Pada Pemilik Kendaraan Pada Dunia Pendidikan

commit to user 52 Kompetensi-kompetensi tersebut merupakan kompetensi yang juga dibutuhkan oleh industri jasa otomotif di Kodya Surakarta, oleh sebab itu diharapkan juga di pelajari oleh siswa SMK.

2. Kritik dan Saran Dunia Kerja

a. Pada Pemilik Kendaraan

Sejatinya motor merupakan kendaraan yang lebih awet dibandingkan kendaraan lain, karena hanya memerlukan sedikit perawatan agar setiap komponen yang ada dapat bertahan sesuai masa umurnya. Penanganan pada sepeda motor kebanyakan hanya servis ringan, kerusakan yang terjadi pada sepeda motor lebih banyak disebabkan oleh kelalaian dari pemilik kendaraan itu sendiri, oleh sebab itu berikut saran dan kritik dari pemilik bengkel agar sepeda motor selalu dalam kondisi bagus: a. Lakukan penggantian oli secara teratur, usahakan selalu menggunakan merk yang sama. b. Lakukan pemeriksaan kekencangan tali rantai c. Selalu cek air aki, jangan sampai kurang atau melewati garis minimum d. Panaskan motor setiap pagi sebelum digunakan 1-2 menit. e. Lakukan pembersihan karburator 2 bulan 1x f. Jaga kecepatan hindari jalan berlubang agar tidak merusak velg

b. Pada Dunia Pendidikan

Bagi dunia kerja pendidikan informal dan nonformal merupakan satu elemen penting dalam menciptakan sumber daya yang berkualitas, sehingga sinkronisasikecocokan dan upaya saling dukung sangat diperlukan antara dunia kerja dengan dunia pendidikan. Berikut saran dan kritik yang disampaikan dari para pelaku industri yang bergerak di bidang uisaha jasa bengkel umum sepeda motor di Kodya Surakarta : commit to user 53 a. Setiap materi yang disampaikan dari SMK harus sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan baik itu secara teori maupun praktek. b. Pihak sekolah harus banyak menerima masukan dari dunia kerja melalui siswa yang magang praktek pada dunia industri. c. Perlu diperhatikan dan dibimbing keseriusan siswa sewaktu melaksanakan PKL Praktek Kerja Lapangan. d. Diperbanyak materi mengenai injeksi dan sepeda motor automatic . e. Siswa SMK diharapkan memperbanyak praktek di industri. f. Alat-alat praktek di sekolah harus lengkap dan sesuai dengan kebutuhan industry. g. Materi teori dan praktek harus sesuai dan seimbang. h. Guru juga sedapat mungkin harus mempunyai latar belakang teknik di industri. i. Dunia pendidikan banyak ketinggalan dari perkembangan tekhnologi, sebaiknya para pelajar maupun pengajar kreatif mencari info di luar dunia pendidikan. j. Tingkatkan pendidikan dengan sistem yang baik. commit to user 54

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

1. Bidang usaha yang ada di masyarakat pada saat ini sudah membentuk suatu kekhususanspesialiasi, dimana satu bidang usaha hanya menangani satu jenis pekerjaan. 2. Standar Kompetensi yang telah dibuat Mendikdasmen sudah “Sangat tinggisangat sesuai” dengan kebutuhan industri jasa otomotif di Kodya Surakarta. 3. Dari enam belas komponen yang ada tingkat kebutuhan bengkel umum terhadap Standar Kompetensi tersebut adalah sepuluh komponen standar kompetensi dinyatakan kebutuhannya sangat tinggi yaitu melakukan perbaikan sistem hidrolik, memelihara baterai, melakukan perbaikan sistem bahan bakar bensin, melakukan perbaikan unit kopling berikut komponen-komponen sistem pengoprasiannya, melakukan perbaikan sistem rem, melaksanakan pekerjaan servis roda, ban dan rantai, melakukan perbaikan ringan pada rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen, melakukan perbaikan sistem starter, melakukan perbaikan sistem pengisian, melakukan perbaikan sistem pengapian. Empat komponen dinyatakan tinggi yaitu memperbaiki sistem gas buang, melakukan overhoul kepala silinder, melakukan perbaikan engine berikut komponen-komponennya, melakukan perbaikan sistem suspensi, satu komponen dinyatakan cukup tinggi yaitu melakukan perbaikan pada transmisi manual, dan satu komponen dinyatakan sangat rendah yaitu melakukan overhoul sitem pendingin berikut komponen-komponennya. 4. Standar Kompetensi Teknik Sepeda Motor KTSP SMK sebesar 95,43 dari 28 bengkel dengan 82 mekanik sesuai dengan kebutuhan tenaga mekanik bengkel sepeda motor yang ada di kodya Surakarta, dan sebesar 4,57 dari 28 bengkel dengan 82 mekanik tidak sesuai dengan kebutuhan tenaga mekanik bengkel sepeda motor yang ada di kodya Surakarta.