Definisi Operasional Penelitian Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Dari Abses Dan Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)

3.6 Definisi Operasional Penelitian

1. Ekstrak daun jambu biji buah putih adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai. Maserasi adalah salah satu teknik ekstraksi. Maserasi proses perendaman bubuk tanaman, salah satunya daun jambu biji, menggunakan pelarut organik pada temperatur ruangan. Ekstrak daun jambu biji buah putih mengandung beberapa senyawa kimia sepeti: a. Tanin adalah senyawa polifenol yang merupakan komponen utama dari daun jambu biji buah putih, bersifat antibakteri dengan cara mempresipitasi protein. b. Flavonoid adalah senyawa hidroksilasi polifenol yang memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai mikroorganisme in-vitro. c. Terpenoid adalah digunakan untuk kualitas aromatik dan sebagai agen yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri. d. Saponin adalah termasuk senyawa triterpenoid telah ditemukan memiliki efek penghambatan pada bakteri gram positif. 2. Efektivitas adalah penilaian yang dibuat dalam mengukur berapa besar potensi atau konsentrasi suatu senyawa dapat memberikan efek bagi mikroorganisme. a. Kadar Hambat Minimum KHM adalah konsentrasi terkecil yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme atau mencegah multiplikasi mikroorganisme. b. Kadar Bunuh Minimum KBM adalah konsentrasi terkecil dari antimikroba yang dapat membunuh pertumbuhan mikroorganisme tertentu. 3. Staphylococcus aureus adalah salah satu mikroflora normal yang umumnya berada pada hidung dan kulit dan pada rongga mulut. Bakteri ini bersifat patogen bila dipengaruhi faktor predisposisi dan terdapat pada abses. Universitas Sumatera Utara a. Abses adalah infeksi akut yang terlokalisir pada rongga yang berdinding tebal, manifestasinya berupa peradangan, pembengkakan yang nyeri jika ditekan, dan kerusakan jaringan setempat. Abses periodontal merupakan infeksi lokal purulen di dalam dinding gingiva pada saku periodontal yang dapat menyebabkan destruksi ligamen periodontal dan tulang alveolar. 4. Staphylococcus aureus ATCC ® 29213 ™ adalah kultur bakteri yang berasal dari American Type Culture Collection ATCC. Kultur ini dikhususkan untuk digunakan dalam penelitian sehingga tidak dapat digunakan untuk tujuan terapetik dan diagnostik terhadap hewan maupun manusia. 5. Mueller Hinton Broth MHB adalah media yang biasa digunakan untuk pengujian sensitivitas bakteri. 6. Blood Agar BA adalah media pertumbuhan Staphylococcus aureus. 7. Manitol Salt Agar MSA adalah media pertumbuhan selektif dan diferensial, digunakan untuk mengisolasi atau mengidentifikasi bakteri Staphylococcus aureus . Mengandung 7,5 NaCl, mannitol, fenol red sebagai indikator pH yang berguna untuk mendeteksi adanya asam yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus yang memfermentasi mannitol dapat menghasilkan zona berwarna kuning di sekitar pertumbuhannya. 8. Brain Heart Infusion BHI adalah media transport berguna sebagai media penyubur untuk pertumbuhan berbagai macam bakteri baik bentuk cair maupun agar. 9. Formaldehyde merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO yang berbentuk gas, ataupun bentuk cairnya yang dikenal dengan nama formalin, dan bentuk padatan yang dikenal dengan paraformaldehyde atau trioxane. 10. Akuabides adalah air yang sudah melalui proses penyulingan, memiliki kandungan murni H2O, dan tidak mempunyai sifat antibakteriosidal. Universitas Sumatera Utara 11. Jernih adalah suatu keadaan dimana tidak terlihat kekeruhan atau gumpalan awan cloudiness jika dibandingkan dengan media Blood Agar. 12. Keruh adalah suatu keadaan dimana terlihat kekeruhan atau gumpalan awan cloudiness pada tabung reaksi. 3.7 Alat dan Bahan Penelitian 3.7.1 Alat-alat Penelitian

Dokumen yang terkait

Skrining Staphylococcus aureus dengan Resistansi Berperantara MecA dari Sediaan Usap Hidung pada Dokter Muda di Instalasi Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

5 52 55

Perbandingan Efektifitas Daya Hambat Terhadap Staphylococcus Aureus Dari Berbagai Jenis Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrofolia Liin) ( In vitro)

5 48 68

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ; Penelitian In Vitro.

1 79 68

Identifikasi Staphylococcus aureus pada Salmon Mentah dalam Sajian Sashimi di Restoran Jepang Kota Medan

0 43 55

Pemeriksaan Kontaminasi Bakteri Staphylococcus aureus pada Seragam Dokter Muda yang Bertugas di ICU Dewasa RSVP H. Adam Malik Medan

4 47 76

Uji efektivitas ekstrak lengkuas merah (Alpina purpurata K.Schum) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli dengan metode disc diffusion.

4 24 70

Lampiran 1 SKEMA ALUR PIKIR Latar Belakang - Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Dari Abses Dan Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)

0 0 29

2.1.1 Etiologi Abses di Rongga Mulut - Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Dari Abses Dan Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)

0 0 19

Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Dari Abses Dan Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)

0 0 13