140
5.4.3 Analisis Persepsi Orangtua Tunggal Terhadap Perceraian Dari Segi Sosial Ekonomi dan Kesehatan
Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab suami dan istri bercerai. Tetapi, sosial ekonomi juga menjadi salah satu dampak dari perceraian. Orangtua
tunggal yang mendapat hak asuh anak berarti harus bertanggungjawab atas semua kebutuhan anaknya. Orangtua tunggal ini menganggap kondisi keuangan mereka
baik-baik saja. Semua kebutuhan hidup dapat dicukupi. Anak-anak mereka juga mengerti kondisi keluarga dan tidak banyak menuntut. Namun, ada juga yang mantan
suami masih memberikan nafkah untuk anaknya yang diasuh mantan istrinya. Hubungan dengan kerabat dari mantan istri atau mantan suami masih dapat
dijaga dengan baik. Menurut orangtua tunggal, keluarga besar itu masih ada hubungannya dengan anaknya. Orangtua tunggal tidak melarang mereka untuk
menjalin silaturahmi dengan keluarga dari mantan istri atau mantan suami. Hubungan anak dengan kedua orangtuanya yang sudah bercerai tetap dapat terjalin
dengan baik. Kesehatan anak dan orangtua tunggal masih dapat terjaga. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa
Persepsi Orangtua tunggal terhadap perceraian di Dusun III B Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang memiliki bentuk persepsi positif dan persepsi negatif
tentang perceraian dari segi sosial ekonomi dan kesehatan dampak perceraian, pandangan terhadap suatu objek menuju pada suatu keadaan dimana subjek yang
mempersepsikan cenderung menerima objek yang ditangkap karena sesuai dengan pribadinya. Hal ini terungkap dari pernyataan informan kunci pertama, ketiga dan
informan keenam yang ketiganya mengutarakan tidak mendapatkan dampak yang tidak baik dari setelah perceraian atau menjadi orangtua tunggal dari segi sosial
Universitas Sumatera Utara
141
ekonomi dan kesehatan. Seperti salah satu pernyataan dari informan yang mengatakan:
“Tidak berdampak. Keadaan ekonomi dan kondisi kesehatan saya baik-baik saja, kok pada saat itu hingga saat ini. Ya saya tetap berpacu untuk mencari
rejeki demi anak-anak.” Ibu Isti, 51 Thn. Pandangan terhadap suatu objek dan menunjukkan pada keadaan dimana
subjek yang mempersepsikan cenderung menolak objek yang ditangkap karena tidak sesuai dengan pribadinya. Hal ini terungkap dari pernyataan informan kunci kedua,
keempat,kelima dan informan ketujuh yang keempatnya mengutarakan merasakan dampak yang tidak baik dari setelah perceraian atau menjadi orangtua tunggal dari
segi sosial ekonomi dan kesehatan. Seperti pernyataan dari kedua informan yang mengatakan:
“Keadaan ekonomi dulu kan masih ada tambahan. Kalau sekarang tidak lagi ada ya, hanya untuk anak-anak biayanya. Kondisi kesehatan saya baik-baik
saja hingga saat ini.” Ibu Nesita, 42 Thn. “Keadaan ekonomi dulu masih ada suami. Kalau sekarang tidak lagi ada ya,
jadi masih tetap bekerja untuk biaya dan keperluan saya dan anak-anak. Kondisi kesehatan saya baik-baik saja hingga saat ini.”Ibu Jojor, 40 Thn.
Dampak pada segi ekonomi yang dirasakan kedua dari empat informan tersebut menghasilkan suatu pikiran yang menjadi beban tersendiri bagi orangtua
tunggal didalam menjalani kehidupannya disamping juga mereka berusaha memenuhi kebutuhan pokok hidupnya dan anak-anaknya.
Universitas Sumatera Utara
142
5.4.4 Analisis Persepsi Informan Utama Terhadap Perceraian