section dari kelenjar prostat. Laki-laki muda yang menjalani prostatektomi radikal tidak memiliki prognosis yang jelek setelah operasi dibandingkan
dengan laki-laki yang lebih tua. Mereka biasanya didiagnosa dengan keluhan genitourinaria yang tidak berhubungan dengan prostat atau karena riwayat
keluarga kanker prostat.
1,2
Perubahan keganasan pada prostat tidak terjadi secara menyeluruh dan serentak, akan tetapi secara bertahap sehingga kadangkala sulit untuk
membedakan perubahan keganasan pada prostat yang masih awal seperti neoplasia intraepitel prostat dengan adenokarsinoma prostat. Semakin awal
dijumpai keganasan pada prostat, maka semakin baik prognosisnya. Oleh karena itu, hal ini yang membuat peneliti berkeinginan untuk meneliti
pemeriksaan keganasan prostat dengan menggunakan imunohistokimia.
1.2. Identifikasi Masalah
Adenokarsinoma prostat merupakan tipe keganasan pada organ prostat yang paling banyak dan kadangkala tidak terditeksi terutama pada Gleason
grade 1 atau 2, dimana sulit dibedakan dengan neoplasia intraepitel prostat pada pewarnaan hematoksilin eosin. Di bagian Patologi Anatomi FK USU,
kadangkala pada beberapa sediaan jaringan prostat ditemukan keraguan dalam menegakkan diagnosa apakah sediaan tersebut masih merupakan
neoplasia intraepitelial prostat atau suatu adenokarsinoma prostat terutama yang well differentiated. Untuk itu diperlukan adanya pemeriksaan
imunohistokimia seperti p63 yang dapat membedakan adenokarsinoma
Universitas Sumatera Utara
prostat dari neoplasia intraepitel prostat, sehingga tidak terjadi underdiagnosis.
1.3. Hipotesis
Ada perbedaan tampilan imunohistokimia p63 antara neoplasia intraepitel prostat dengan adenokarsinoma prostat.
1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan umum
Untuk membuktikan adanya perbedaan tampilan imunohistokimia p63 antara neoplasia intraepitel prostat dengan adenokarsinoma prostat.
1.4.2. Tujuan khusus
1. Untuk melakukan uji diagnostik pemeriksaan imunohistokimia p63
terhadap pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin pada neoplasia intraepitel prostat dan adenokarsinoma prostat.
2. Untuk mengetahui korelasi tampilan aberrant p63 di sitoplasma pada
adenokarsinoma prostat dengan Gleason score.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Sebagai diagnostik penunjang yang lebih akurat dalam menegakkan
suatu proses keganasan pada prostat, sehingga dapat dilakukan
Universitas Sumatera Utara
penanganan yang lebih awal dengan konsekuensi prognosis yang lebih baik.
2. Dapat dipergunakan untuk menyingkirkan diagnosa yang ragu-ragu.
3. Dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut mengenai biologi
molekuler gen p63 dalam karsinogenesis yang berhubungan dengan terapi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 STUDI PUSTAKA
2.1. Embriologi dan Perkembangan Prostat
Selama kehamilan bulan ketiga, kelenjar prostat berkembang dari invaginasi epithelial dari sinus urogenital posterior di bawah pengaruh
mesenkim. Pembentukan normal dari kelenjar prostat membutuhkan pengaruh 5α-dihidrotestosteron yang disintesa dari testosteron fetal oleh 5α-
reduktase. Enzim ini dijumpai pada sinus urogenital dan genitalia ekternal. Konsekuensinya,
defisiensi 5α-reduktase akan menyebabkan prostat yang mengecil atau sama sekali tidak ada, walaupun epididimis, vasa deferentia
dan vesikel seminal tetap normal. Selama masa prepubertas, terjadi perubahan prostat menuju fenotipe
dewasa. Kelenjar membesar secara kontinu mencapai berat sekitar 20 gram pada usia 25-30 tahun.
4
2.2. Anatomi dan Histologi Kelenjar Prostat Normal