commit to user 29
6. Tinjauan Industri Jasa Otomotif
Pengertian jasa menurut Kotler
and
Keller 2006 : 372 menyatakan bahwa, “
A service is any act or performance that one party can offer to another that is
essentially intangible and does not result in the ownership of anything. Its production
may or may not be tied to a physical product.
” Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak
berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik.
Stanton 2002 : 537 menyatakan bahwa, “
Services are identifiable, intangible activities that are the main object of a
transaction designed to provide want-satisfaction to customers. By this definition
we exclude supplementary services that support the sale of goods or other
services”
.
Zeithaml
and
Bitner 2003 : 3 menyatakan bahwa, “
Include all economic activities whose output is not a physical product or
construction, is generally consumed at the time it is produced, and
provided added value in forms such as convenience, amusement,
timeliness, comfort, or health that are essentially intangible concerns of
its first purchaser
”
.
Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan,
memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli pertamanya.
Kesimpulan yang dimaksud industri jasa otomotif disini adalah suatu usaha atau kegiatan yang memberikan pelayanan dan tindakan yang ditawarkan oleh satu
pihak ke pihak lain yang berupa perawatan dan perbaikan kendaraan ringan. Industri jasa otomotif yang dimaksud dalam penelitian ini bisa juga kita artikansebut sebagai
bengkel motor umum.
commit to user 30
B. Kerangka Bepikir
AFTA persaingan antar bangsa akan berjalan semakin ketat, arus globalisasi pun semakin luas, serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi IPTEK
akan berkembang semakin pesat, untuk itu dituntut adanya pemenuhan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas, agar SDM yang ada nantinya dapat bersaing dan
menjadi tokoh utama di dalam negeri sendiri. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum mempunyai kedudukan sendiri dalam seluruh proses
pendidikan dan juga mengarah segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan tersebut secara
jelas dirumuskan dan dicantumkan dalam kurikulum, juga disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Penerapan KTSP menuntut adanya pengembangan dan kreatifitas dari sekolah masing-masing dalam penentuan kompetensi dan indikator pembelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan pada daerah masing-masing. Ketentuan ini ditujukan agar tercapai sumber daya manusia yang berkualitas, sebab sumber daya manusia
merupakan potensi yang besar dalam pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dikembangkan melalui jalur pendidikan, yaitu melalui
kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat maupun lapangan pekerjaan, oleh sebab itu untuk memberi masukan kepada sekolah mengenai
kompetensi yang dibutuhkan bengkel sepeda motor di Surakarta, untuk selanjutnya dapat dirancang guna menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator pada Program Studi Keahlian Teknik Sepeda Motor di SMK, sebagai bahan acuan bagi sekolah dalam menyusun kurikulum, dan untuk pengembangan
kurikulum dan amanat KTSP, maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai kebutuhan- kebutuhan industri dan diteliti kesesuaiannya dengan kurikulum yang ada pada saat
ini akhirnya diharapkan penerapan kurikulum yang ada benar-benar terlaksana sesuai kebutuhan daerah, sehingga proses belajar mengajar yang baik serta dukungan penuh