4. Tim Inspeksi Investigasi
5. Tim Manajemen Risiko
6. Tim Internal Audit
7. Tim Pemadam Inti
8. Regu Medis
9. Regu Logistik Komunikasi
10. Regu Evaluasi
11. Regu Resque
12. Regu Pemadam
13. Regu Keamanan
4.4 Proses Pengolahan Kelapa Sawit
Pengolahan Kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh
ialah minyak sawit, inti sawit, serabut, cangkang dan tandan kosong. Pabrik kelapa sawit PKS dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia dipahami
sebagai unit ekstraksi crude palm oil CPO dan inti sawit dari tandan buah segar TBS kelapa sawit. PKS tersusun atas unit-unit proses yang memanfaatkan
kombinasi perlakuan mekanis, fisik, dan kimia PTPN IV Unit Usaha Pabatu.
Universitas Sumatera Utara
1. Stasiun Loading Ramp Sortasi
Tandan buah segar kelapa sawit ditimbang dan dikumpulkan di Loading Ramp. Loading ramp terdiri dari 12 pintu dan digerakkan dengan pompa
hydraulic. Sebelum dimasukkan ke loading ramp, dilakukan Sortasi oleh petugas untuk memilih fraksi-fraksi sesuai kriteria matang panen.
2. Stasiun Rebusan Sterilizer
Lori dipindahkan melalui transfer carieage ke jalur rail rebusan. Lori rebusan ditarik dengan meggunakan capstandard ke rebusan sterilizer. Rebusan
digunakan untuk merebus buah dan dapat memuat 10 sepuluh lori dengan tekanan kerja 3 kgcm
2
yang dioperasikan oleh operator rebusan.
3. Stasiun Bantingan
a. Alat pengangkutan Hosting crane
Alat ini berfungsi untuk menaikkan menuang loari yang berisi buah masak ke auto feeder dan menurunkan ke rel rebusan.
b. Auto feeder
Auto feeder berfungsi mengangkut dan mengatur buah jatuh ke bantingan.
c. Penebah Trasher
Buah masak yang telah keluar dari rebusan ditarik kebawah hositing crane oleh operator untuk diangkut dan dituang kedalam Automatic
feeder. Automatic feeder ini mengatur pemasukan buah masuk kedalam alat penebahbantingan trasher. Penebah digunakan untuk melepas
dan memisahkan buah dari tandan.
Universitas Sumatera Utara
d. Konveyor buah Fruit Conveyor dan Fruit Elevator
Konveyor buah dipasang dibawah bantingan untuk menampung brondolan yang dipisahkan dari bantingan untuk selanjutnya ditampung
fruit elevator untuk dikirim ke digester.
4. Stasiun Kempa
a. Digester ketel adukan
Ketel adukan berfungsi untuk melumatkan brondolan, sehingga daging buah terpisah dari biji.Ketel pengaduk ini terdiri dari tabung silinder
yang berdiri tegak yang didalamnya dipasang pisau-pisau pengaduk stirring arms sebanyak 5 tingkat yang diikatkan pada poros dan
digerakkan oleh motor listrik. Empat tingkat pisau bagian atas dipakai sebagai pengadukpelumat dan pisau bagian bawah stirring arm
bottom disamping sebagai pengaduk juga dipakai untuk pendorong massa keluar dari ketel adukan ke pengempa press.
b. Kempa
Pengempa dipakai untuk memisahkan minyak kasar crude oil dan kernel dari daging buah pericarf. Pengempa terdiri dari sebuah
silinder press cylinder yang berlubang-lubang dan didalamnya terdapat 2 buah ulir screw yang berputar berlawanan arah. Tekanan
kempa diatur oleh 2 buah konus Cones yang berada pada bagian ujung pengempa yang dapat digerakan maju mundur secara hidrolis.
Universitas Sumatera Utara
5. Stasiun Klarifikasi Pemurnian Minyak
Setelah serat buah dipisah dari kernel, serat tersebut telah berbentuk minyak dari proses pemanasan 90-95
C pada tahap Screw Press. Sehingga setelah dipisah dari kernel, minyak tersebut dikumpulkan di Stasiun Klarifikasi pada
Sand Trap kemudian dikirim ke Vibrating Screen untuk proses pemisahkan air, lumpur dan minyak. Setelah itu minyak tersebut dikirim ke Crude Oil Tank untuk
seterusnya diproses agar menghasilkan CPO murni. Setelah pemisahan tersebut minyak dikirim ke Oil Tank untuk diproses pembersihan dari kadar air dan
kotoran melalui proses Oil Purifierkemudian Vaccum Oil Dryer sehingga
menghasilkan CPO yang telah memenuhi standart internasional.
CPO ini kemudian dikumpulkan di CPO Storage Tank. Adapun air dan
lumpur hasil dari pemisahan di Vibrating Screen tadi masih mengandung minyak, sehingga masih perlu dilakukan proses pembersihan agar minyak yang masih ada
pada air dan lumpur masih dapat diambil. Air dan lumpur yang berada diatas
permukaan minyak tadi di kumpulkan di Sludge Tank dan kemudian dikirim ke Sand Cyclone untuk dipisah air dan lumpur. Air yang bercampur minyak ini
kemudian dikirim ke Sludge Separator untuk diproses pemisahan lebih lanjut antara air dan minyak dan dilakukan lagi penyaringan kedua di Sludge Pit.
Minyak yang telah dipisahkan pada air tersebut kemudian dikirim ke Oil Tank untuk diproses menjadi CPO. Adapun lumpur pasir yang telah dipisah dengan air
di Sludge Tank juga masih mengandung minyak, sehingga masih diproses untuk pengambilan minyak dengan cara lumpur pasir tersebut dicuci di Oil Trap untuk
Universitas Sumatera Utara
diambil minyaknya. Lalu minyak tersebut dikirim ke Sludge Pit, setelah itu dikumpulkan ke Oil Tank supaya minyak masih bisa dijadikan CPO.
6. Stasiun Pabrik Biji
Kernel yang masih beserabut di Cake Breaker CV untuk dipisah antara
kernel dengan serabutnya. Proses pemisahan tersebut lebih lanjut terjadi pada
tahapDepericarper yang mana pada proses ini kernel diperam, dipecahkan
kemudian dipisahkan kernelnya dengan ampas atau serabutnya. Setelah itu kernel
dikirim ke Nut Silo untuk dipanaskan dengan udara panas dengan suhu 60
o
C untuk dapat memisahkan kernel dengan kulit cangkang. Setelah itu di kirim ke
Ripple Milluntuk dipisahkan kernel dengan cangkangnya dengan memecah cangkang. Kemudian kernel dikirim ke Kernel Silo. Pada Kernel Silo, dilakukan
proses pengeringan terhadap kernel sebelum dikumpulkan pada Kernel Storage.
7. Stasiun Ketel Uap
Serabut yang telah dipisahkan dari kernel pada proses Depericarper dapat digunakan sebagai bahan bakar Boiler Pembangkit Uap. Sehingga dapat
membantu penghematan dalam penggunaan bahan bakar untuk memproduksi CPO. Cangkang yang telah dipisahkan dari kernel pada proses Ripple Mill dan
Clay bath digunakan sebagai bahan bakar Boiler Pembangkit Uap.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: PTPN IV Unit Usaha Pabatu
Gambar 4.3 Diagram Proses PKS
Universitas Sumatera Utara
4.5 Manajemen Risiko