Motivasi Berprestasi atau n-Ach

oleh kebijakan pembinaan dari pemerintah berupa bimbingan dan penyuluhan, pemberian bantuan dalam hal promosi, serta koperasi. Dalam mengembangkan industri sepatu ini diperlukan peningkatan etos kerja dalam mendesain atau mengembangkan model sepatu dengan pelatihan, seperti pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dengan mengirimkan beberapa pengrajin sepatu Bunut ke Sidoarjo, Jawa Timur.

2.5 Motivasi Berprestasi atau n-Ach

Perkembangan ekonomi selalu dilakukan dan merupakan hasil dari penyebaran inovasi untuk berprestasi kebutuhan untuk berprestasi. Motivasi tersebut menemukan jalan keluarnya yang terbaik dalam aktivitas kewirausahaan. Masyarakat dengan motivasi untuk berprestasi tinggi akan menghasilkan usahawan yang lebih giat dan selanjutnya akan menghasilkan perkembangan ekonomi yang lebih cepat McClelland dalam Sztompka Piotr 2010:282. Motivasi Berprestasi adalah suatu pembentukan perilaku yang ditandai oleh bentuk- bentuk aktivitas atau kegiatan melalui proses psikologis, baik yang dipengaruhi oleh faktor intrinsik maupun ekstrinsik, yang dapat mengarahkannya dalam mencapai apa yang diinginkannya. McClelland dalam Budiman Arief, 2000:23 mengatakan bahwa kalau dalam sebuah masyarakat ada banyak orang yang memiliki n-Ach yang tinggi, dapat diharapkan masyarakat tersebut akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan untuk membuat sebuah pekerjaan berhasil, yang paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut. Dari hasil penelitian antarnegara yang dilakukan oleh McClelland menemukan bahwa Negara yang memiliki derajat yang tinggi kebutuhan berprestasinya, juga memiliki derajat yang tinggi pula pembangunan ekonominya. Orang dengan n-Ach yang tinggi, yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi, mengalami kepuasan bukan karena hasil kerja tersebut dianggapnya sangat baik. Akan tetapi, ada kepuasan batin tersendiri kalau ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya Universitas Sumatera Utara dengan sempurna. Menurut McClelland dalam Suwarsono, 2006:27 ada 4 ciri-ciri berprestasi yaitu: a. Mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi yang gemilang b. Penampilan kerja yang baik c. Selalu berpikir untuk maju d. Berusaha untuk menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki kualitas kerja yang dicapainya. Menurut McClelland ada beberapa klasifikasi dalam menilai tingkat motivasi berprestasi seseorang, yaitu: amat rendah, sangat rendah, dan amat kuat. Individu yang mempunyai motivasi berprestasi cenderung mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi, mempunyai tanggung jawab dalam usaha, aktif dalam kehidupan sosial serta tahan terhadap tekanan-tekanan dalam masyarakat sehingga tidak suka mengerjakan tugas yang terlalu mudah karena hal tersebut tidak banyak memberikan tantangan dan selalu memperhitungkan resiko. Beberapa cara dalam menilai tingkat motivasi berprestasi seseorang adalah dengan menerapkan berbagai metode dalam menilai tingkat motivasi berprestasi, baik itu orang perorang maupun tingkat berprestasi di sebuah Negara sekalipun, salah satunya dengan menggunakan metode proyeksi untuk menilai tingkat berprestasi seseorang dan kemudian meminta pendapat mengenai gambar yang ditampilkan, selanjutnya membandingkan dengan pendapat dari orang lain dengan gambar yang sama. Motivasi berprestasi yang terdapat pada pengrajin adalah usaha yang dimiliki oleh buruh pabrik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengembangkan keterampilan ataupun kreatifitas yang dimiliki dalam membuat sepatu dan kemampuan pengrajin dalam mengatasi berbagai masalah baik dari permodalan, persaingan produk ataupun perluasan pemasaran. Universitas Sumatera Utara

2.6 Definisi Konsep

Dokumen yang terkait

Kontribusi Perempuan Pengrajin Ulos Terhadap Ekonomi Keluarga di Desa Lumban Siagian Julu Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara

3 102 107

Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas di Kelurahan Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

7 122 122

era Perempuan Pengrajin Bambu Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Dengan Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Alam Lokal

1 74 100

Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Kisaran Baru Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan

3 116 161

Kehidupan Sosial Ekonomi Pemulung (Studi Antropologi Tentang Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga Pemulung Etnik Batak di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang).

11 140 119

EKSISTENSI JEMBATAN TABAYANG TERHADAP KEADAAN SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN SEI KEPAYANG BARAT KABUPATEN ASAHAN.

0 8 24

MOBILITAS PENDUDUK NON PERMANEN DAN PERUBAHAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA MOBILITAS PENDUDUK NON PERMANEN DAN PERUBAHAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI DESA GADUDERO DAN DESA PAKEM KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI JAWA TENGAH.

0 0 17

MOBILITAS SOSIAL ANTAR GENERASI KELUARGA PETANI PADI DI KELURAHAN PASIRAN KECAMATAN SINGKAWANG BARAT

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Mobilitas Sosial Dan Keberdayaan Ekonomi Keluarga Pengrajin Sepatu Di Bunut Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan

0 2 9

Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Kisaran Baru Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan

0 0 20