BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK
A. Pengertian
Pajak bumi dan bangunan PBB adalah pajak pusat dan daerah. Pajak pusat yaitu sektor pertambangan, perkebunan, dan perhutanan. Pajak daerah yaitu sektor
pedesaan dan perkotaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti
besanya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek pajak yaitu bumi dan bangunan. Keadaan subjek siapa yang membayar tidak ikut menentukan besarnya
jumlah pajak yang terutang. Waluyo 2010 : 196 Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya.
Permukaan bumi meliputitanah dan perairan pedalaman termasuk rawa-rawa, tambak perairan serta laut wilayah Republik Indonesia.
Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan.
Termasuk dalam pengertian bangunan adalah: 1.
Jalan lingkungan dalam satu kesatuan dengan komplek bangunan 2.
Jalan tol
30
Universitas Sumatera Utara
3. Kolam renang
4. Pagar mewah
5. Tempat olahraga
6. Galangan kapal, dermaga
7. Taman mewah
8. Tempat penampungankilang minyak, air dan gas, pipa minyak
9. Fasilitas lainnya yang memberikan manfaat
B. Dasar Hukum
Dasar hukum PBB adalah pasal 1 ayat 37 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang berbunyi “Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah
pajak atas bumi danatau bangunan yang dimiliki, dikuasai, danatau dimanfaatkan oleh orang Pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan
usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan”. Pelaksanaan pemungutannya di atur pasal 96 Undang–Undang Nomor 28
Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa: 1.
Pemungutan Pajak dilarang diborongkan.
Universitas Sumatera Utara
2. Setiap Wajib Pajak wajib membayar Pajak yang terutang berdasarkan
surat ketetapan pajak atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak berdasarkan peraturan perundang undangan perpajakan.
3. Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan
penetapan Kepala Daerah dibayar dengan menggunakan SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan.
4. Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat
3 berupa karcis dan nota perhitungan. 5.
Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan sendiri dibayar dengan menggunakan SPTPD, SKPDKB, danatau SKPDKBT.
Keberatan pajak bumi dan bangunan diatur pasal 103 Undang–Undang Nomor 28 Tahun 2009.
Peraturan dan keputusan yang mengatur pemugutan PBB: 1.
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010 tentang dasar pengenaan pajak dan besarnya tarif PBB-P2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2012. 2.
Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2012 tentang tata cara pendaftaran, pendataan dan penilaian objek PBB, dan tata cara pembayaran PBB.
Universitas Sumatera Utara
C. Subjek Dan Objek Pajak Bumi Dan Bangunan 1. Subjek Pajak