BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudera Fasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan
Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal karena kemajuannya diberbagai bidang. Dalam bidang ekonomi dan
teknologi, Jepang dikenal sebagai negara super power menyaingi bangsa barat. Dalam menjalani kehidupannya masyarakat Jepang didukung dengan fasilitas-
fasilitas yang praktis dan canggih. Saat ini kehidupan masyarakat Jepang juga sudah banyak dipengaruhi oleh budaya barat. Namun, budaya tradisonal mereka
juga tetap mereka jaga dan memberi pengaruh dalam setiap kehidupan masyarakat Jepang.
Selain teknologi, dalam bidang kesusastraan Jepang juga terus mengalami perkembangan. Jepang menghasilkan banyak karya sastra yang terkenal di dunia,
hal ini terbukti dengan banyaknya sastrawan – sastrawan yang terkenal di dunia
Internasional. Seperti Yasunari Kawabata, dimana prosa liriknya berhasil membuat ia memenangkan penghargaan nobel dalam sastra pada tahun 1968. Ia
mejadi orang
Jepang pertama
yang memperoleh
penghargaan tersebuthttp:id.wikipedia.orgwikiYasunari.Kawabata.Kemudian
sastrawan Kobayashi Takiji, Yokomitsu Tosikazu, Nakagawa Yoichi, dan Katoka Teppei.
Mereka semua adalah sastrawan seangkatan pada periode akhir. Karya –karya
Universitas Sumatera Utara
mereka diterjemahkan kedalam berbagai bahasa dan tersebar dibanyak negara. Selain itu, di Jepang juga banyak terdapat penghargaan
–penghargaan yang dilaksanakan setiap tahunnya untuk menghargai para sastrawan.
Novel sebagai salah satu karya sastra di Jepang, sama seperti novel lainnya, merupakan karya fiksi tulis yang diceritakan secara panjang lebar. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996 dalam Siswanto 2008 :141, novel diartikan sebagai karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Masalah yang dibahas tidak sekompleks roman. Biasanya novel
menceritakan peristiwa pada masa tertentu. Bahasa yang digunakan lebih mirip bahasa sehari-hari. Meskipun demikian, penggarapan unsur-unsur intrinsiknya
masih lengkap, seperti tema, plot, latar, gaya bahasa, nilai tokoh dan penokohan. Dengan catatan, yang ditekankan aspek tertentu dari unsur intrinsik tersebut.
Sosiologi sastra adalah cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif. Penelitian ini banyak diminati oleh peneliti yang ingin melihat sastra sebagai
cermin kehidupan masyarakat. Karenanya, asumsi dasar penelitian sosiologi sastra adalah kelahiran sastra tidak dalam kekosongan sosial. Kehidupan sosial akan
menjadi pemicu lahirnya karya sastra. Karya sastra yang berhasil atau sukses yaitu yang mampu merefleksikan zamannya Endraswara, 2008:77
Dalam novel 1Q84 karya Haruku Murakami terdapat latar belakang kehidupan sosial pada tokoh utama yang berdampak dalam pembentukan karakter
tokoh utama dan alur kehidupan yang dijalani sehari-hari akibat dari aturan orang tua tokoh utama yaitu Aomame.
Universitas Sumatera Utara
Aomame berasal dari keluarga yang menganut sekte keagamaan bernama “Jemaat Saksi“. Sekte agama kristen, mendukung eskatologi, melakukan kegiatan
pengabaran Injil dengan giat, dan menganut apa yang tertulis di dalam Kitab Suci secara harfiah. Dalam ajaran agama nya, kare
na dengan alasan “diharamkan” Aomame tidak pernah menghadiri acara natal, tidak pernah ikut tamasya atau
darmawisata sekolah yang bertujuan mengunjungi altar pemujaan Shinto atau kuil Buddha. Tidak pernah ikut pesta olah raga, tidak pernah menyanyikan lagu
sekolah maupun lagu kebangsaan. Mau tidak mau, Aomame harus menuruti itu semua karena orang tuanya. Dan tingkah laku yang dianggap ekstrim seperti itu
membuat Aomame semakin terkucil dari teman –teman sekelasnya.
Aomame juga sering mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya karena disebabkan dengan arti namanya yang hampir
mirip dengan makna “kacang polong”. Aomame sering ditertawakan oleh teman- temannya ketika ia sedang memperkenalkan diri. Hal itulah yang membuat
Aomame semakin malas untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Aomame lebih sering menyendiri dan berusaha untuk mengisi kegiatan sehari-
harinya dengan beraktivitas seperti main softball dan latihan bela diri. Hal inilah yang menjadi permasalahan tokoh utama dalam novel 1Q84. dapat
pula dilihat bagaimana tokoh Aomame berusaha sekuat tenaga untuk bertahan hidup di lingkungan keluarga penganut sekte keagamaan yang membuat dia harus
dikucilkan di lingkungan sekolah. Dari hal di atas maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana sikap dan tindakan yang diambil oleh Aomame dalam
menghadapi lingkungan sosial di sekitarnya. Oleh karena itu penulis memilih judul
“Analisis Sosiologis Tokoh Utama Aomame dalam Novel 1Q84 Karya
Universitas Sumatera Utara
Haruki Murakami” dengan harapan dapat memberikan pandangan dan informasi
kepada pembaca mengenai kondisi sosial tokoh Aomame yang digambarkan Haruki Murakami dalam karya sastra yang telah melejitkan kepopulerannya itu.
1.2 Perumusan Masalah