XV
Paul, Hemetsberger,
Public Prosecutor, http:www.dict.ccenglish-
germanpublic+prosecutor.html diakses pada tanggal 06092016 pukul 20:49
Pujiningsih, Sri,KONSEP HUKUM INDONESIA DI MASA SEKARANG,
http:jurnal.unikal.ac.idindex.phphkarticledownload250233 diakses pada 15072016 17:32
PusLitbang Kejaksaan Agung RI, Studi Tentang Implementasi Kekuasaan Penuntutan di Negara Hukum Indonesia, https:www.kejaksaan.go.id
unit_kejaksaan.ph p?idu=28idsu=35id=54A diakses pada 16 Mei.2016 pukul 23.06 wib.
Ria, Soal Transportasi Berbasis Online, Pemerintah diminta Mebenahi Aturan,
http:www.hukumonline.comberitabacalt56e7e0b98120fsoaltransport asi-berbasis-aplikasi--pemerintah-diminta-benahi-aturan diakses pada
pukul 23.28 wib tanggal 30 Mei 2016.
Ridho, Gugum, Independensi Institusi Kejaksaan, diakses dari
https:gugumridho.wordpress.com20120919independensiinstitusikeja ksaan, terakhir diakses pada 11102016 pada pukul 9:14 wib.
RFQ, Pentingnya Asas Keadilan untuk Mengatur Bisnis Transportasi Online,
http:www.hukumonline.comberitabacalt56e90993b1fcdpentingnya- asas-keadilan-untuk-mengatur-bisnis-transportasi-online diakses pada
pukul 23:36 tanggal 30 Mei 2016.
S. Anwary, Penegakan Negara Hukum Di Republik Indonesia,
http:www.isepsamra.or.id penegakan20supremasi20hukum20RI.doc.
Suryono, Brandoi, Sandal Jepit dan Buah Kakao Ketidakadilan Bagi Masyarakat Kecil, Kompasiana, Edisi 25 Juni 2015
http:www.kompasiana.comsuryono.briandokasus-sandal-jepit-dan- buah-kakao-ketidakadilan-bagi-masyarakat-
kecil_552acd47f17e61bf41d623d7, di-akses pada 24 Juni 2016, Pukul 00:51 WIB
The Crown Prescution Service, Facts About CPS, diakses dari
https:www.cps.gov.ukaboutfacts.html, terakhir diakses pada 10102016 pukul 19.55 wib.
Universitas Sumatera Utara
XVI
Umar, Djani, Negara, Bangsa dan Warganegara,
http:file.upi.eduDirektoriFIPJUR._PEND._LUAR_BIASA19520215 1983011M.UMAR_DJANI_MARTASUTAA20Dikwar120Pendidi
kan20KewarganegaraanPENGANTARNEGARA,20BANGSA20 DAN20WARGA20NEGARA1.pdf, diakses pada 16062016 pukul
02:28 wib
Vouin, Robert, The Role of the Prosecutor in French Criminal Trials, The
American Journal of Comparative Law Vol. 18, No. 3 Summer, 1970, pp. 483-497, http:www.jstor.orgstable839340, diakses pada 07
September 2016 pukul 11:10
Zulkarnain, Ridwan, Negara Hukum Indonesia: Kebalikan Nachtwachterstaat,
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 No. 2 Mei-Agustus 2012, ISSN 1978-5186
http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=250365val=6694 title=NEGARA20HUKUM20INDONESIA20KEBALIKAN20
NACHTWACHTERSTAAT. E-Jurnal diakses pada 16062016 pukul 02:28 wib.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB III PERBANDINGAN KEDUDUKAN LEMBAGA KEJAKSAAN DALAM
KONSTITUSI DI BEBERAPA NEGARA
Mengapa orang perlu melihat masyarakat atau budaya hukum yang lain? Ehrmann mengungkapkan bahwa hanya dengan menganalisis satu macam budaya
hukum saja akan memperlihatkan apa yang kebetulan sedang terjadi ketimbang apa yang dibutuhkan, apa sifatnya permanen ketimbang apa yang dapat berubah
dalam norma-norma dan agensi-agensi hukum, serta apa yang mengkarakteristikkan berbagai keyakinan yang mendasari keduanya. Hukum dari
suatu budaya akan mengasumsikan teori etis tempat hukum tersebut diberlakukan.
170
Setiap negara tentunya memiliki peraturan, di bidang kekuasaan kehakiman. rechterlijke macht dan penyelenggaraan peradilan pidana
strafrechtspleging; administration of criminal justice. Peraturan tersebut tercantum dalam Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang
Peradilan, dan Undang-Undang Kejaksaan. Perbedaannya apakah terpisah-pisah seperti halnya kejaksaan di Indonesia? Atau apakah terintegrasi seperti di Belanda
Di Indonesia Jaksa memiliki peranan penting bidang hukum dalam proses pengadilan. Baik sebagai penuntut umum, maupun sebagai pengacara
negara, jaksa termasuk salah satu jabatan penting lainnya. Begitu pula di negara- negara Timur, seperti Thailand, Myanmar, Korea Selatan Utara, dan tiongkok.
Demikian juga di Barat, misalnya Perancis, Spanyol, Belanda, Jerman dan Skotlandia yuridiksi dalam United Kingdom UK.
170
Peter De Cruz, Op.cit, hlm. 15.
Universitas Sumatera Utara
92
melalui RO wet op de rechterlijke organisatie atau Undang-Undang Organisasi Kehakiman.
171
Tata urutan undang-undang, dapat membantu penelaahan Kedudukan Jaksa Agung dalam Konstitusi suatu negara. Menurut Hans Kelsen norma itu
berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis dalam satu susunan yang hierarchies, dimana norma yang di bawah berlaku, bersumber dan berdasar pada norma yang
lebih tinggi, norma yang lebih tinggi berlaku, bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi, demikian seterusnya hingga berhenti pada suatu norma
yang tertinggi yang disebut dengan norma dasar grundnorm.
172
Apabila tidak ditemukan ketentuan konstitusional mengenai kedudukan kejaksaan tersebut di suatu negara, yang berarti tidak tercantum dalam ketentuan
normatif dalam UUD suatu negara, maka harus di cari undang-undang organik undang-undang Pokok. Misalnya saja dalam Undang Undang Dasar 1945, baik
sebelum maupun sesudah 4 kali diamandemen, tidak ditemukan pengaturan tentang peran dan kedudukan Jaksa AgungKejaksaan. Maka hal tersebut dapat
kita temukan dalam Undang-Undang Pokok Kejaksaan. Peraturan
tertinggi adalah UUD yang mengandung norma dasar ursprung norm; grundnorm; basic norm.
173
171
RM Surachman dan Jan Maringka. Eksistensi … Op.cit.hlm 47
172
Armansyah, Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan, Medan: USU Pers, 2012, hlm. 11
Untuk lebih lengkap, perlu juga dibuka KUHAP. Terutama di negara yang Undang-Undang Dasarnya
173
Namun Damian dan Hornick memberi opini bahwa dalam undang-undang pokok undang-undang-undang organik di Indonesia, lebih berfungsi sebagai pernyataan kebijakan
policy declaration ketimbang sebagai rencana legislatif statutory schemes. Edy Damian dan Robert N Hornick, Indonesia’s Formal Legal System, An Introduction. Bandung: Alumni, 1976,
hlm. 22
Universitas Sumatera Utara
93
tidak mencantumkan peran dan kedudukan Jaksa Agung dan Kejaksaan, seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu berikutnya kita akan membahas
kedudukan Jaksa Agung dalam negara-negara yang memiliki tradisi sistem hukum Anglo Saxon atau Common Law dan civil law atau Eropa Kontinental.
A. Kedudukan Kejaksaan dalam Konstitusi Negara dengan Sistem Anglo
Saxon
Negara-negara bertradisi hukum anglo-saxon atau common law bersistem hukum Sakson-Inggris, termasuk sempalannya yang bertradisi hukum
anglo-american bersistem hukum Amerika-Inggris adalah Filipina, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Uni Myanmar, Papua Nugini, Australia, New
Zealand, Fiji, Kiribati, Macronesia, Nauru, Samoa, Tonga, Tuvalu, dan Vanuatu.
174
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa UK tidak mempunyai konstitusi terkodifikasi.
Maka dari itu, pada subbab ini kedudukan Kejaksaan dan Jaksa Agung yang akan menjadi acuan pembahasan adalah Inggris dan Wales yang
tergabung dalam United Kingdom UK.
175
174
RM Surachman dan Jan Maringka, Peran Kejaksaan dalam Sistem Peradilan Pidana di Kawasan Asia Pasifik, Jakarta: Sinar Grafika, 2015, hlm 2
175
James Cornford, The Constitution of The United Kingdom, London: Institute For Policy Research, 1991, hlm. 3.
Tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun tidak ada dokumen kodifikasi tunggal, seperti yang dimiliki Amerika Serikat atau Perancis,
lebih dari setengah konstitusi Inggris tertulis, terutama dalam undang-undang dan kasus hukum. Sementara sisanya dapat ditemukan dalam konvensi yang tidak
mengikat,seperti aturan parlemen, dan hak prerogatif kerajaan. Berbagai sumber membuatnya sulit untuk menentukan Konstitusi secara spesifik. Namun di sisi
Universitas Sumatera Utara
94
lain memungkinkan konstitusi tersebut dapat dengan mudah diubah, memberikan sifat fleksibel. Secara tradisional, konstitusi UK terdiri atas dua prinsip: doktrin
supremasi parlemen dan Rule of Law.
176
Tetapi pada Juli 1991 James Cornford menyusun sebuah draft sebagai pedoman untuk memudahkan publik memahami
konstitusi yang berjudul The Constitution Of The United Kingdom. Draft tersebut merupakan kumpulan-kumpulan undang-undang yang terdiri dari 129 Articles dan
6 schedules, disertai dengan penjelasannya yang menjelaskan tentang asal mula dan tujuan dari masing-masing ketetapan.
177
Legitimasi lembaga kejaksaan UK pada yuridiksinya hanya didasarkan pada undang-undang organik negara-negara UK itu sendiri.
178
Wilayah yuridiksi UK Raya terbagi 3: Pertama, yurisdiksi Inggris dan Wales. Kedua di yurisiksi
Irlandia Utara Northen Ireland menunjukkan Kejaksaan Public Prosecution Service of Northen Ireland baru lahir lebih lambat lagi, 13 Juni 2005, sedangkan
pada yurisdiksi ketiga yaitu Skotlandia yang dimana konsep kejaksaan pada negara tersebut sudah lahir di abad ke-15.
179
Lembaga kejaksaan pada yuridiksi Inggris dan Wales adalah Attorney General Office AGO. Kejaksaan Agung AGO adalah Departemen Kementrian
yang menyokong Attorney General Jaksa Agung dan Solicitor General Pengacara Negara sebagai penasehat hukum negara. Kejaksaan Agung AGO
juga membantu penegak hukum dalam melaksanakan tugas lainnya yang
176
In brief.The Constitution of United Kingdom: “A Written or Unwritten Constitution?”,diakses dari http:www.inbrief.co.uklegal-systembritish-constitution, terakhir
diakses pada tanggal 09102016 pukul 22:47 wib.
177
James Cornford. Op.cit,hlm.4.
178
RM Surachman dan Jan Maringka, Eksistensi … Op.cit, hlm. 75.
179
Ibid, hlm. 73
Universitas Sumatera Utara
95
berkaitan dengan kepentingan umum. Penegak Hukum yang dimaksudkan disini adalah government ministers
180
a. yang memberikan nasihat hukum kepada pemerintah
:
b. yang mengawasi, departemen penuntut utama yang independen seperti
Crown Prosecution Service c.
yang mengawasi, Her Majesty Crown Prosecution Service Inspektorat, yang memeriksa bagaimana kasus dituntut
d. yang mengawasi, Departemen Hukum Pemerintah, yang menyediakan
pelayanan hukum kepada pemerintah e.
yang menjawab pertanyaan tentang pekerjaan mereka di Parlemen f.
yang melakukan fungsi lainnya untuk kepentingan umum, seperti melihat kalimat yang mungkin terlalu rendah - tugas tersebut independen dari
pemerintah
AGO dipimpin oleh seorang Attorney General Jaksa Agung. Berikut ini merupakan tugas dan fungsi dari Attoney General
181
1. are not members of Parliament; and
: 47. Attorney-General
47.1. There is established by this Constitution the office of Attorney- General.
47.2. The Attorney-General shall be appointed by the Prime Minister from among persons who —
2. have rights of audience, or are entitled to conduct litigation, in
the superior courts of any part of the United Kingdom. 47.3. Act of Parliament shall provide for the conditions of service in
respect of the office, but the Attorney-General ceases to hold office 1.
if he or she ceases to have a qualification for appointment to the office; or
2. if removed from office by the Prime Minister; or
3. on the receipt by the Prime Minister of a letter of resignation
from the Attorney-General; or 4.
when a new election to the office of Prime Minister is completed.
47.4. The Attorney-General — 1.
is the principal legal adviser to the Government; and 2.
has responsibility, on behalf of the Government, with respect to the conduct of litigation to which the Government is a party.
47.5. The Attorney-General shall attend, but shall not vote at, meetings of the Cabinet.
180
Attorney General’s Office, diakes dari https:www.gov.ukgovernment organisationsattorney-generals-office, terakhir diakses pada 10102016 pukul 21:52 wib.
181
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
96
Terjemahannya: 47. Jaksa Agung
47.1. Konstitusi ini mengatur tentang Kejaksaan Agung 47.2. Orang yang dipilih oleh Perdana Menteri sebagai Jaksa Agung:
1. bukan merupakan anggota Parlemen.
2. mempunyai hak audience
182
47.3. Kebijakan dari parlemen dibutuhkan apabila Jaksa Agung berhenti memegang jabatannya karena kondisi:
atau hak untuk mengadakan proses pengadilan pada pengadilan tertinggi di seluruh Kerajaan
Inggris.
1. tidak memenuhi syarat untuk di tunjuk sebagai pemegang
jabatan 2.
diberhentikan oleh Perdana Menteri 3.
surat Pengunduran diri Jaksa Agung diterima oleh Perdana Menteri
4. ketika terpilihnya Perdana Mentri yang baru dalam Pemilihan
Umum. 47.4. Jaksa Agung
1. Penasehat hukum bagi pemerintah
2. memiliki tanggung jawab, bertindak atas nama pemerintah
sehubungan apabila pemerintah terlibat dalam proses litigasi. 47.5. Jaksa Agung wajiib menghadiri rapat kabinet namun tidak dapat
memberi suaramemilih Ketentuan diatas menunjukkan bahwa Jaksa Agung ditunjuk oleh Perdana
Menteri. Sebagai seorang professional Jaksa Agung hanya memberi nasehat bagi pemerintah dan menghadiri setiap pertemuan atau rapat kabinet, namun tidak
memberi suara memilih untuk itu Jaksa Agung yang dipilih adalah Pengacara Senior yang bukan merupakan anggota Parlemen. Jaksa Agung dalam pasal
47.4.2. dikatakan memiliki tanggung jawab bertindak atas nama pemerintah dalam setiap proses pengadilan yang melibatkan pemerintah, namun bukan dalam bidang
182
an opportunity to state your case and be heard kesempatan untu menyatakan pendapat dan di dengarkan. Lihat Online Indonesian English Dictionary,
diakses dari http:rrr.sederet.comtranslate.php, terakhir diakses pada tanggal 09102016 pukul 14:13 wib.
Universitas Sumatera Utara
97
puntutan tindak pidana. Kewenangan penuntutan tersebut dibawah Director of Public Prosecution.
183
Fungsi penuntutan kejaksaan sendiri, dijalankan oleh lembaga non- departemen tersendiri dan terpisah dari Kejaksaan yaitu Crown Presecution
Service CPS
184
. CPS sendiri baru dibentuk sebagai badan independen untuk melakukan penuntutan pada peradilan pidana berkerjasama dengan polisi dan
penyidik lainnya
185
pada 1 oktober 1986
186
dengan keluarnya undang-undang tentang penuntutan terhadap perbuatan pidana the Prosecution of Offences Act
1985.
187
CPS merupakan badan non-departemen yang independen yang dipimpin oleh Director of Public Prosecutor DPP. DPP merupakan Penuntut Umum
tertinggi diseluruh wiayah Inggris Wales. DPP bekerja secara independen di bawah pengawasan dari seorang Attorney General Jaksa Agung yang
bertanggung jawab kepada Perlemen atas seluruh kinerja CPS. Jaksa CPS mempersiapkan kasus untuk pengadilan dan menghadiri pengadilan pada seluruh
tingkatan pengadilan yaitu Pengadilan Magistratur dan Pengadilan yang lebih Tinggi.
188
Specialist Fraud Division
CPS terbagi atas 4 divisi khusus, yaitu: Divisi Spesialis Penipuan which also incorporates Welfare Rural
183
James Cornford, BAB Commentary, Op.cit. hlm. 34
184
Attorney General’s Office, diakes dari https:www.gov.ukgovernment organisationsattorney-generals-office, terakhir diakses pada 10102016 pukul 21:52 wib.
185
Crown Prosecutions Service, The Code for Crown Prosecutor, 2013 diakses dari https:www.cps.gov.ukpublicationsdocscode_2013_accessible_ english.pdf, terakhir diakses
pada 08102016 pukul 23:32 wib.
186
RM. Surachman dan Jan Maringka. Eksistensi … Op.cit.hlm 45.
187
Ibid.
188
The Crown Prescution Service, Facts About CPS, diakses dari https:www.cps.gov.ukaboutfacts.html, terakhir diakses pada 10102016 pukul 19.55 wib.
Universitas Sumatera Utara
98
Health yang juga memasukkan kesejahteraan desa dan kesehatan, the Special Crime Divisi Tindak Pidana Khusus Counter Terrorism Division Divisi
Pemberantasan Terorisme dan the International Justice and Organised Crime Division Divisi Keadilan Internasional dan Kejahatan terorganisir
189
B. Kedudukan Kejaksaan dalam Konstitusi Negara dengan Sistem Eropa