Jenis Penelitian Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data Dokumen yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bersifat deskriptif dalam bentuk studi kasus, yaitu penelitian yang rinci tentang suatu objek tertentu dalam kurun waktu tertentu. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data penelitian dan literatur-literatur lainnya dan kemudian menguraikannya secara rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian dan mencari penyelesaiannya. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan yang beralamat di Jalan Kapten R. Sulian No. 1 Belawan 20411 Telp. 061 6941919.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian yang dilakukan mulai dari penelitian kepustakaan hingga lapangan dimulai pada Bulan Juli 2013 dan berakhir pada Bulan September 2013. Universitas Sumatera Utara 3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang dihimpun berdasarkan pada suatu cara – cara dalam melihat proses suatu objek penelitian.

3.3.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh penulis langsung dari perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian, dalam hal ini adalah PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh penulis dari sumber lain seperti buku, surat kabar, dan media lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut: 1. Teknik Observasi, yaitu dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian, dalam hal ini sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan yang digunakan PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan. Universitas Sumatera Utara 2. Teknik Wawancara, yaitu melakukan Tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan beberapa pihak yang berkompeten dan berwewenang dalam memberikan data yang dibutuhkan, seperti pihak bagian akuntansi. 3. Teknik Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari teori – teori dan literatur – literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 4. Teknik Dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengcopyan atas data – data sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini.

3.5 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menginterpretasikan, dan menganalisis data untuk memberikan gambaran dan jawaban yang jelas dan akurat dari perumusan masalah dan melakukan perbandingan terhadap teori - teori yang ada dengan masalah yang dibahas untuk kemudian membuat kesimpulan dan saran yang dipandang penting. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Pelabuhan Indonesia I Persero merupakan salah satu Badan Usaha Milik negara BUMN yang mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia. Saat ini ada empat PT Pelabuhan Indonesia Persero yaitu: 1 PT Pelabuhan Indonesia I Persero berkedudukan di Medan 2 PT Pelabuhan Indonesia II Persero berkedudukan di Jakarta 3 PT Pelabuhan Indonesia III Persero berkedudukan di Surabaya 4 PT Pelabuhan Indonesia IV Persero berkedudukan di Makassar Maksud dan tujuan PT Pelabuhan Indonesia I Persero adalah turut serta dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi serta pembangunan nasional pada umumnya, serta pembangunan di bidang usaha jasa kepelabuhanan pada khususnya dengan menerapkan prinsip Perseroan Terbatas. PT Pelabuhan Indonesia I Persero dalam perjalanannya telah beberapa kali mengalami perubahan di dalam pergantian nama maupun pergantian bentuk perusahaan. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam daftar sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Haren Dedrifjt XVII – 1950 Status masih dalam kepemilikan Belanda dan peminpinnya disebut direktur Van De Haven. 2 Jawatan Pelabuhan 1945 – 1957 Pada tahun 1945 setelah terbentuknya kabinet RIS, departemen Van Scheevart dibubarkan dan kemudian dibentuk departemen pelayaran dan jawatan kepelabuhanan di bawah kementerian pekerjaan umum, tenaga kerja dan perhubungan. Departemen ini ditunjuk untuk mengelola dan menangani urusan pelabuhan dan angkatan laut yang dipimpin oleh kepala jawatan pelabuhan. 3 Perusahaan Negara Pelabuhan 1957 – 1969 Dalam periode ini nama jawatan pelabuhan diganti menjadi nama perusahaan negara pelabuhan yang mengelola pelabuhan secara konseptual dan banyak melayani masyarakat Public Services, tidak menghitung keuntungan. Dalam periode ini Pelabuhan Indonesia di bagi menjadi 8 Wilayah dengan status perusahaan negara PN yang terdiri dari : a Perusahaan Negara Pelabuhan I Belawan b Perusahaan Negara Pelabuhan II Dumai c Perusahaan Negara Pelabuhan III Tanjung Priok d Perusahaan Negara Pelabuhan IV Tanjung Perak e Perusahaan Negara Pelabuhan V Banjarmasin f Perusahaan Negara Pelabuhan VI Makassar Universitas Sumatera Utara g Perusahaan Negara Pelabuhan VII Manado h Perusahaan Negara Pelabuhan VIII Ambon Pengelolaan ini berdasarkan atas keputusan Presiden RI No.130 tahun 1957. Perusahaan Negara Pelabuhan I Belawan dan Perusahaan Negara Pelabuhan II Dumai merupakan suatu pelabuhan induk dan pelabuhan kecil di sekitar lingkungan masing - masing, mulai dari Sabang di daerah Aceh sampai pelabuhan Teluk Bayur di Sumatera Barat. 4 Badan Penguasaan Pelabuhan 1969 – 1983 Pada tahun 1969 – 1983 perusahaan negara pelabuhan bentuknya diubah menjadi Badan Perusahaan Pelabuhan BPP. Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu : Peraturan No. 1 tahun 1969 tentang pengelolaan pelabuhan yang dipimpin Administrator pelabuhan yang berfungsi pengusahaan dan pemerintah, selain itu juga ada tipe pengolahan pelabuhan yang sudah berkelompok pada peralatan pelabuhan tool Port. 5 Perusahaan Umum Perum Pelabuhan Indonesia I 1983 – 1991 Badan Perusahaan Pelabuhan BPP yang berperan ganda dalam pelaksanaannya banyak menimbulkan kendala yang merugikan pemakai jasa. Dengan adanya alasan ini, maka pengelolaan pelabuhan ini di ubah menjadi Perusahaan Umum Perum. Pada periode ini pengelolaan pelabuhan ini berdasarkan atas prinsip-prinsip pengusahaan dan fungsi pemerintah yang telah terpisah. Selain itu tipe Universitas Sumatera Utara dari perusahaan telah mendekati kepada pelayanan pelabuhan Service port 6 PT Pelabuhan Indonesia I Persero 1999 – Sekarang Dengan adanya pertimbangan peningkatan efisiensi dan efektivitas usaha maka status Perusahaan Umum berubah menjadi PT Pelabuhan Indonesia I Persero berdasarkan peraturan pemerintah No. 56 Tahun 1991 pada tanggal 19 Oktober 1991 dan Surat Keputusan sejak dari periode itu maka perusahaan ini menjadi Badan Usaha Milik Negara yang berada di lingkungan departemen perhubungan yang membentuk Perseroan dengan tujuan untuk menyelenggarakan penyediaan jasa, kepelabuhanan dan usaha lainya yang berada di pelabuhan umum. Kantor pusat dipimpin oleh Direksi selaku pengurus dan pimpinan Perseroan yang bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan, selaku kuasa Pemegang Saham dari Menteri Keuangan. Kantor pusat dipimpin oleh Direksi selaku pengurus dan pimpinan Perseroan yang bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dipimpin oleh Menteri perhubungan, selaku kuasa Pemegang Saham dari Menteri Keuangan. Saat ini, PT Pelabuhan Indonesia I Persero mengelola lima belas cabang pelabuhan, sebelas pelabuhan perwakilan, satu unit Terminal Peti Kemas, satu unit Galangan Kapal, satu unit Depo Peti Kemas Belawan, satu unit rumah sakit, dan satu unit Balai Pendidikan dan Latihan. Secara Universitas Sumatera Utara geografis, sebagian besar pelabuhan yang berada di bawah pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I Persero mempunyai peran yang strategis karena terletak di sepanjang Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional. Peluang-peluang bisnis yang masih potensial seperti pemanduan di Selat Malaka secara terus - menerus diusahakan agar mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan mampu mendorong pengembangan ekonomi daerah khususnya di wilayah sepanjang Selat Malaka dan akhirnya akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, PT Pelabuhan Indonesia I Persero memiliki visi sebagai penyedia jasa kepelabuhanan dan logistik terkemuka di tingkat regional. Sedangkan misinya adalah menyediakan jasa kepelabuhanan dan logistik yang berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi wilayah. Berpijak dari visi dan misi tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I Persero selalu berusaha dengan sungguh- sungguh membantu program pemerintah dalam membangun dunia usaha dan memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara melalui pengelolaan perusahaan secara profesional sesuai amanah dari pemegang saham. Universitas Sumatera Utara 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 4.1.2.1 Visi Perusahaan Visi PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan ditetapkan sebagai berikut: “Menjadi penyedia jasa kepelabuhanan dan logistik terkemuka ditingkat regional“.

4.1.2.2 Misi Perusahaan

Misi PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan ditetapkan sebagai berikut: “Menyediakan jasa kepelabuhanan dan logistik berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi wilayah”. Untuk mendukung pencapaian visi dan misi, perusahaan memiliki values sebagai berikut: 1. Customer Focus: Menyediakan jasa layanan yang fokus kepada pelanggan. 2. Leadership: Sistem kepemimpinan dan SDM yang mampu menjamin efektifitas dan kualitas pemimpin dan personil untuk merealisir Customer Focus serta Excellent Operation. 3. Inovasi: Membuat perusahaan berarti untuk meningkatkan pelayanan dalam upaya menciptakan New Value bagi Stakeholder. 4. Valuing Employee: Komitmen manajemen atas kepuasan, pengembangan dan perlakuan yang baik bagi pegawai. Universitas Sumatera Utara 5. System Perspective: Pengelolaan perusahaan sebagai sebuah sistem yang utuh sehingga pencapaian kesuksesan pengelolaan organisasi meliputi keseluruhan komponen organisasi tersebut.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk menjalankan segala aktivitas dalam rangka menjalankan laju perusahaan maka diperlukan struktur organisasi untuk memudahkan koordinasi kerja antara masing- masing bagian. Struktur organisasi yang jelas akan mempermudah pelaksanaan kerja karena diketahui dengan pasti job description antar tiap bagian. Struktur organisasi PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan telah menggambarkan secara pasti tentang tata letak dan fungsi dari tiap departemen yang ada dalam perusahaan. Bentuk struktur organisasi pada PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan adalah bentuk lini dimana setiap bawahan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan departemennya masing-masing dan adanya keterkaitan kerja antara satu departemen dengan departemen yang lainnya. Struktur organisasi PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan dapat dilihat pada lampiran I. Sebagaimana umumnya sebuah perusahaan, struktur organisasi PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Top Management Direksi, yang terdiri dari: Direktur Utama sebagai pimpinan, Direktur Usaha, Direktur Teknik, Direktur Keuangan serta Direktur Personalia dan Umum dimana masing- masing memimpin direktorat yang bersangkutan. Dewan Direksi berperan sebagai penentu kebijakan, mengarahkan dan mengendalikan organisasi. 2. Middle Management disebut dengan Senior Manajer Bidang SMB yang memimpin bidang masing-masing di dalam direktorat yang bersangkutan. Pada tingkat ini termasuk Satuan Pengawas Intern SPI, bagian Perencananan Informasi dan Pengembangan Renimbang. Pada tingkat ini, manajer bergerak sebagai pemikir, perencana dan mengendalikan Budget Centre bidang masing-masing. 3. Lower Management, merupakan unit pelaksana yang ditetapkan sebagai Strategis Business Unit SBU yang terdiri dari cabang- cabang pelabuhan ada 15 cabang, Unit Terminal Peti Kemas UTPK, Unit Rumah Sakit, Unit Galangan Kapal serta Balai Pendidikan dan Latihan BPL. Strategis Business Unit ini merupakan Profit Centre dalam melaksanakan usaha jasa kepelabuhanan. Universitas Sumatera Utara 4.1.4. Peraturan Kepegawaian tentang Sistem Penggajian dan Pengupahan PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan Sesuai dengan peraturan perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan surat keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP.454MBWPK2002 tentang pengesahan peraturan perusahaan tanggal 8 November 2002 dan diketahui oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat DPP serikat pekerja Pelabuhan, setiap perusahan berhak memberikan balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan atau pegawainya. Balas jasa di sini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi daya saing dan pengembangan perusahaan, khususnya pengendalian biaya pegawai dipandang perlu untuk menetapkan sistem penggajian yang dapat memotivasi pegawai dalam pengabdiannya di Perusahaan. Untuk memberikan pelayanan yang optimal pada pengguna jasa serta meningkatkan citra Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, maka diperlukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai kebutuhan. Mengingat penambahan tenaga kerja dengan cara rekuitmen eksternal memerlukan kajian dan waktu yang lama serta adanya kebijakan manajemen PT Pelabuhan Indonesia I Persero untuk tidak menambah pegawai, maka alternatif pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dilakukan kerja sama dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan KOKARPEL , sebagai penyedia tenaga kerja kontrak outsourcing . Universitas Sumatera Utara

4.1.5 Gambaran Umum Sistem Informasi Akuntansi pada Sistem Penggajian dan

Pengupahan yang Diterapkan oleh PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan memperkerjakan pegawai dalam beberapa bagian. Ada dua status pegawai di perusahaan ini, yaitu pegawai PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan dan Pegawai kontrak outsourcing yaitu karyawan yang diperbantukan di PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan yang merupakan kerja sama antara PT Pelabuhan Indonesia I Persero dan Koperasi Karyawan Pelabuhan KOKARPEL. Bagi pegawai tetap, perusahaan memberikan gaji dasar, tunjangan tidak tetap dan insentif prestasi dalam bentuk uang sebagai balas jasa, dengan didasarkan pada golongan, dan kelas jabatan. Bagi pegawai outsourcing, pembayaran upah tenaga outsourcing oleh PT. Pelabuhan Indonesia I Persero setiap bulannya, pembayarannya sama seperti pembayaran pegawai tetap. Dalam hal ini, PT Pelabuhan Indonesia I Persero membayarkan yang sesuai jumlah dengan isi Perjanjian Kerja sama antara PT Pelabuhan Indonesia I Persero dan KOKARPEL yaitu : a. Biaya langsung, meliputi : 1 Upah Pokok 2 Uang Makan 3 Uang Transport Universitas Sumatera Utara b. Biaya Tidak Langsung; meliputi : 1 Pakaian Dinas 2 Jamsostek 7.54 dari upah pokok 3 Kesehatan 4 THR Upah Pokok 12 5 Paket Lembur 6 Terminasi Upah Pokok 12 c. Manajemen Fee 10 dari biaya total sebelum PPN d. Pajak Pertambahan Nilai PPN Hari kerja perusahaan terdiri dari hari kerja administratif dan hari kerja operasional. Hari kerja administratif sebanyak 5 lima hari kerja yaitu hari senin sampai dengan hari jum’at. Sedangkan hari kerja operasional disesuaikan dengan operasional pelabuhan. Waktu kerja perusahaan adalah 8 delapan jam kerja dalam 1 satu hari dan 40 empat puluh jam dalam 1 satu minggu. Waktu kerja perusahaan dibedakan menjadi waktu kerja administratif dan waktu kerja operasional. Waktu kerja administratif diatur sebagai berikut : 1. Hari Senin – Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB 2. Waktu istirahat antar jam kerja : 12.00 – 13.00 WIB 3. Waktu istirahat hari Jum’at : 11.30 – 13.30 WIB Sedangkan waktu kerja dan waktu istirahat operasional diatur oleh pimpinan unit kerja yang bersangkutan di perusahaan, sesuai dengan kebutuhan pelabuhan. Universitas Sumatera Utara Seperti yang telah dijelaskan pada bab II sebelumnya, sistem informasi akuntansi pada siklus penggajian dan pengupahan adalah rangkaian aktifitas bisnis yang berulang dan operasional pemprosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai. Dalam hal ini, PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan dalam memproses sistem penggajian dan pengupahan telah menggunakan komputer sebagai alat untuk menginput, memproses dan menghasilkan data dan informasi. Pada pemprosesan penggajian dan pengupahan, perusahaan menggunakan microsoft excel dalam sistem perhitungan sedangkan software sistem kepegawaian SIMPEG hanya digunakan di bagian kepegawaian untuk mencatat file-file pegawai.

a. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan adalah : 1 Surat pengangkatan pegawai 2 Surat perjanjian kerja 3 Daftar hadir dan daftar lembur pegawai 4 Daftar gaji dan upah pegawai 5 Rekap daftar gaji dan Rekap daftar upah pengawai 6 Bukti pengeluaran kas 7 Slip gaji pegawai Universitas Sumatera Utara

b. Catatan akuntansi yang digunakan