadir di PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan menggunakan mesin pencatatan waktu hadir handkey. Sistem untuk prosedur pencatatan waktu hadir di PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan menggunakan Sistem Manajemen Kepegawaian SIMPEG, sehingga mesin pencatatan waktu hadir handkey ini online langsung ke bagian Kepegawaian. Dengan begitu dapat dilakukan pengendalian terhadap waktu hadir dan waktu pulang. Sehingga dapat meminimalkan penipuan terhadap waktu hadir dan waktu pulang. Hal ini dapat kita lihat dari karyawan masuk dan keluar kerja tidak tepat waktunya maka perusahaan akan memberikan teguran pada yang bersangkutan. Jika hal itu dilakukan sampai tiga kali maka karyawan tersebut akan diberikan surat peringatan pertama, namun jika dilakukan terus menerus perusahaan dapat mengambil tindakan keras terhadap karyawan tersebut. Universitas Sumatera Utara Tetapi prosedur pencatatan waktu ini kurang memadai dikarenakan penggunaan prosedur pencatatan waktu hadir yang memiliki sistem yang berbeda dengan sistem yang digunakan untuk prosedur pembayaran daftar gaji dan upah. Sistem untuk pencatatan waktu hadir di PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan menggunakan Sistem Manajemen Kepegawaian SIMPEG, sedangkan untuk prosedur pembayaran daftar gaji dan upah menggunakan Microsoft Excel, yang mengakibatkan adanya ketidakpaduan sistem yang digunakan, hal ini juga menyebabkan ketidak efisienan terhadap penggunaan waktu. 4 Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah Prosedur pembuatan gaji dan upah yang digunakan sudah memadai hal ini dapat dilihat dari semua daftar hadir dan daftar lembur karyawan dari tiap unit kerja dikumpulkan oleh Divisi Kepegawaian yang digunakan untuk membuat daftar gaji dan upah pada akhir bulan. Selain itu, Divisi Kepegawaian juga dalam membuat daftar gaji dan upah berdasarkan SK mengenai pengangkatan pegawai, kenaikan pangkat, mutasi, tarif gaji dan upah, potongan-potongan seperti pajak penghasilan pegawai PPh, Jamsostek, dan lain sebagainya. Semua data yang mendukung daftar gaji tersebut di-input dan di-edit ke dalam database setiap karyawan. Sistem yang digunakan untuk prosedur pembuatan daftar gaji dan upah adalah SIMPEG. Semua data lalu Universitas Sumatera Utara diproses yang kemudian menghasilkan daftar gaji karyawan yang oleh Divisi Kepegawaian dibuat rangkap 2 dua. 5 Prosedur pembayaran gaji dan upah PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan melakukan pembayaran gaji pada awal bulan. Daftar gaji dan upah yang dibuat oleh bagian kepegawaian dibuat rangkap 2 dua dan diserahkan ke Ka. Divisi Adm. Keuangan untuk diproses dan selanjutnya dibuatkan Bukti Pengeluaran Bank BPB, selanjutnya BPB dibuat rekapitulasi dan dikirimkan ke Petugas Akuntansi untuk diverifikasi serta diberi kode akun dan paraf. Selanjutnya KA. Divisi Keuangan menerima Bukti Pengeluaran Bank BPB dan Daftar Gaji DG dari KA. Divisi Administrasi Keuangan untuk diperiksa dan ditandatangani, yang selanjutnya dari lampiran di atas dibuatkan Proses Transfer Giro PTG berupa bilyet giro yang kemudian akan diserahkan kepada Kepala Cabang. PT-G, BPB dan DG yang diterima dari KA. Divisi Keuangan memeriksa setiap lampirannya dan kemudian ditandatangani untuk selanjutnya diserahkan kepada KA. Divisi Adm. Keuangan. Berkas yang telah sampai ke KA. Divisi Adm. Keuangan diperiksa dan memberikan nomor rekening karyawan yang selanjutnya diserahkan kepada Bank untuk melakukan pembayaran gaji transfer ke rekening pegawai. Setelah itu KA. Divisi Adm. Keuangan membukukan Laporan Mutasi Harian Bank LMHB dan mengirimkannya ke KA. Divisi Keuangan untuk diperiksa kembali dan ditandatangani. Universitas Sumatera Utara Kemudian berkas yang telah ditandatangani dan diperiksa diserahkan ke Petugas Akuntansi untuk dilakukan proses akuntansi dan disimpan oleh Petugas Akuntansi berdasarkan tanggal sebelum berkas tersebut diserahkan kembali ke Petugas Kepegawaian untuk memperbaharui file yang sudah ada. Dalam hal ini pembayaran kepada pegawai berupa pemberian slip gaji oleh Petugas Kepegawaian yang pencatatan dan penyimpanannya berdasarkan tanggal. Pembayaran gaji melalui bank yaitu dengan mentransfer ke rekening masing – masing pegawai. Laporan slip gaji dan upah karyawan yang diberikan kepada karyawan harus disetujui oleh Kepala Divisi Keuangan dan kemudian dibagikan kepada setiap karyawan. Pencatatan setiap transaksi dibuat ke dalam buku jurnal lalu kemudian di posting ke dalam buku besar dimana dasar pencatatannya adalah daftar gaji dan upah. Flowchart penggajian pada PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan dapat dilihat di lampiran II. Dari keterangan diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan telah melaksanakan setiap prosedur-prosedur yang terjadi pada sistem penggajian dan pengupahan dengan baik tetapi masih kurang memadai dan terpadu, hal ini dapat dilihat dari adanya penggunaan sistem yang berbeda. Dimana pada prosedur pencatatan waktu hadir dan prosedur pembuatan daftar gaji dan upah telah menggunakan SIMPEG, tetapi pada prosedur pembayaran gaji dan Universitas Sumatera Utara upah masih menggunakan Microsoft Excel. Seharusnya untuk sebuah perusahaan besar seperti PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan telah memiliki satu sistem khusus yang menangani sistem penggajian dan pengupahan. Hal ini dimaksudkan agar meminimalkan kecurangan dan meningkatkan kinerja perusahaan. 4.2.2 Analisis Hubungan Sistem Informasi Akuntansi pada Sistem Penggajian dan Pengupahan terhadap Sistem Pengendalian Internal yang Diterapkan oleh PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan Dari data – data yang didapatkan setelah penulis melakukan penelitian maka penulis dapat menyimpukan bahwa PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan telah menerapkan dan melaksanakan pengendalian internal dengan cukup memadai, hal ini dapat dijelaskan dari hal-hal berikut :

1. Struktur organisasi

Dapat dilihat pada struktur organisasi PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan berbentuk garis dimana pimpinan tertinggi berada pada seorang Kepala Cabang General Manager dan membawahi langsung beberapa divisi. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa bawahan bertanggung jawab atas tugasnya kepada atasannya. Dengan begitu akan menghasilkan disiplin yang tinggi pada setiap bawahan karena laporan hasil tugasnya akan langsung diberikan kepada atasannya dengan tepat Universitas Sumatera Utara waktu, tentunya pelaksanaan unit kerja secara umum telah berjalan dengan baik. Pada sistem penggajian dan pengupahan terdapat pemisahan tugas. Misalnya fungsi keuangan sebagai verifikasi daftar gaji dan upah terpisah dengan Divisi Kepegawaian yaitu sebagai pembuat daftar gaji dan upah. Selanjutnya Bagian Akuntansi sebagai bagian pencatatan terpisah dengan bagian pembayaran gaji dan upah yang berbentuk slip gaji yang dilakukan oleh bagian Divisi Keuangan. Yang menjadi kelemahan yaitu masih adanya rangkap tugas di Bagian Kepegawaian. Dimana suatu fungsi Kepegawaian merangkap tugas pencatatan waktu hadir karyawan, pembuat daftar gaji dan upah karyawan, sebagai penyeleksi dan penerima karyawan baru. Seharusnya hal ini tidak dilakukan karena dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan terhadap gaji dan upah.

2. Pegawai yang berkualitas

Seperti yang telah dijelaskan pada data penelitian diatas, PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan dalam merekrut pegawai telah melakukan seleksi yang ketat dalam beberapa tahapan. Hal ini dimaksudkan agar memperoleh pegawai yang berkualitas dalam bidangnya dan bertanggung jawab pada pekerjaannya. Perusahaan juga menempatkan pegawai sesuai tingkat pendidikan yang mana setiap penerimaan, penempatan, mutasi, akan dibuatkan surat keputusan yang ditandatangani oleh Direksi dan Kepala Cabang. Walaupun begitu, seleksi ini masih kurang terbuka hal ini disebabkan oleh seleksi yang dilakukan oleh Bidang Kepegawaian perusahaan sendiri. Universitas Sumatera Utara

3. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan

Dari segi pemisahan tugas, setiap kegiatan pada sistem penggajian dan pengupahan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang, hal ini dimaksudkan agar meminimalkan terjadinya penyimpangan terhadap transaksi, misalnya pembuatan daftar hadir dan lembur terlebih dahulu diotorisasi oleh Bagian Kepegawaian sebelum membuat daftar gaji dan upah. Kemudian sebelum didistribusikan ke unit- unit kerja lain terlebih dahulu daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh KA Divisi Adm. Keuangan sebelum dibuatkan bukti pengeluaran bank BPB yang kemudian diotorisasi oleh KA Divisi Keuangan. Berkas tersebut kemudian diotorisasi oleh Bagian Akuntansi untuk diberi paraf dan nomor akun. Kemudian diserahkan kembali ke KA Divisi Adm. Keuangan untuk diotorisasi lagi. Selanjutnya diserahkan kepada KA Divisi Keuangan kembali untuk dibuatkan proses transfer giro PT-G. Dimana PT-G berupa bilyet giro dan harus ditandatangani oleh Kepala Cabang. Setelah itu KA. Divisi Adm. Keuangan baru dapat memberikan nomor rekening karyawan dan menyerahkannya kepada Bank untuk melakukan pembayaran gaji pegawai. Selain itu pegawai yang namanya tercantum pada daftar gaji dan upah harus memiliki surat pengangkatan yang telah ditandatangani oleh direksi dan kepala cabang. Berdasarkan uraian diatas maka PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan dalam melakukan kegiatan mulai dari penerimaan pegawai sampai pendistribusian gaji dan upah harus mendapat persetujuan dari pihak yang Universitas Sumatera Utara berwenang dan dicatatat berdasarkan prosedur yang berlaku guna menghindari penyimpangan terhadap transaksi.

4. Praktek-praktek yang sehat

PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan telah menjalankan praktek – praktek yang sehat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang dijalankan perusahaan seperti Bagian Kepegawaian yang berfungsi membuat daftar gaji dan upah bertanggung jawab untuk menyimpan semua arsip pegawai. Sedangkan bagian akuntasi bertanggung jawab atas pencatatan atas pemeriksaan kebenaran jumlah dan potongan - potongan perhitungan gaji dan upah sebelum dilakukan pembayaran gaji dan upah pegawai. Sementara itu, Dinas Perpajakan mempunyai tugas menghitung pencatatan dan pelaporan pajak penghasilan pegawai PPh. Selain melaksanakan pengendalian internal di atas, perusahaan juga memiliki divisi SPI Satuan Pemeriksaan Intern yang berada di kantor pusat dan melakukan pemeriksaan ke kantor-kantor cabang setiap setahun sekali. Perusahaan telah membuat kebijakan - kebijakan yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup perusahaan dan kesejahteraan para pegawainya yang mana hal ini dapat mendorong pengendalian internal yang memadai. Salah satu kebijakan yang diterapkan perusahaan adalah kebijakan mengenai pengupahan dimana upah yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan harga negosiasi antara PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan dengan KOKARPEL. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan