commit to user 12
5 Komponen Proses Belajar Mengajar
Komponen ini sangat penting dalam suatu proses pengajaran atau pendidikan. Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah terjadinya perubahan
dalam tingkah laku peserta didik. Komponen ini juga punya kaitan erat dengan suasana belajar yakni menumbuhkan motivasi dan kreativitas belajar di ruang kelas
maupun di luar kelas. Dalam kaitannya dengan kemampuan guru dalam menciptakan suasana
pengajaran yang kondusif agar efektivitas tercipta dalam proses pengajaran, guru perlu menerapkan dan mengembangkan metode mengajarnya, memusatkan pada
proses dengan produknya dan pada kompetensi yang relevan. 6
Komponen Evaluasi atau Penilaian Melihat sejauh mana keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum, diperlukan
evaluasi. Evaluasi mempunyai hubungan erat dengan komponen lainnya, sehingga evalusi dijadikan alat ukur untuk menentukan tujuan kurikulum, materi atau bahan
serta proses belajar mengajar. Evaluasi tidak hanya untuk memperlihatkan sejauh mana tingkat prestasi peserta didik, tetapi juga sebagai sumber
input
dalam upaya perbaikan dan pembaruan suatu kurikulum.
2. Tinjauan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
a. Pengertian KTSP
Awal 2006 uji coba KBK dihentikan dan muncullah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Pelajaran KTSP masih tersendat, karena tinjauan dari
segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa, hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling
menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa, lingkungan, serta kondisi sekolah berada. Hal ini
disebabkan Kerangka Dasar KD, Standar Kompetensi Lulusan SKL, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SKKD setiap mata pelajaran untuk setiap satuan
pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi,
commit to user 13
pengembangan perangkat pembelajaran seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan Sekolah dibawah koordinasi dan
supervisi pemerintah KabupatenKota. Konsep KTSP hingga sekarang masih terus dilakukan pengembangan dan perbaikan.
BSNP 2006 : 5 menyatakan bahwa, “KTSP adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus ”.
Kurikulum 2006 merupakan sebutan lain dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. E. Mulyasa 2007 : 20 berpendapat bahwa,
“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk
mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi”. KTSP memberi keleluasan penuh setiap sekolah mengembangkan kurikulum dengan tetap
mempertimbangkan potensi sekolah dan potensi daerah sekitar. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan hasil penegasan dari
kebijakan desentralisasi yaitu memberikan peluang yang sebesar-besarnya kepada daerah untuk berkembang.
Pengembangan kurikulum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 UU 202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 PP 192005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Satuan Isi SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, panduan Umum yang
memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
yang terdapat dalam SI dan SKL. Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus
commit to user 14
mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 202003 dan PP 192005.
b. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan