97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengujian falling head permeability yang dilakukan di laboratorium
mekanika tanah, menunjukkan bahwa kondisi tanah pada lokasi penelitian dikategorikan jenis tanah lanau dengan nilai koefisien permeabilitas tanah
pada kedalaman 1,5 m adalah 9,61 x 10 cmdetik. 2.
Tinggi intensitas curah hujan di lokasi studi berdasarkan curah hujan 2003 s.d 2012 untuk durasi hujan 2 jam pada PUH 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun
masing-masing adalah 23.53 mmjam, 27.29 mmjam, 29.79 mmjam, 32.19 mmjam,35.29 mmjam dan 37.63 mmjam.
3. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa besar laju infiltrasi
menggunakan single ring infiltrometer dengan diameter 30 cm dan tinggi 60 cm untuk tanah normal sebelum terdapat LRB adalah sebesar 18 cmjam,
sedangkan untuk tanah setelah terdapat LRB laju infiltrasinya adalah sebesar 95,2 cmjam
4. Setelah dilakukan perhitungan laju infiltrasi dan intensitas curah hujan maka
dapat disimpulkan bahwa lubang resapan biopori yang direncanakan terbukti efektif
mempercepat infiltrasi, yaitu hasil laju infiltrasi ≥ intensitas hujan untuk PUH2 s.d 100 tahun dengan durasi hujan selama 2 jam.
Universitas Sumatera Utara
5. Jumlah lubang resapan biopori yang ideal sesuai luas atap rumah 90 m
2
dan luas halaman 60 m
2
adalah sebanyak 7 unit lubang resapan biopori sedangkan untuk sumur resapan diperoleh 1 lubang dengan diameter 0,5 meter dan
kedalam 1,5 meter.
5.1 Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan dilokasi yang berbeda dan
kondisi tanah yang berbeda serta penggunaan alat yang bebeda seperti doublering infiltrometer
agar diperoleh nilai perbandingan yang lebih teliti. 2.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan menggunakan metode-metode yang lebih bervariasi dalam menyajikan hasil penelitian, misalnya menggunakan
metode Holtan, Overton, dll dalam menghitung laju infiltrasi agar bisa dijadikaan sebagai pembanding.
3. Diperlukan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sumur
resapan dan lubang biaopori di lingkungan sekitarnya sehingga mampu membantu pencegahan bencana banjir khususnya di Kecamatan Banda Sakti.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA