Populasi dan Sampel Penelitian

37 9. Dinas Pertanian 10. Dinas Kelautan dan Perikanan 11. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata 12. Dinas Perhubungan dan Informatika 13. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 14. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 15. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA 16. Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD 17. Badan Kepegawaian Daerah BKD 18. Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan BLHKP 19. Badan Pemberdayaan Masyarakat BPM 20. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan BPPKP 21. Badan Layanan Umum STAIM BLU-STAIM 22. Inspektorat 23. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah KPAD 24. Kantor KESBANG dan LINMAS 25. Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB 26. Kantor Pusat Penanggulangan Malaria KPPM 27. Kantor Latihan Kerja KLK 28. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu KPPT

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Erlina 2011 “ Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Peragkat Daerah Kabupaten Mandailing Natal, jumlah SKPD di Kabupaten Mandailing Natal adalah 53 lima puluh tiga SKPD yang terdiri dari Sekretariat Universitas Sumatera Utara 38 Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, 12 dua belas Dinas, 7 tujuh Badan, 6 enam kantor, 2 dua RSUD, dan 23 dua puluh tiga Kecamatan. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah 28 dua puluh delapan SKPD yang terkait penyusunan anggaran di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal yaitu Kepela SKPD atau Pengguna Anggaran dan Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK-SKPD sehingga total populasi yang menjadi sampel adalah sebanyak 56 populasi dari 28 SKPD. Erlina dan Mulyani 2007 mengatakan jika peneliti menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian maka disebut sensus, dan sensus digunakan jika elemen populasi relatif sedikit dan bersifat heterogen sehingga seluruh populasi yaitu kepala SKPD pengguna anggaran dan Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK-SKPD berjumlah 56 responden dijadikan sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh sensus , dimana menurut Sugiyono 2001 sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Keterangan Jumlah SKPD Populasi Sampel 1 Badan 7 14 14 2 Dinas 12 24 24 3 Kantor 6 12 12 4 Sekretariat Daerah 1 2 2 5 Sekretariat DPRD 1 2 2 6 Inspektorat 1 2 2 Total 28 56 56 3.4. Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah jenis data kualitatif. Universitas Sumatera Utara 39 Data Kualitatif adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian atau responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan menggunakan metode Survey yaitu melalui kuesioner. Dengan mendatangi satu per satu calon responden, menanyakan apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden untuk mengisi kuesioner. Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner langsung, yaitu daftar pertanyaan dikirim atau diserahkan langsung kepada orang yang di mintai pendapat, keyakinan atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri.

3.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA TERNATE)

5 57 131

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN)

2 12 105

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.

0 1 16

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.

0 2 21

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN PARTISIPASI ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi K

0 0 15

Komitmen Organisasi dan Asimetri Informasi sebagai Pemoderasi Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran pada Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung).

0 0 73

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Asimetri Informasi, Kapasitas Individu Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Potensi Terjadinya Budgetary Slack(Studi Empiris Pada SKPD KAbupaten Bangli).

0 2 38

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK DENGAN PENEKANAN ANGGARAN, ASIMETRI INFORMASI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (Studi Empiris Atas Persepsi Para Pegawai pada Badan Pertanahan Nasional

0 0 19

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK DENGAN PERTIMBANGAN ETIKA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kulon Progo).

1 8 151

PENGARUH MODERASI INFORMASI ASIMETRI, GROUP COHESIVENESS DAN MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DENGAN BUDGETARY SLACK

0 0 16