Kehidupan Ekonomi Etnis India Tamil di Kampung Madras

Dari pernyataan bapak Khairuddin dan Ibu Parimala bahwa Etnis India Tamil dalam bergaul tidak menutup diri mereka menerima dengan tangan terbuka dengan yang namanya perbedaan. Etnis India Tamil saling menghargai satu sama lain. Tidak peduli ras,suku,agama,perbedaan warna kulit mereka tetaplah bergaul, bersosialisasi menjadi satu dengan etnis yang lain. Orientasi politik kaum Tamil di Medan sekarang ini mereka tidak lagi terpolarisasike suatu partai tertentu.Di masa lampau Orientasi politik kaum Tamil adalah Golkar, namun sekarang sudah banyak mereka ke partai lain. Kaum muda Tamil banyak juga yang aktif di organisasi kepemudaan seperti Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya.

4.4.3. Kehidupan Ekonomi Etnis India Tamil di Kampung Madras

Mayoritas mata pencaharian masyarakat baik itu Etnis India Tamil, Etnis Tionghoa, Etnis Jawa, Etnis Batak adalah pedagang dan penyedia sector jasa.Mereka memiliki ruko untuk tempat berjualan dan bahkan sebagai tempat tinggal. Untuk sector jasa mereka bekerja sebagai tukang bengkel, tukang jahit, laundry, semuanya ada di kawasan Kelurahan Madras Hulu sebagai daerah pertokoan di Kota Medan. Etnis Tionghoa adalah yang paling menguasai pasar, keahlian mereka dalam menanam modal dan juga sifat dagang mereka menjadikan sector perekonomian di topang oleh pedagang Etnis Tionghoa. Etnis India Tamil yang berada di Kampung Madras ini kehidupannya tidak seberuntung Etnis Tionghoa. Karena jika mereka seberuntung itu mereka tidak akan menjual tanah dan rumahnya untuk pindah ke tempat lain dalam menjalin Universitas Sumatera Utara hidup. Etnis India Tamil Yang memiliki ruko besar hanya sedikit.Kebanyakan Etnis India Tamil hanya memiliki kedai kecil dan tempat yang sempit.Seperti apa yang di terangkan Ibu Parimala pada tanggal 3 Oktober 2016 menyatakan bahwa : “kemungkinan orang India Tamil yang punya ruko besar itu di karenakan uang warisannya banyak orang tuanya dulu kaya, kalau lah seperti saya orang susah jadi hanya bias sedikit memberikan uang warisan untuk ibu Nasegri ini. Setelah di pakai buat keperluan sisanya ya di buatnya kedai ini.” Senada dengan apa yang di ungkapkan Ibu Parimala Abang risky yang menjadi anak Bapak Warmansyah dan Ibuk Nisa di wawancarai pada tanggal 29 September 2016 menerangkan bahwa “abang dulu punya kawan etnis india tamil, dia menerangkan bahwa bapaknya bisa bukak usaha karena dari warisan dari nenek dia dulu. Sekarang abg tidak mendengar lagi kabar dari dia, karena dia sekeluarga pindah. Abang tidak tau karena apa, kawan abang itu langsung pindah.” Dapat di simpulkan bahwa kehidupan ekonomi Masyarakat Etnis India Tamil di Kampung Madras ini dapat di katakan serba sederhana.Mereka kalah dengan etnis Tionghoa.Hal ini yang menyebabkan banyak etnis India Tamil memutuskan keluar dari Kampung untuk mencari penghidupan yang layak.

4.4.4. Kehidupan Beragama Etnis India Tamil Di Masyarakat.