dengan perkembangan adenokarsinoma prostat. Namun berguna sebagai faktor prognostik setelah perawatan diterapkan dan dalam penentuan
prognosis. Namun, tingkat akhir yang tinggi menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang rendah.
8,18
2.6.8. Imunohistokimia
Pemeriksaan imunohistokimia terhadap adenokarsinoma prostat bermacam-macam, seperti PSA prostate specific antigen, PAP prostatic
acid phosphatase, keratin 34 βE12, p63, alpha methylacyl CoA racemase
P504S, androgen reseptor, p53.
9,13,19
2.6.8.1. PSA prostate specific antigen PSA merupakan suatu rantai tunggal glikoprotein, 34 kD, terdiri dari 237
asam amino, yang dihasilkan sel-sel epitel prostat. PSA merupakan suatu protease serine, termasuk famili gen kallikrein. PSA menunjukkan aktifitas
yang menyerupai chymotrypsin, trypsin dan esterase. Pada serum, PSA muncul sebagai suatu komplek dengan alpha-1-antichymotrypsin.
Pada prostat yang normal atau hiperplasia, PSA tampil pada bagian apikal dari epitel kelenjar sel-sel sekresi. Intensitas pewarnaan menurun pada
poorly differentiated adenocarcinoma.
9,13,19,20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.23. Imunohistokimia PSA pada epitel kelenjar prostat yang normal A dan adenokarsinoma prostat yang poorly differentiated B.
19
2.6.8.2. PAP prostatic acid phosphatase Pada kelenjar prostat normal dan hiperplasia prostat, PAP tampil pada
bagian apikal dari epitel kelenjar sel-sel sekresi. Ekspresi PAP lebih seragam dan kuat pada epitel kelenjar well differentiated adenocarcinoma, tetapi
berkurang intensitasnya dan lebih bervariasi pada moderately dan poorly differentiated adenocarcinoma.
9,13,19,20
2.6.8.3. Keratin 34βE12 Pewarnaan keratin 34βE12 terekspresi pada seluruh sel-sel basal prostat
yang normal, tetapi tidak terwarnai pada sel-sel sekresi dan stroma. Keratin 34βE12 sensitif terhadap formalin dan membutuhkan pretreatment dengan
enzim atau panas jika fiksasi formalin yang digunakan.
19
Hilangnya lapisan sel basal pada proliferasi prostat merupakan gambaran diagnostik yang penting dari karsinoma invasif dan mungkin sel basal tidak
terlihat dengan pewarnaan hematoksilin eosin. Pewarnaan spesifik untuk sel
Universitas Sumatera Utara
basal mungkin membantu untuk membedakan adenokarsinoma prostat invasif dengan lesi jinak yang menyerupai kanker seperti atrofi kelenjar,
hiperplasia post-atrofi, adenosis atypical adenomatous hyperplasia, adenosis sklerotik dan atipia yang diinduksi radiasi yang masih memiliki
lapisan sel basal.
9,13
Gambar 2.24.Imunohistokimia keratin 34βE12 pada epitel kelenjar prostat yang normal A; PIN B; adenokarsinoma prostat C.
19
2.6.8.4. p63 p63 merupakan suatu protein inti yang dikode oleh gen pada kromosom
3q27-29 yang homolog dengan p53 suatu tumor supressor gene, yang meregulasi pertumbuhan dan perkembangan epitel kulit, servik, payudara
Universitas Sumatera Utara
dan traktus urogenital.
12,21
Berbeda dengan p53, p63 mengkode minimal 6 isotipe utama. Tiga isotipe TAp63α, TAp63β, TAp63γ terdiri dari
transactivating domain TA dan mampu mengaktifkan p53 dan menginduksi apoptosis
. Berbeda dengan tiga isotipe lainnya ΔNp63α, ΔNp63β, ΔNp63γ tidak mengandung TA domain dan mensupresi p53 dan
isotipe TAp63. p63 diekspresikan pada sel-sel basal sebagian besar organ yang berepitel, demikian juga dengan prostat. p63 memiliki peranan dalam
perkembangan prostat dengan mempertahankan populasi sel stem prostat, sehingga p63 juga tertampil pada sel stem prostat. Isotipe yang paling banyak
tertampil pada sel-sel basal prostat normal adalah ΔNp63α.
21,22,23
Tampilan ΔNp63α menurun pada sel-sel yang telah berdifferensiasi secara invitro dan invivo serta diduga ΔNp63α tertampil secara spesifik pada sel
stem yang menunjukkan kemampuan proliferatif yang tinggi. Tampilan ΔNp63α diatur melalui jalur phosphoinositide 3-kinase.
24
Tampilan berlebihan dari p63 menginduksi apoptosis, walaupun masing- masing isotipe memiliki kemampuan yang berbeda. Mutasi p63 terjadi pada
berbagai jenis kanker dan jalur karsinogenesisnya sama dengan p53.
25
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.25. Struktur p63.
22
Perbedaan tampilan p63 berhubungan dengan progresi kanker atau suatu prognosis yang jelek pada beberapa kanker, dimana tampilan berlebihan pada
ovarium dan karsinoma sel skuamous oral, penurunan tampilan pada saluran kemih atas dan prostat serta tampilan aberant cytoplasmic pada
adenokarsinoma paru-paru.
26
Pada prostat normal, sel-sel basal masih utuh sehingga akan menampilkan p63, sedang pada adenokarsinoma prostat dimana tidak dijumpai lagi sel-sel
basal maka p63 mungkin tidak tertampil. Oleh karena itu dapat digunakan tampilan p63 ini untuk membedakan kelainan jinak dari ganas.
21,27
Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi pada adenokarsinoma prostat dapat terlihat peningkatan tampilan aberant p63 di sitoplasma yang berhubungan dengan mortalitas,
proliferatif yang meningkat dan apoptosis yang menurun.
26
Gambar 2.26.A. Tampilan p63 pada sel basal kelenjar prostat normal; B. Pewarnaan p63 negatif baik di sitoplasma maupun inti pada adenokarsinoma
prostat; C dan D. Pewarnaan p63 positif di sitoplasma pada adenokarsinoma prostat.
26
p63 memiliki kesamaan aplikasi dengan high molecular weight cytokeratin dalam mendiagnosa adenokarsinoma prostat, tetapi memiliki keuntungan
seperti: 1. lebih sensitif dibanding 34βE12 dalam pewarnaan sel-sel basal jinak khususnya untuk spesimen TURP; 2. lebih mudah interpretasinya
Universitas Sumatera Utara
karena intensitas pewarnaan inti lebih kuat dan lemah pada latarbelakangnya.
19
2.6.8.5. Alpha methylacyl CoA racemase AMACR AMACR merupakan suatu enzim yang terlibat dalam oksidasi β pada
rantai bercabang asam lemak. AMACR merupakan petanda tumor untuk banyak kanker pada manusia termasuk adenokarsinoma prostat. Studi
pendahulu menunjukkan positif kuat pada 97- 100 adenokarsinoma prostat. Sebagai tambahan AMACR juga positif pada sebagian besar high
grade neoplasia intraepitel prostat, 10-15 pada atypical adenomatous hyperplasia, kadang-kadang pada kelenjar yang jinak dan epitel vesikel
seminalis.
13,19
Jadi AMACR tidak spesifik untuk adenokarsinoma prostat, akan tetapi AMACR bermanfaat untuk konfirmasi adenokarsinoma prostat bersamaan
dengan morfologi HE dan pewarnaan spesifik sel-sel basal.
9,13
2.6.8.6. Reseptor androgen Reseptor androgen berlokasi pada inti, terikat pada komplek protein yang
muncul pada sel epitel kelenjar prostat, sel basal dan sel stroma. Protein yang teraktifasi merupakan suatu faktor transkripsi yang memperantarai fungsi sel
yang tergantung androgen seperti transkripsi PSA pada sel-sel sekresi dan memicu proliferasi sel.
13
Universitas Sumatera Utara
Sebagian besar adenokarsinoma prostat invasif imunoreaktif terhadap reseptor androgen. Reseptor androgen tampil pada sel-sel yang respon dan
tidak respon terhadap androgen pada kanker prostat, sehingga dugaan perkembangan sel-sel yang tidak tergantung terhadap androgen tidak seperti
konsekuensi terhadap kehilangan ekspresi reseptor androgen.
19
2.6.8.7. p53 Inaktifasi tumor supressor p53 merupakan salah satu perubahan genetik
yang paling sering pada tumor ganas. Pada sebagian besar kasus, inaktifasi p53 sebagian disebabkan suatu mutasi inaktifasi pada satu allele p53.
Sejumlah studi imunohistokimia menemukan peranan inaktifasi p53 pada berbagai tipe kanker. Diduga adanya hubungan antara akumulasi p53 inti
dengan prognosis yang jelek.
28
Sejumlah besar kanker menunjukkan akumulasi p53 inti setelah terapi radiasi dan tampilan berlebihan p53 berhubungan dengan peningkatan
proliferasi sel-sel kanker. Akumulasi p53 inti juga berhubungan dengan efek yang berlawanan dengan setelah terapi radiasi dan mungkin meningkatkan
kekambuhan adenokarsinoma prostat setelah terapi radiasi. Prendergast et al. mempelajari 18 pasien dengan kekambuhan lokal
adenokarsinoma prostat setelah terapi dan menemukan 72 memiliki imunoreaktif terhadap p53. Sekitar 5 pasien dengan biopsi sebelum terapi,
semuanya menunjukkan imunoreaktif terhadap p53. Pengamatan ini menduga bahwa perubahan p53 mungkin telah terjadi sebelum terapi dan
Universitas Sumatera Utara
mungkin dapat digunakan sebagai petanda preterapi untuk kekambuhan kanker. Pasien dengan kecepatan proliferasi sel yang tinggi juga
menunjukkan tampilan berlebihan p53, sehingga diduga tumor tersebut aktif secara biologi.
19
Gambar 2.27. Imunohistokimia p53 pada adenokarsinoma prostat yang poorly differentiated.
19
K.R.M.Leite et al. 1997 dalam mempelajari 51 pasien dengan radikal prostatektomi karena kanker prostat menunjukkan bahwa ekspresi
imunohistokimia p53 berhubungan dengan proliferasi sel.
29
Thorsten S et al. 2005 dalam mempelajari 3261 pasien dengan radikal prostatektomi menunjukkan adanya hubungan antara ekspresi
imunohistokimia p53 dengan Gleason grade dan kanker prostat yang hormone refractory.
28
Petrescu A et al. 2006 dalam studinya menunjukkan deteksi imunohistokimia p53 sebagai suatu indikator prognostik adenokarsinoma
Universitas Sumatera Utara
prostat, dimana tampilan berlebih p53 berhubungan dengan Gleason grade yang tinggi dan menunjukkan prognosis yang jelek.
30
Gambar 2.28. Pewarnaan imunohistokimia p53 yang kuat a dan sedang b.
28
2.6.9. Pengobatan