Modal Sosial S ocial Capital

4 Secara relatif seringkali mengalami konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. 5 Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan coercion dan salingketergantungan di dalam bidang ekonomi 6 Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain

2.2. Modal Sosial S ocial Capital

Robert M.Z. Lawang dalam Damsar, 2011: 210 mendefinisikankapital sosial sebagai semua kekuatan sosial komunitas yang dikonstruksikan oleh individu atau kelompok dengan mengacu pada struktur sosial yang menurut penilaian mereka dapat mencapai tujuan individual dan atau kelompok secara efisien dan efektif dengan kapital lainnya.Francis Fukuyama 2002: 22 mendefinisikan modal sosial secara sederhana sebagai serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama di antara para anggota-anggota suatu kelompok. Coleman dalam Syahra 2003:6 lebih mengembangkan pemikirannya tentang modal sosial melalui sebuah karya besarnya yang terbit dua tahun kemudian dengan judul Foundations of Social Theory Dalam bukunya itu Coleman mengatakan antara lain bahwa modal sosial, seperti halnya modal ekonomi, juga bersifat produktif. Tanpa adanya modal sosial seseorang tidak akan bisa memperoleh keuntungan material dan mencapai keberhasilan lainnya secara optimal. Universitas Sumatera Utara Sebagaimana modal-modal lainnya, seperti modal fisik dan modal manusia, modal sosial tidak selalu member manfaat dalam segala situasi, tetapi hanya terasa manfaatnya dalam situasi tertentu. Suatu bentuk modal sosial bisa bermanfaat untuk memudahkan seseorang melakukan tindakan dalam suatu situasi, tetapi dalam situasi lain tidak ada gunanya dan bahkan bisa menimbulkan kerugian. Putnam dalam Syahra 2003:9 menyimpulkan modal sosial yang berwujud norma-norma dan jaringan keterkaitan merupakan prakondisi bagi perkembangan ekonomi.Selain itu juga merupakan prasyarat yang mutlak diperlukan bagi terciptanya tata pemerintahan yang baik dan efektif.Ada tiga alasan penting bagi Putnam untuk mengatakan demikian.Pertama, adanya jaringan sosial memungkinkan adanya koordinasi dan komunikasi yang dapat menumbuhkan rasa saling percaya di antara sesama anggota masyarakat.Kedua, kepercayaan trust memiliki implikasi positif dalam kehidupan bermasyarakat.Hal ini dibuktikan dengan suatu kenyataan bagaimana keterkaitan orang-orang yang memiliki rasa saling percaya mutual trust dalam suatu jaringan sosial memperkuat norma- norma mengenai keharusan untuk saling membantu. Ketiga berbagai keberhasilan yang dicapai melalui kerjasama pada waktu sebelumnya dalam jaringan ini akan mendorong bagi keberlangsungan kerjasama pada waktu selanjutnya. Fukuyama dalam Syahra 2003:10 mengatakan bahwa kepercayaan muncul apabila masyarakat sama-sama memiliki seperangkat nilai-nilai moral yang memadai untuk menumbuhkan perilaku jujur pada warga masyarakat. Kelangsungan hidup organisasi dan kelembagaan besar ekonomi juga ditentukan oleh masyarakat sipil civilsociety yang sehat dan dinamis, yang pada gilirannya tergantung pula pada adat kebiasaan dan etika, sebagai hal-hal yang hanya bisa Universitas Sumatera Utara terbentuk secara tidak langsung dengan adanya kemauan untuk itu, serta adanya kesadaran yang semakin besar dan penghargaan terhadap budaya. Dari uraian diatas Ada tiga indikator modal sosial, yaitu : 1. Networking Jaringan Sosial Salah satu pengertian jaringan dikemukakan oleh Robert M. Z. Lawang, jaringan merupakan terjemahan dari network yang berasal dari dua suku kata yaitu net dan work.Net berarti jaring,yaitu tenunan seperti jala, terdiri dari banyak ikatan antar simpul yang saling terhubung antara satu sama lain. Work berarti kerja. Jadi network yang penekanannya terletak pada kerja bukan pada jaring, dimengerti sebagai kerja dalam hubungan antar simpul-simpul seperti halnya jaring. Berdasarkan cara pikir tersebut, maka jaringan, menurut lawang yang dikutip oleh Damsar 2009 : 158 jaringan yang dimaksud yaitu : a. Ada ikatan antar simbul orang atau kelompok yang dihubungkan dengan media hubungan sosial. Hubungan sosial ini di ikat dengan kepercayaan. Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang mengikat kedua belah pihak. b. Ada kerja antar simpul orang atau kelompok yang melalui mediahubungan sosial menjadi satu kerja sama bukan kerja bersama-sama. c. Seperti halnya sebuah jaring yang tidak putus kerja yang terjalin antar simpul itu pasti kuat menahan beban bersama dan malahdapat “menangkap ikan” lebih banyak. Agusyanto 2007 : 13 jaringan sosial merupakan suatu jaringan tipe khusus dimana ikatan yang menghubungkan suatu titik ke titik lain dalam jaringan adalah Universitas Sumatera Utara hubungan sosial. Berpijak pada jenis ikatan ini , maka secara tidak langsung ataupun langsung yang menjadi anggota suatu jaringan sosial adalah manusia. 2. Trust Kepercayaan Dalam pandangan Fukuyama 2002, trust adalah sikap saling mempercayai di masyarakat yang memungkinkan masyarakat tersebut saling bersatu dengan yang lain dan memberikan kontribusi pada peningkatan modal sosial. Damsar 2009 mencoba menjelaskan pengertian kepercayaan menurut beberapa ahli yaitu : a. Luhmann 1979:1988, dasar terikat, bukan kepada resiko, namun kepada berbagai kemungkinan. b. Zucker 1986, kepercayaan sebagai seperangkat harapan yang dimiliki bersama –sama oleh semua yang berada dalam pertukaran. c. Lawang 2004 : 36, kepercayaan merupakan hubungan antar dua belah pihak atau lebih yang mengandung salah satu pihak atau kedua belah pihak melalui interaksi sosial. 3. Reciprocal Hubungan Timbal Balik Reciprocal timbal balik, dapat dijumpai dalam bentuk memberi,saling menerima dan saling membantu yang dapat muncul dari interaksi sosial. Modal sosial selalu diwarnai oleh kecenderungan saling bertukar kebaikan di antara individu-individu yang menjadi bagian atau anggota jaringan. Hubungan timbal balik ini juga dapat diasumsikan sebagai saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lain. Universitas Sumatera Utara

2.3. Identitas Etnis