Pengendalian Risko Metode Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control HIRARC

2.4.3 Pengendalian Risko

Pengendalian risiko merupakan langkah penting dan menentukan dalam keseluruhan manajemen risko. Pengendalian risiko dilakukan terhadap seluruh bahaya yang ditemukan dalam proses identifikasi bahaya dan mempertimbangkan peringkat risiko untuk menentukan prioritas dan cara pengendaliannya. OHSAS 18001 memberikan pedoman pengendalian risiko yang lebih spesifik untuk bahaya K3 dengan pendekatan sebagai berikut: 1. Eliminasi 2. Substitusi 3. Pengendalian teknis 4. Pengendalian administratif 5. Penggunaan alat pelindung diri APD Menurut standar ASNZS 4360, pengendalian risiko secara ginerik dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut: 1. Hindarkan risiko dengan mengambil keputusan untuk menghentikan kegiatan atau pengguanaan proses, bahan, alat yang berbahaya. 2. Mengurangi kemungkinan terjadi 3. Mengurangi konsekuensi kejadian 4. Pengendalian risiko ke pihak lain 5. Menanggung risiko yang tersisa. Penanganan risiko tidak mungkin menjamin risiko atau bahaya hilang seratus persen, sehingga masih ada sisa riisik yang harus ditanggung perusahaan. Strategi pengendalian risiko antara lain: Universitas Sumatera Utara

1. Menekan Likelihood

Pengurangan kemungkinan ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan yaitu secara teknis, administratif dan pendekatan manusia. a. Pendekatan Teknis a Eliminasi Risiko dapat dihindarkan dengan menghilangkan sumbernya. Jika sumber bahaya dihilangkan maka risiko yang akan timbul dapat dihindarkan. Beberapa contoh teknik eliminasi antara lain: 1. Mesin yang bisa dimatikan atau dihentikan sehingga tempat kerja bebas dari kebisingan 2. Lobang bekas galian di tengah jalan ditutup dan ditimbun 3. Penggunaan bahan kimia berbahaya dihentikan b Substitusi Teknik subtitusi adalah mengganti bahan, alat atau cara kerja dengan yang lain sehingga kemungkinan kecelakaan kerja dapat ditekan. c Pengendalian jarak Kemungkinan kecelakaan atau risiko dapat dikurangi dengan melakukan pengendalian jarak anatra sumber bahaya dengan penerima. b. Pendekatan Administratif Pendekatan ini dilakukan untuk mengurangi kontak antara penerima dengan sumber bahaya. Universitas Sumatera Utara c. Pendekatan Manusia Memberikan pelatihan kepada pekerja mengenai cara kerja yang aman, budaya keselamatan dan prosedur keselamatan.

2. Menekan Konsekuesni

Pendekatan berikutnya untuk mengendalikan risiko adalah dengan menekan keparahan atau konsekuensi yang ditimbulkannya. Berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsekuensi antara lain: a. Tanggap darurat Keparahan suatu kejadian dapat ditekan jika perusahaan memiliki sisstem tanggap darurat yang baik dan terencana. b. Penyediaan alat pelindung diri Penggunaan APD bukan untuk mencegah kecelakaan tetapi untuk mengurangi dampak atau konsekuensi dari suatu kejadian. c. Sistem pelindung Dengan memasang sistem pelindung, dampak kejadian dapat ditekan. Misalnya dengan memasang tanggul sekeliling tangki, jika ada kebocoran atau tumpahan, maka cairan tidak akan menyebar ke daerah sekitarnya sehingga dampak kejadian dapat dikurangi.

3. Pengalihan Risiko

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya: a. Kontaktual, yang mengalihkan tanggungjawab K3 kepada pihak lain, misalnya pemasok atau pihak ketiga. Universitas Sumatera Utara b. Asuransi, dengan menutup asuransi untuk melindungi potensi risiko yang ada dalam perusahaan.

2.5 Penerapan Manajemen Risiko berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012