Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian

34 sedikit terdiri dari dua orang yang hidup dan tinggal bersama di mana masing-masing memiliki keinginan, kebutuhan, serta latar belakang dan nilai sosial yang bisa saja berbeda satu sama lain. Akibatnya sistem ini bisa memunculkan ketegangan- ketegangan dan ketidak-bahagiaan yang dirasakan oleh semua anggota keluarga. Karenanya, apabila terjadi sesuatu dengan perkawinan misalnya perceraian maka akan timbul masalah-masalah yang harus dihadapi baik oleh pasangan yang bercerai maupun anak-anak serta masyarakat di wilayah terjadiya perceraian Ihromi, 2000:136.

2.3.2 Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian

Terdapat banyak faktor–faktor perceraian yang tampak dari kasus-kasus perceraian yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah : 1. Kurangnya berkomunikasi Dalam rumah tangga, komunikasi sangat penting dan sangat dibutuhkan antara suami-istri. Sekecil apapun itu masalah harus memberitahu satu sama lain. Jika tidak, akan memicu terjadinya perceraian. karena dengan berkomunikasi membuat rasa saling percaya, saling mengerti, tidak ada kebohongan, dan tidak ada hal yang disembunyikan. Namun sebaliknya jika dalam rumah tangga gagal berkomunikasi, maka akan sering terjadi pertengkaran karena tidak saling percaya, tidak saling mengerti, banyaknya rahasia yang disembunyikan satu sama lain. Hal ini akan berujung pada perceraian jika kedua pihak kurang atau gagal berkomunikasi. 2. Kekerasan dalam rumah tangga KDRT KDRT adalah kekerasan yang dilakukan dalam rumah tangga baik oleh suami maupun oleh istri yang berakibat timbulnya penderitaan fisik, seksual, psikis,dan ekonomi. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab utama perceraian. Universitas Sumatera Utara 35 3. Perzinahan Di samping itu, masalah lain yang dapat mengakibatkan terjadinya perceraian adalah perzinahan, yaitu hubungnan seksual diluar nikah yang dilakukan baik oleh suami maupun istri. hal ini bisa terjadi dalam rumah tangga dikarenakan mungkin seperti yang kita bahas sebelumnya yaitu kurangnya atau gagal berkomunikasi, ketidak harmonisan, tidak adanya perhatian atau kepedulian suami terhadap istri atau sebaliknya, saling sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, merasa tidak tercukupinya kebahagiaan lahir dan batin, ketidaksetiaan, atau hanya untuk bersenang-senang bersama orang lain. 4. Masalah Ekonomi Uang memang tidak dapat membeli kebahagiaan. Namun bagaimana lagi, uang termasuk kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, faktor ekonomi masih menjadi penyebab paling dominan terjadinya perceraian pasutri di masyarakat. 5. Krisis moral dan Akhlak Faktor-faktor terjadinya perceraian di atas seperti halnya masalah ekonomi, perzinahan, kurangnya atau gagal berkomunikasi, dan kekerasan dalam rumah tangga dapat menimbulkan landasan berupa krisis moral dan akhlak yang dilalaikan oleh suami maupun istri atas peran dan tanggung jawab. Penyebab terjadinya perceraian adalah bermula ketika konflik lahir, keluarga bahagia dan sejahtera sebagai suatu cita-cita bagi pasangan suami-istri sukar diwujudkan. Penyebabnya bisa karena perbedaan pandangan, karena perbedaan latar belakang kehidupan, karena masalah ekonomi, karena harga diri, karena intervensi orang ketiga dalam masalah keluarga, dan sebagainya. Siapa pun orangnya dan bagaimana pun situasi dan keadaannya, suatu keluarga tidak ingin ada konflik dalam Universitas Sumatera Utara 36 keluarga mereka, karena hal itu disadari atau tidak dapat mengancam keutuhan keluarga. Djamarah, 2004:18

2.3.3 Dampak - Dampak Perceraian