BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan studi cross sectional Notoatmojo, 2002.
III.2 Tempat dan Waktu Penelitian III.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PT.HADI BARU MEDAN pada bagian produksi Tahun 2008.
III.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Tahun 2008 sampai selesai.
III.3 Populasi dan Sampel III.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja yang bekerja pada bagian produksi PT.HADI BARU MEDAN yang berjumlah 189 orang.
III.3.2 Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dimana tenaga kerja yang akan dijadikan sampel harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Bekerja pada bagian produksi PT.HADI BARU dengan intensitas kebisingan 85 dBA.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan jumlah sampel adalah 40 orang.
Universitas Sumatera Utara
III.4 Cara Pengumpulan Data
1. Data primer
Data dari lapangan berupa pengisian kuesioner yang berhubungan dengan stres. Wawancara dilakukan langsung oleh peneliti terhadap pekerja yang telah
ditentukan menjadi sampel sesudah bekerja yaitu pukul 11.00 WIB sampai 12.00 WIB.
2. Data Sekunder
Berupa gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah ringkas berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan alur proses produksi.
III.5 Definisi Operasional
1. Kebisingan adalah suara yang ditimbulkan oleh mesin-mesin bagian produksi
PT.HADI BARU MEDAN dengan intensitas 85 dBA. 2.
Stres adalah diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri pekerja yaitu kebisingan di tempat
kerja. 3.
Tenaga Kerja adalah orang atau karyawan yang bekerja di bagian produksi PT.HADI BARU MEDAN.
Universitas Sumatera Utara
III.6 Aspek Pengukuran III.6.1 Kebisingan
Tingkat kebisingan diukur dengan Sound Level Meter SLM. Dengan prosedur pengukuran sebagai berikut :
1. Periksa output baterai dengan menswicth on swicth test baterai, jarum harus
dihubungkan dengan skala meter yang benar. Posisi swicth test ini berbeda untuk instrumen dengan instrumen lainnya tetapi umumnya berkaitan
dengan swicth onoff dan selalu dibari tanda dengan jelas. 2.
Swicth on istrumen dan panaskan hingga dua menit. 3.
Kalibrasi instrumen sebagai berikut : lepaskan penutup mikropon, tempatkan kalibrator pada mikropon dan set skala pada dBA dan pada
rentanan yang benar untuk uotput kalibrator. Jika instrumen memiliki swicth respons cepat dan lambat, maka setlah kebagian yang cepat. Aktifkan
kalibrator dan amati bacaan pada meter. Jika tidak mampu membaca dengan cepat, aturlah tampilan layar sedemikian dengan memutar sekrup kalibrasi
menggunakan obeng kecil. 4.
Untuk mengukur paparan kebisingan, lepaskan tutup mikropon, aktifkan switch pada respon yang tepat dan tempatkan instrumen sejauh lengan dari
tubuh dengan tetap menjaganya satu meter diatas lantai. Jika paparan pekerja telah diukur, tempatkan mikropon lebih dekat ke telinga pekerja
tetapi dengan mengarah pada sumber dan catat bacaan pada setiap sisi. Jika mengalami fluktuasi yang terlalu besar untuk mendapatkan nilai yang dapat
dibaca, maka switchlah ke respon yang lebih lambat dan bacalah sekali lagi.
Universitas Sumatera Utara
5. Jika para pekerja berada pada mesin yang bising, maka sangatlah
bermanfaat untuk mendapatkan kebisingan latar belakang, sehingga ulangi point 4 diatas dengan mematikan mesin.
III.6.2 Stres
Menurut Brench 2000, penilaian stres dapat dilakukan berdasarkan gejala- gejala yang timbul akibat stres. Daftar periksa yang diberikan merupakan daftar
gejala-gejala stres yang terjadi. Total skor tertinggi 188. Aspek pengukuran stres menurut Brench adalah sebagai berikut :
• ≥ 60 : stres
• 60
: tidak stres
III.7 Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa dengan SPSS dan di uji dengan t-test.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN