BAB II LANDASAN TEORI
A. Postpurchase Dissonance
A. 1. Pengertian Postpurchase Dissonance
Cornwell  2007  menjelaskan  bahwa  konsep  postpurchase  dissonance adalahkonsep cognitive dissonance yang dikembangkan oleh Leon Festinger pada
tahun  1957.  Festinger  Loundon  dan  Bitta,  1993;  Sweeney,  Hausknecht,  dan Soutar, 2000 mendefinisikan cognitive dissonance sebagai berikut:
“Cognitive  dissonance  is  as  a  psychological  state  which  results  when  a person perceives that two cognitions thoughts, both of which he believes
to be true, do not fit together” Kehadiran  disonansi  akan  menimbulkan  tekanan  untuk  mengurangi  atau
menghilangkannya.  Setelah  diperkenalkannya  konsepcognitive  dissonance, banyak  ahli  telah  mengaplikasikannya  dalam  berbagai  jenis  penelitian  dan  yang
paling  mencolok  terdapat  pada  penelitian  di  perilaku  konsumen  Chou,  2012. Dimana  cognitive  dissonance  yang  terjadi  setelah  suatu  pembelian,  hal  inilah
yang dinamakan dengan postpurchase dissonance Schiffman dan Kanuk, 2004. Postpurchase dissonance merupakan suatu tahap dari postpurchase consumer
behavior  yang  dapat  dialami  oleh  setiap  konsumen  setelah  melakukan prosespembelian  suatu  produk.  Hawkins,  Mothersbaugh,    Best  2007
mendefinisikan postpurchase dissonance sebagai suatu keraguan atau kecemasan
Universitas Sumatera Utara
yang  dialamioleh  seorang  konsumen  setelah  melakukan  suatu  keputusan  yang sulit dan relatif permanen.Keraguan atau kecemasan ini terjadi karena konsumen
tersebut beradadalam suatu keadaan  yang mengharuskannya membuat komitmen yang  relatif  permanen  terhadap  sebuah  pilihan  alternatif  dari  pilihan  alternatif
lainnya  yangtidak  jadi  dipilih  oleh  konsumen  tersebut.  Oleh  karena  itu kebanyakan  pembuatankeputusan  terbatas  limited  decision  making  tidak  akan
menghasilkan postpurchase
dissonance karena
konsumen tidak
mempertimbangkan  tampilan  tampilanyang  menarik  yang  ada  dalam  merk  atau produk  yang  tidak  dipilihdimana  hal  tersebut  juga  tidak  ada  dalam  produk  atau
merk yang dipilih. Loudon    Bitta  1993  berpendapatbahwa  postpurchase  dissonance  terjadi
sebagai  hasil  dari  perbedaan  antarakeputusan  konsumen  dan  evaluasi sebelumnya.Hawkins,  Mothersbaugh  dan  Best  2007  menyatakan  bahwa
postpurchase  dissonance  adalah  salah  satu  bentuk  keraguan  yang  terjadi  pada tahap  pasca  pembelian  postpurchase  suatu  produk  oleh  konsumen.  Tahap  ini
sangat  kritis  bagi  para  konsumen,  dimana  pada  tahap  ini  konsumen  akan mencaripenguatan  reinforcement  atas  keputusan  membeli  yang  telah  mereka
lakukan.
Universitas Sumatera Utara
Pada  skema  di  atas,  Hawkins,  Mothersbaugh    Best  2007  membuat  suatu diagram  yang  menggambarkan  bagaimana  perilaku  konsumen  yang  terjadi
dimulai  dari  saat  pembelian  barang,  dimana  beberapa  pembelian  diikuti  dengan fenomena yang disebut postpurchase dissonance. Hal ini terjadi ketika kosumen
meragukan  kebijakan  pembelian  wisdom  of  purchase  yang  telah  dilakukan. Pembelian  lainnya  diikuti  dengan  nonuse.  Konsumen  mengembalikan  atau
menyimpan  barang  tersebut  tanpa  menggunakannya.  Kebanyakan  pembelian akan  berakhir  pada  penggunaan  barang,  meskipun  juga  terjadi  postpurchase
dissonance pada saat tersebut. Ketidakpuasan mungkin menimbullkan complaint Skema 2. Alur Postpurchase Dissonance dalam pembelian
Universitas Sumatera Utara
behaviors sedangkan kepuasan satisfaction dapat memberikan peningkatan dan pengulangan pembelian kembali dari konsumen.
Berdasarkan skema tersebut, dapat disimpulkan bahwa hadirnya postpurchase dissonance  dapat  mempengaruhi  motivasi  konsumen  untuk  kembali  membeli
produk atau malah menolak sama sekali produk tersebut di masa mendatang. Dari uraian  penjeleasan  mengenai  postpurchase  dissonance  dapat  disimpulkan  bahwa
postpurchase  dissonance  adalah  keraguan  yang  dialami  oleh  seorang  konsumen setelah  melakukan  suatu  keputusan  pembelian  yang  sulit  dan  relatif  permanen
terhadap suatu produk.
A. 2. Indikator pengukuran Postpurchase Dissonance