29 Budgetary Slack, dan menambah satu variabel lagi yaitu variabel moderating,
yang digunakan dalam variabel moderating Z adalah Etika.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris Erlina, 2011. Untuk itu, peneliti merumuskan hipoteseis
sebagai berikut:
2.4.1. Hubungan partisipasi anggaran dengan
budgetary slack
Anggaran merupakan kelengkapan penting yang digunakan oleh perusahaan untuk perencanaan dan pengendalian. Semakin kompleks masalah
yang dihadapi perusahaan menyebabkan kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang cermat. Begitu halnya dengan kemampuan manajer dalam
menetapkan anggaran sering terjadi keselisihan slack. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Young 1985 bahwa senjangan budgetary slack didefinisikan
sebagai besaran dimana para manajer dengan sengaja memasukkan sumber daya yang berlebihan kedalam anggaran atau dengan sadar tidak menyatakan
kemampuan produktif yang sesungguhnya. Penelitian tentang hubungan antara anggaran partisipatif dengan budgetary
slack telah banyak dilakukan oleh berbagai peneliti diantaranya: hasil penelitian Falikhatun 2007 menunjukkan partisipasi penganggaran berpengaruh positif
signifikan terhadap budgetary slack. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitri 2007 yang menguji secara parsial pengaruh variabel partisipasi penganggaran
terhadap timbulnya senjangan anggaran memperoleh hasil yang signifikan dengan arah negatif.
Universitas Sumatera Utara
30 Dengan kata lain semakin tinggi partisipasi penganggaran diikuti dengan
semakin rendahnya senjangan anggaran yang terjadi. Penelitian lain mengenai partisipasi penganggaran terhadap senjangan anggaran juga dilakukan oleh Lira
2013 dalam Falikhatun 2007 yang mengindikasikan bahwa variabel independen berupa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh negatif yang
signifikan terhadap budgetary slack. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti di atas
maka penulis dapat menarik sebuah hipotesis yaitu :
H1: Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap budgetary slack
2.4.2. Hubungan Kejelasan sasaran anggaran terhadap
budgetary slack
Kenis 1979 menjelaskan bahwa kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan tujuan
agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang bertanggungjawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut. Kejelasan sasaran anggaran berimplikasi
pada manajemen untuk menyusun anggaran sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai suatu instansi. Ketidakjelasan sasaran anggaran akan meyebabkan
pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak tenang dan tidak puas dalam bekerja. Hal ini meyebabkan pelaksana anggaran tidak termotivasi untuk mencapai kinerja
yang diharapkan. Penelitian – penelitian mengenai hubungan kejelasan sasaran anggaran
dengan senjangan anggaran belum memberikan hasil yang konsisten. Penelitian Locke 1967, Kenis 1979, Darma 2004 dan Abdullah 2004 dalam Restu
2013 menunjukkan bahwa kejelasan sasaran anggaran mempengaruhi kinerja
Universitas Sumatera Utara
31 manajerial dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara positif. Namun
sebaliknya, penelitian Jumirin 2001 dan Adoe 2002 dalam Restu 2013 menyatakan bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial. sedangkan Suhartono dan Solichin 2006 dalam Restu 2013 menyatakan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh negatif terhadap senjangan
anggaran budgetary slack. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti di atas
maka penulis dapat menarik sebuah hipotesis yaitu :
H2: Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap budgetary slack
2.4.3. Hubungan