Analisis Persepsi Orangtua Tunggal Tentang Dampak Perceraian Bagi Anak dan Orangtua

138

5.4.2 Analisis Persepsi Orangtua Tunggal Tentang Dampak Perceraian Bagi Anak dan Orangtua

Perceraian antara kedua orangtua memberikan dampak kepada anak. Anak akan merasa kekurangan kasih sayang. Tetapi, jika orangtua yang mengasuh, baik ibu atau ayah dapat memberikan kasih sayang double, maka anak akan merasa nyaman. Dengan demikian, anak tidak merasa sendiri dan kehidupannya akan berjalan normal seperti teman-temannya yang kedua orangtuanya masih hidup bersama. Anak yang sudah menginjak usia dewasa pada umumnya dapat memahami kondisi orangtuanya. Selain anak, orangtua tunggal juga mendapat dampak dari perceraian. Pada awalnya, perceraian akan memberikan dampak negatif seperti trauma karena kegagalan dalam rumah tangga. Namun, orangtua tunggal ini berusaha untuk menjalani hidup baru sebagai single parent orang tua tunggal yang harus membesarkan anaknya seoarang diri. Pandangan dari masyarakat yang negatif untuk mereka tidak menjadi masalah yang berarti. Bagi orangtua tunggal pada umumnya, perceraian tidak selamanya memberikan dampak negatif, ada juga dampak positifnya. Orangtua tunggal merasa beban mereka sudah berkurang, dapat menjalani hidup yang baru tanpa adanya perselisihan dalam rumah tangga. Anak dan orangtua tunggal juga akan saling memotivasi dalam menjalani kehidupan mereka yang tidak lagi utuh. Bagi orangtua tunggal yang masih memiliki orangtua, akan menjadi perhatian bagi orangtuanya sampai kondisi berangsur normal dan membaik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa Persepsi Orangtua tunggal terhadap perceraian di Dusun III B Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang memiliki bentuk persepsi positif dan persepsi negatif Universitas Sumatera Utara 139 tentang dampak perceraian bagi anak dan orangtua, pandangan terhadap suatu objek menuju pada suatu keadaan dimana subjek yang mempersepsikan cenderung menerima objek yang ditangkap karena sesuai dengan pribadinya. Hal ini terungkap dari pernyataan informan kunci pertama, kedua, informan keempat sampai ketujuh yang masing-masing mengutarakan terdapat hal positif yang terjadi pada anak setelah bercerai atau berstatus orangtua tunggal. Seperti salah satu pernyataan dari informan yang mengatakan: “Anak-anak yang tinggal bersama saat ini terlihat lebih mandiri dari yang sebelumnya, itu positifnya bagi saya untuk anak-anak.” Pak Moer, 53 Thn. Pandangan terhadap suatu objek dan menunjukkan pada keadaan dimana subjek yang mempersepsikan cenderung menolak objek yang ditangkap karena tidak sesuai dengan pribadinya. Hal ini terungkap dari pernyataan informan kunci keempat, kelima dan ketujuh yang ketiganya mengutarakan tidak terdapat hal positif yang terjadi bagi orangtuanya setelah bercerai atau berstatus orangtua tunggal. Seperti salah satu pernyataan dari informan yang mengatakan: “Hal positifnya bagi orangtua tidak ada. Pernah mengalami ketidaknyamanannya pada orangtua saya, dijadikan bahan pembicaraan.” Ibu Fitraina, 36 Thn. Sementara, informan ketiga menyatakan terdapat hal positif yang terjadi pada orangtua namun, tidak bagi anak setelah bercerai atau berstatus orangtua tunggal. Seperti pernyataan yang diutarakannya kepada peneliti: “Hal positifnya buat anak-anak tidak ada. Kalau buat orangtua setelah saya bercerai, lebih tenang sekarang pikirannya kalau dulu banyak sekali yang mau diselesaikan untuk bercerai.” Pak Basir, 32 Thn. Universitas Sumatera Utara 140

5.4.3 Analisis Persepsi Orangtua Tunggal Terhadap Perceraian Dari Segi Sosial Ekonomi dan Kesehatan