Objek Pajak Subjek Dan Objek Pajak Bumi Dan Bangunan 1. Subjek Pajak

C. Subjek Dan Objek Pajak Bumi Dan Bangunan 1. Subjek Pajak

1.1 Subjek PBB-P2 adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi danatau memperoleh manfaat atas bumi, danatau memiliki, menguasai, danatau memperoleh manfaat atas bangunan. Dengan demikian tanda pembayaranpelunasan pajak bukan merupakan bukti pemilikan hak. 1.2 Subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam nomor 1.1 diatas, yang dikenakan kewajiban membayar pajak menjadi wajib pajak. 1.3 Subjek pajak ditetapkan menjadi Wajib Pajak oleh Kepala Daerah Tingkat II baik Bupati maupun Wali Kota, jika terhadap suatu objek pajak tersebut belum diketahui Wajib pajaknya atau masih dalam sengketa.

2. Objek Pajak

2.1 Yang menjadi objek pajak adalah bumi dan atau bangunan. a. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di dalamnya, permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman termasuk rawa-rawa, tambak perairan serta laut wilayah Indonesia. Universitas Sumatera Utara b. Bangunan adalah konstruksi teknis yang ditanamkan atau diletakkan secara tetap pada tanah dan atau perairan. 2.2 Dalam menentukan objek pajak harus menentukan klasifikasi bumi dan bangunan terlebih dahulu. Yang dimaksud dengan klasifikasi bumi dan bangunan adalah pengelompkokkan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya dan digunakan sebagai pedoman, serta untuk memudahkan penghitungan pajak yang terutang. Dalam menentukan klasifikasi BumiTanah dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut: a. Letak b. Peruntukkan c. Pemanfaatan d. Kondisi lingkunan dan lain-lain Sedangkan, ketika menentukan klasifikasi Bangunan akan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: a. Bahankomponen bangunan yang digunakan b. Rekayasa konstruksi Universitas Sumatera Utara c. Fasilitas-fasilitas yang digunakan 2.3 Pengecualian objek PBB-P2 adalah objek pajak yang: a. Digunakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintahaan; b. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan nasional yang tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan; c. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu; d. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan dan dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak; e. Digunakan oleh perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan asas perlakun timbal balik; dan f. Digunakan badan atau perwakilan lembaga internasional yang ditetapkan dengan peraturan menteri keuangan. Universitas Sumatera Utara

D. Tarif Pajak