Faktor Prognostik Adenokarsinoma Prostat Adenokarsinoma prostat merupakan keganasan yang paling umum

Gambar 2.22. Gleason grade pada adenokarsinoma prostate. 17

2.6.7. Faktor Prognostik

Tiga kelompok faktor prognostik dapat dibedakan dalam kasus adenokarsinoma prostat: 1. tahap perkembangan menurut TNM; 2. diferensiasi tingkat keganasan berdasarkan klasifikasi Gleason dan Mostofi; 3. tingkat PSA prostat spesifik antigen dalam serum. 2.6.7.1. Klasifikasi TNM T-tahap: tumor primer. Tx-tumor primer tidak dapat dinilai. T0-tidak ada bukti tumor primer. T1-tumor tidak terlihat secara klinis, tidak teraba atau terlihat oleh pemeriksaan rektum. Universitas Sumatera Utara T1a-secara insidentil tumor yang ditemukan dalam tes histopatologi setelah reseksi prostat transuretra atau setelah operasional adenectomy, ditemukan 5 atau kurang pada jaringan yang direseksi. T1b-seperti di atas; ditemukan lebih dari 5 pada jaringan yang direseksi. T1c-tumor diidentifikasi secara histopatologi oleh biopsi jarum karena tingginya PSA. T2-tumor terbatas dalam kelenjar prostat. T2a-tumor melibatkan kurang dari setengah dari satu lobus. T2b-tumor melibatkan lebih dari setengah dari satu lobus. T2c-tumor melibatkan kedua lobus. T3-tumor meluas melalui kapsul prostat. T3a-ekstensi ekstrakapsular unilateral atau bilateral. T3b-tumor melibatkan vesikel seminalis. T4-tumor melibatkan struktur yang berdekatan selain vesikel seminalis, seperti leher kandung kemih, sfingter eksternal, rektum, otot levator atau dinding pelvis. N-tahap: kelenjar getah bening regional. Nx-kelenjar getah bening regional tak dapat dinilai. N0-tidak ada metastasis kelenjar getah bening regional. N1-metastasis ke kelenjar getah bening regional. Universitas Sumatera Utara M-tahap: metastasis jauh. Mx-metastasis jauh tidak dapat dinilai. M0-tidak ada metastasis jauh. M1-ada metastasis jauh. M1a-bukan kelenjar getah bening regional. M1b-tulang. M1c-tempat lain. 11,13,18 Stadium klinis Stadium I : T1a No Mo Stadium II : T1a No Mo T1b,c No Mo T1,T2 No Mo Stadium III : T3 No Mo Stadium IV : T4 No Mo Any T N1 Mo Any T Any N M1 5,11,13,18 2.6.7.2. Tingkat diferensiasi kanker Tingkat diferensiasi didefinisikan menurut klasifikasi dengan Mostofi dan Gleason. Klasifikasi Mostofis menggunakan penilaian 3 kelas diferensiasi, tergantung pada tingkat grading sel anaplasia G1-G3. Semakin tinggi Universitas Sumatera Utara grade, makin rendah diferensiasi jaringan kanker, semakin besar atipik. Klasifikasi Gleason telah dijelaskan di atas. 18 Grade histopatologi: GX : grade tidak dapat dinilai. G1 : well differentiated Gleason score 2-4 G2 : moderately differentiated Gleason score 5-6 G3 : poorly differentiatedundifferentiated Gleason score 7-10. 11,13 2.6.7.3. Tingkat PSA dalam serum PSA adalah enzim yang bertanggung jawab atas proteolitik cairan sperma untuk mencair. Hal ini terutama dihasilkan oleh kelenjar epitel, mungkin juga diproduksi di organ-organ seperti kelenjar ludah, pankreas dan kelenjar mammae dan karsinoma sel jernih. Nilai normal umum yang digunakan adalah 0-4 ng ml. Konsentrasi PSA seperti ini ditemukan di antara 97 dari pria di atas 40. Tingkat lebih dari 12 ng ml selalu berhubungan dengan kelainan prostat. Kesulitan diagnosa ditemukan di antara para pasien yang memiliki tingkat antara 5-10 ng ml karena mungkin keduanya berasal dari adenokarsinoma prostat atau pertumbuhan berlebihan dari prostat yang ringan, yang menyebabkan perlunya metode diagnostik digunakan, seperti TRUS. Tes ini memungkinkan untuk menentukan densitas PSA PSA density, dimana konsentrasi PSA dikonversikan ke satuan volume prostat. Harus di bawah 0,15 ng ml g. Tingkat PSA tidak berkorelasi cukup baik Universitas Sumatera Utara dengan perkembangan adenokarsinoma prostat. Namun berguna sebagai faktor prognostik setelah perawatan diterapkan dan dalam penentuan prognosis. Namun, tingkat akhir yang tinggi menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang rendah. 8,18

2.6.8. Imunohistokimia