12
bahwa perusahaan yang memiliki hasil penjualan tahunan sebanyak Rp 1.000.000.000.000,- satu milyar rupiah digolongkan ke dalam kelompok usaha
kecil. Dengan adanya ketentuan ini, maka dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang memiliki hasil penjualan tahunan diatas Rp 1.000.000.000.000,- satu milyar
rupiah dapat dikelompokkan kedalam industri menengah dan besar. Selain itu, ukuran perusahaan yang didasarkan pada total assets yang dimiliki oleh
perusahaan diatur dengan ketentuan BAPEPAM No.11PM1997, yang menyatakan bahwa : “Perusahaan menengah atau kecil adalah perusahaan yang
memiliki jumlah kekayaan total assets tidak lebih dari 100 milyar rupiah”. Pada umumnya, perusahaan yang besar mengungkapkan lebih banyak informasi
dibanding perusahaan kecil. Pada penelitian ini total asset digunakan sebagai acuan untuk ukuran perusahaan.
2.1.3 Leverage
Solvabilitas leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana asset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal
sendiri Weston dan Copeland,1992. Sedangkan Kusumawati dan
Sudento 2005 menggambarkan leverage sebagai kemampuan
perusahaan untuk membayar hutangnya dengan menggunakan ekuitas yang dimilikinya. Leverage dapat dipahami sebagai penaksir dari resiko
yang melekat pada suatu perusahaan. Artinya, leverage yang semakin besar menunjukkan risiko investasi yang semakin besar pula. Perusahan
dengan rasio leverage yang rendah memiliki risiko leverage yang lebihkecil. Horne dalam Analisa, 2011 : 19 menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
13
Dengan tingginya rasio leverage menunjukkan bahwa
perusahaan tidak solvable, artinya total hutangnya lebih besar dibandingakan dengan total asetnya Karena leveragemerupakan rasio yang
menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang terhadap keseluruhan aktiva suatu
perusahaan, maka apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun resikoleverage nya juga tinggi, maka akan berpikir dua
kali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Pada intinya apabila perusahaan masih bisa mengusahakan sumber pendanaan
internal maka sumber pendanaan eksternal tidak akan diusahakan. Maka dapat disimpulkan rasio leverage yang tinggi menyebabkan turunnya nilai perusahaan
Weston dan Copeland, 1992.
2.1.4 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan “kemampuan perusahaan untuk menghasilkan labaprofit selama periode tertentu yang dihubungkan dengan volume penjualan,
total aktiva dan modal” Susan 2006:47. Profitabilitas mengasumsikan bahwa perusahaan yang memiliki atau mendapatkan laba profit yang besar akan
memiliki kesempatan yang baik untuk bersaing dengan jenis perusahaan yang sama. Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi
perusahaan netincome dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut sebagai bagian dari laporan keuangan
perusahaan. Profitabilitas merupakan wujud keberhasilan manajemen dalam menjalankan perusahaan. Profitabilitas menyangkut efesiensi perusahaan
menggunakan modal, baik modal sendiri maupun modal asing. Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan.
Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam seperti: laba operasi, laba bersih,
Universitas Sumatera Utara
14
tingkat pengembalian investasiaktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan
setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya. Para manajer tidak
hanya mendapatkan dividen, tapi juga akan memperoleh power yang lebih besar dalam menentukan kebijakan perusahaan.Harahap 2011:304, “Profitabilitas
adalah suatu kemampuan yang dicapai oleh perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu”. Profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
sebagainya. Artinya profitabilitas suatu perusahaan dapat dianggap sebagai salah satu indikasi yang mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu
operasional perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu