Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Komposisi Penduduk Menurut Suku Sarana dan Prasarana

ditempati oleh pendidikan madrasah yaitu 12 orang 46 dan pada pendidikan kursus atau keterampilan sebesar 11 orang 42. Hal ini dikarenakan di kelurahan Bunut terdapat sekolah pendidikan ketrampilan menjahit yang di adakan setiap hari rabu dan kamis. Pengajar keterampilan menjahit juga berasal dari Bunut dan terdiri dari 3 orang staf pengajar, murid- murid yang belajar pun mayoritas ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan.

4.2.5 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Berdasarkan data kelurahan Bunut pada tahun 2011 mayoritas masyarakat Bunut bermata pencaharian sebagai karyawan. Hal ini dikarenakan wilayah Bunut dekat dengan Perkebunan BSP Bakrie Sumatera Plantation yang dimiliki oleh Aburizal Bakrie, yaitu pabrik yang dulunya sebagai pabrik sepatu kemudian beralih menjadi pabrik pengolahan karet sehingga banyak masyarakat sekitar yang menjadi karyawan di pabrik tersebut terdapat 368 orang 54 dan 126 orang 18 bekerja sebagai swasta seperti penarik becak atau buruh serabutan, sedangkan jumlah wiraswata atau pedagang sebanyak 79 orang 12 termasuk pengusaha industri sepatu Bunut didalamnya. Pekerjaan sebagai pertukangan terdapat 39 orang 7 dan pegawai negeri sipil PNS sebanyak 34 orang 6. Ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel 4.7 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian NO JENIS PEKERJAAN F 1 Karyawan 368 54 2 PNS 34 6 3 ABRI 15 2 4 Swasta 126 18 Universitas Sumatera Utara 5 WiraswastaPedagang 79 12 6 Tani 3 1 7 Pertukangan 39 7 Total 700 100 Sumber : profil Kelurahan Bunut tahun 2012

4.2.6 Komposisi Penduduk Menurut Suku

Menurut data kelurahan Bunut pada tahun 2011 mayoritas penduduk di Kelurahan Bunut merupakan suku Jawa yaitu sebesar 1580 orang 51, suku Batak Mandailing di urutan kedua terdapat 830 orang 27, Batak Toba sebesar 451 orang 15 dan Melayu 145 orang 5. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.8 Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku No JENIS SUKU F 1 Jawa 1580 51 2 Batak Mandailing 830 27 3 Batak Toba 451 15 4 Melayu 145 5 5 Minang 19 1 6 Aceh 17 1 Universitas Sumatera Utara 7 Tionghoa 15 8 Batak Karo 13 9 Ambon 2 10 Banjar 2 Total 3074 100 Sumber: profil Kelurahan Bunut tahun 2012

4.2.7 Sarana dan Prasarana

Industri sepatu Bunut terletak di jalan lintas antar propinsi atau yang biasa disingkat dengan jalinsum. Keadaan jalan di Bunut secara umum adalah jalan beraspal yang sampai saat ini dalam keadaan baik. Jarak tempuh antara Kelurahan Bunut dengan Kecamatan hanya 5 km dan jarak tempuh ke Kabupaten cukup dekat yaitu berjarak 4 km hanya diperlukan waktu sekitar 10 menit untuk mencapai Kabupaten. Dekatnya jarak antara Bunut dengan Kabupaten membuat masyarakat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari ataupun berbelanja keperluan yang lain. Sarana transportasi yang sering digunakan masyarakat adalah kendaraan roda dua sepeda motor, kendaraan roda empat mobil atau angkutan umum seperti angkot atau becak. Sedangkan jarak tempuh ke Ibukota Provinsi yaitu Medan 160 km memerlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4-5 jam dan transportasi yang digunakan pun bisa menggunakan kendaraan pribadi atau pun kendaraan umum seperti bus ataupun kereta api. Untuk penerangan yang digunakan oleh masyarakat adalah jasa PLN yang telah terpasang sejak dulu, dan segala kebutuhan rumah tangga seperti memasak nasi menggunakan tenaga listrik. Begitu juga dengan halnya penyediaan air bersih, masyarakat sudah menggunakan air sumur pompa ataupun sumur gali dan ada juga yang memakai air PDAM. Universitas Sumatera Utara

4.2.8 Gambaran Umum Industri Kecil di Kabupaten Asahan

Dokumen yang terkait

Kontribusi Perempuan Pengrajin Ulos Terhadap Ekonomi Keluarga di Desa Lumban Siagian Julu Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara

3 102 107

Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas di Kelurahan Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

7 122 122

era Perempuan Pengrajin Bambu Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Dengan Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Alam Lokal

1 74 100

Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Kisaran Baru Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan

3 116 161

Kehidupan Sosial Ekonomi Pemulung (Studi Antropologi Tentang Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga Pemulung Etnik Batak di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang).

11 140 119

EKSISTENSI JEMBATAN TABAYANG TERHADAP KEADAAN SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN SEI KEPAYANG BARAT KABUPATEN ASAHAN.

0 8 24

MOBILITAS PENDUDUK NON PERMANEN DAN PERUBAHAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA MOBILITAS PENDUDUK NON PERMANEN DAN PERUBAHAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI DESA GADUDERO DAN DESA PAKEM KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI JAWA TENGAH.

0 0 17

MOBILITAS SOSIAL ANTAR GENERASI KELUARGA PETANI PADI DI KELURAHAN PASIRAN KECAMATAN SINGKAWANG BARAT

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Mobilitas Sosial Dan Keberdayaan Ekonomi Keluarga Pengrajin Sepatu Di Bunut Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan

0 2 9

Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Kisaran Baru Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan

0 0 20