30
tunggal yang karena adanya kematian dan sakit dirasa kondisi tersebut seseorang dianggap memiliki tingkat kematangan yang tinggi sehingga diharapkan mampu
mengatasi segala perubahan yang terjadi. Goode, 2007:185
2.2.4. Akibat Orangtua Tunggal
Setiap status dan peranan yang dimiliki oleh seseorang memiliki akibat, termasuk juga status menjadi orangtua tunggal, berikut beberapa akibat yang
ditimbulkan karena perubahan status menjadi orangtua tunggal Goode, William. J 2007:190 :
1. Peran Ganda
Seseorang yang menjadi orangtua tunggal terdapat proses penyesuaian kembali readjustment dalam hal perubahan sebagai suami-istri dan memperoleh
peran baru, salah satu contoh penyesuaian yang dimaksud adalah dalam hal ekonomi, seperti diketahui bahwa masalah makin meningkatnya kebutuhan hidup akan lebih
berat jika dialami, khususnya oleh orangtua tunggal wanita yang sebelumnya menggantungkan hidup pada seorang suami atau memilih tidak bekerja. Banyak
wanita yang setelah menikah dilarang bekerja oleh suaminya untuk mengurus keluarga. Pada saat ditinggalkan oleh suaminya meninggal atau bercerai, tidak ada
kestabilan secara ekonomi. Saat mencoba mencari pekerjaan, tingkat penghasilan tidak terlalu besar karena faktor pengalaman kerja yang masih minim. Belum lagi
belum terbiasa dalam mengurus keluarga sekaligus mencari nafkah, sehingga hal ini menambah hal persoalan ekonomi.
Keadaan akan menjadi sulit apabila jika anak tidak mempunyai ayah yang sah. Misalkan saja anak yang orangtuanya tidak menikah tidak diakui oleh keluarga
ayahnya, dan baik ayah maupun keluarganya hanya mempunyai sedikit kewajiban
Universitas Sumatera Utara
31
hukum terhadap si anak, dan tentu saja ini merugikan bagi ibu sebagai orangtua tunggal yang membesarkan sendiri anaknya. Pentingnya sebuah pernikahan orangtua
bagi anak yang lahir diluar pernikahan membuat anak tersebut memiliki ikatan secara hukum dengan orangtuanya.
2. Krisis Percaya Diri
Masalah utama orangtua tunggal adalah masalah kepercayaan diri orangtua tunggal di tengah masyarakat, orangtua tunggal karena bercerai kehilangan
kehormatannya ditengah-tengah masyarakat walaupun ia tidak dikucilkan sama sekali. Orangtua tunggal yang hidup pada masyarakat yang memegang nilai-nilai
ketimuran, diharapkan untuk tidak langsung menikah pasca pasangannya meninggal atau bercerai, apabila hal tersebut tidak memenuhi harapan, maka akan menjadi
bahan gunjingan masyarakat yang tentu saja menurunkan kepercayaan diri seseorang atau individu yang sudah tidak memiliki pasangan.
3. Kenakalan Remaja
Rumah tangga yang mengalami disorganisasi dikarenakan perceraian umumnya berdampak pada timbulnya kenakalan pada remaja, khususnya angka
kenakalan remajalebih tinggi pada remaja yang mengalami disorganisasi keluarga karena orangtuanya bercerai daripada yang disebabkan oleh kematian salah satu
orangtuanya, kenakalan remaja ini timbul karena ketiadaan model peran yang memuaskan bagi anak untuk dijadikan contoh bagi anak untuk melakukan
penyesuaian terhadap peraturan-peraturan sosial.
2.2.5. Dampak – Dampak Orangtua Tunggal