38
3.6 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang memenuhi
kriteria sampel penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013- 2015 yang diperoleh dari Burse Efek Indonesia BEI,
www.idx.co.id ,
www.sahamok.com , dan media internet dan website.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya Arikunto, 2002.
3.8 TeknikAnalisis Data
3.8.1. Analisis Deskriptif
Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini
meliputi nilai rata-rata, jumlah data, dan standard deviasi dari 4 variabel independen sebagai variabel yang mempengaruhi Kebijakan Hutang.
3.8.2 Uji Asumsi Klasik
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi
Universitas Sumatera Utara
39 normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau menceng ke
kanan Situmorang dan Lutfi, 2011:100. Alat analisis yang digunakan dalam uji ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan mengenai normalitas
adalah sebagai berikut: a.
Jika p 0.05 maka distribusi data tidak normal b.
Jika p 0.05 maka distribusi data normal
3.8.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam
model regresi antara lain dapat dilakukan dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 varians factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2011.
3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan Lutfi, 2011:108. Pengujian
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan scatterplot. Apabila terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola yang jelas serta tersebar baik diatas
Universitas Sumatera Utara
40 maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastitas pada model regresi sehingga model regresi layak di pakai.
3.8.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lain. Pengujian asumsi ini, dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson Durbin Watson Test. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelsi. Adapun kriteria pengujiannya adalah Ghozali, 2011:
- Jika nilai D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
- Jika nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
- Jika nilai D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negative.
3.8.3 Analisis Regresi Berganda