3.6 Definisi Operasional Penelitian
1. Ekstrak daun jambu biji buah putih adalah sediaan pekat yang diperoleh
dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai. Maserasi adalah salah satu teknik
ekstraksi. Maserasi proses perendaman bubuk tanaman, salah satunya daun jambu biji, menggunakan pelarut organik pada temperatur ruangan.
Ekstrak daun jambu biji buah putih mengandung beberapa senyawa kimia sepeti:
a. Tanin adalah senyawa polifenol yang merupakan komponen utama
dari daun jambu biji buah putih, bersifat antibakteri dengan cara mempresipitasi protein.
b. Flavonoid adalah senyawa hidroksilasi polifenol yang memiliki
aktivitas antimikroba terhadap berbagai mikroorganisme in-vitro. c.
Terpenoid adalah digunakan untuk kualitas aromatik dan sebagai agen yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri.
d. Saponin adalah termasuk senyawa triterpenoid telah ditemukan
memiliki efek penghambatan pada bakteri gram positif. 2.
Efektivitas adalah penilaian yang dibuat dalam mengukur berapa besar potensi atau konsentrasi suatu senyawa dapat memberikan efek bagi
mikroorganisme. a.
Kadar Hambat Minimum KHM adalah konsentrasi terkecil yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme atau mencegah
multiplikasi mikroorganisme.
b. Kadar Bunuh Minimum KBM adalah konsentrasi terkecil dari
antimikroba yang dapat membunuh pertumbuhan mikroorganisme
tertentu.
3. Staphylococcus aureus adalah salah satu mikroflora normal yang
umumnya berada pada hidung dan kulit dan pada rongga mulut. Bakteri ini bersifat patogen bila dipengaruhi faktor predisposisi dan terdapat pada
abses.
Universitas Sumatera Utara
a. Abses adalah infeksi akut yang terlokalisir pada rongga yang
berdinding tebal, manifestasinya berupa peradangan, pembengkakan yang nyeri jika ditekan, dan kerusakan jaringan setempat. Abses
periodontal merupakan infeksi lokal purulen di dalam dinding gingiva pada saku periodontal yang dapat menyebabkan destruksi ligamen
periodontal dan tulang alveolar. 4.
Staphylococcus aureus ATCC
®
29213
™
adalah kultur bakteri yang berasal dari American Type Culture Collection ATCC. Kultur ini
dikhususkan untuk digunakan dalam penelitian sehingga tidak dapat digunakan untuk tujuan terapetik dan diagnostik terhadap hewan maupun
manusia. 5.
Mueller Hinton Broth MHB adalah media yang biasa digunakan untuk pengujian sensitivitas bakteri.
6. Blood Agar BA adalah media pertumbuhan Staphylococcus aureus.
7. Manitol Salt Agar MSA adalah media pertumbuhan selektif dan
diferensial, digunakan untuk mengisolasi atau mengidentifikasi bakteri Staphylococcus aureus
. Mengandung 7,5 NaCl, mannitol, fenol red sebagai indikator pH yang berguna untuk mendeteksi adanya asam yang
dihasilkan oleh Staphylococcus aureus yang memfermentasi mannitol dapat menghasilkan zona berwarna kuning di sekitar pertumbuhannya.
8. Brain Heart Infusion BHI adalah media transport berguna sebagai media
penyubur untuk pertumbuhan berbagai macam bakteri baik bentuk cair maupun agar.
9. Formaldehyde merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO yang
berbentuk gas, ataupun bentuk cairnya yang dikenal dengan nama formalin, dan bentuk padatan yang dikenal dengan paraformaldehyde atau
trioxane. 10.
Akuabides adalah air yang sudah melalui proses penyulingan, memiliki kandungan murni H2O, dan tidak mempunyai sifat antibakteriosidal.
Universitas Sumatera Utara
11. Jernih adalah suatu keadaan dimana tidak terlihat kekeruhan atau
gumpalan awan cloudiness jika dibandingkan dengan media Blood Agar. 12.
Keruh adalah suatu keadaan dimana terlihat kekeruhan atau gumpalan awan cloudiness pada tabung reaksi.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian 3.7.1 Alat-alat Penelitian