Kanker Serviks .1 Defenisi DASAR TEORI

Salah satu jenis leukosit yang cukup besar yaitu dua kali besarnya eritrosit yaitu sel darah merah dan mampu bergerak aktif dalam pembuluh darah maupun di luar pembuluh darah. Neutrofil paling cepat bereaksi terhadap radang dan luka dibanding leukosit yang lain dan merupakan pertahanan selama fase infeksi akut. Peningkatan jumlah neutroil biasanya pada kasus infeksi akut, radang, kerusakan jaringan, apendiksitis akut atau radang usus buntu dan lain-lain. Penurunan jumlah neutrofil terdapat pada infeksi virus leukimia, anemia defisiensi besi dan lain-lain. 2.3 Kanker Serviks 2.3.1 Defenisi Kanker Serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah batas antara epitel yang melapisi ektoserviks atau porsio dan endoserviks kanalis servikalis yang disebut squamo columnar junction SCJ. Kanker serviks merupakan sel-sel kanker yang menyerang bagian squamosa columnar junction SCJ serviks. Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Kanker serviks merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak diderita Danny Satriyo, 2014. 2.3.2.Epidemiologi Kanker Serviks merupakan kanker pembunuh wanita nomor dua di dunia setelah kanker payudara. Setiap tahunnya terdapat kurang lebih 500 ribu kasus baru kanker serviks. Sebanyak 80 terjadi pada wanita yang ada di negara berkembang. Sedikitnya 231.000 wanita di seluruh dunia meninggal akibat kanker serviks. Menurut data Departemen Kesehatan RI tahun 2007 penyakit kanker serviks saat ini menempati urutan pertama daftar kanker yang diderita kaum wanita di Indonesia dan 70 kasus yang datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut. Penyebab utama terjadinya Kanker Serviks diduga kuat karena infeksi Virus Human Papiloma Virus HPV. Kanker Serviks pada stadium awal tidak menimbulkan gejala apapun. Gejala baru timbul ketika sel-sel Kanker Serviks sudah menginvasi jaringan sekitarnya. Di ilmu Onkologi Sub-bidang medis yang mempelajari dan merawat Kanker, Serviks merupakan istilah medis untuk leher rahim Rini, L.M, 2009. Leher rahim menjadi bagian organ reproduksi yang sangat penting bagi semua wanita. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya organ leher rahim meliputi beberapa bagian yaitu ovarium, rahim, leher rahim dan vagina. Kanker Serviks memiliki masa pertumbuhan yang lambat. Dimulai sejak jaringan leher rahim terinfeksi virus, masa infeksi virus membutuhkan waktu 3 hingga 25 tahun untuk mengetahui pasien terinfeksi Kanker Serviks. Pasien akan didiagnosa dan dideteksi untuk mengetahui stadium Kanker Serviks yang dideritanya. Menurut data dari Internasional Federation of Gynaecology and Obstetrics FIGO pada tahun 2009, klasifikasi Kanker Serviks terdiri dari: Kanker Serviks stadium 0 T is disebut juga Karsinoma in situ yaitu sel-sel Kanker Serviks hanya ditemukan di lapisan terdalam leher rahim. Kanker Serviks stadium 1 T 1 Suatu tahap dimana sel Kanker hanya berada pada bagian organ leher rahim. Stadium 1 dibagi menjadi: Stadium 1aT1a tahap Kanker baru saja mulai tumbuh, ukuran sangat kecil dan bisa dilihat melalui pemeriksaan sel dengan mikroskop. Stadium 1a1T1a1 adalah ketika sel Kanker invasi stroma dalamnya 3 mm dan lebarnya 7 mm. Stadium 1a2 T1a2 adalah dimana sel Kanker invasi stroma 3-5mm dan lebarnya 7 mm. Stadium 1b1 T1b1 secara klinis lesi 4 cm. Stadium 1b2 T1b2 secara klinis lesi 4 cm Wiknyosastro, 1997. Metode pendeteksian Kanker Serviks adalah Pap smear dan Tes HPV. Pengobatan Kanker Serviks Stadium 1 dimana stadium 1A2 penderita harus menjalani proses radioterapi dan brachyterapy atau radiasi dalam sedang pada Kanker Serviks stadium 1B2 bisa dilakukan dengan kemoterapi, radioterapi dan brachyterapy. Gambar 2.3 Klasifikasi Kanker Serviks menurut FIGO Internasional Federation of Gynaecology and Obstetrics pada tahun 2009 Universitas Sumatera Utara Kanker Serviks stadium 2 dimana proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar 23 bagian atas vagina dan parametrium tetapi tidak sampai dinding panggul. Kanker Serviks stadium 2 dibagi menjadi 2 tingkat yaitu stadium 2A dan 2B yaitu Stadium 2A T2a dimana penyebaran hanya ke vagina parametrium masih bebas dari infiltrat tumor. Stadium 2b T2b yaitu penyebarannya Kanker ke parametrum Wiknyosastro, 1997. Metode Pemeriksaan Kanker dengan Pap smear. Pengobatan Kanker Serviks Stadium 2 dapat dilakukan dengan terapi radiasi diantaranya dilakukan dengan menggunakan perlengkapan khusus yang akan menyebarkan sinar-X. Dengan dosis sesuai stadium Kanker dengan radiasi dalam atau brachiterapi yaitu dengan metode menanam sel radioaktif ke bagian Kanker atau bagian yang paling dekat dengan Kanker kemudian dengan kemoterapi yaitu metode pengobatan Kanker dengan memberikan obat-obat Pembunuh sel Kanker dengan cara melalui pembuluh darah. Kanker Serviks stadium 3 T3 merupakan tumor yang menginvasi sampai dinding pelvis dan menginfiltrasi sampai 13 distal vagina dan atau menyebabkan hidronefrosis atau gagal ginjal. Kanker Serviks stadium 3 dibagi menjadi stadium 3A T3a yaitu penyebaran sampai 13 bagian distal vagina dan Stadium 3B T3b yaitu penyebaran Kanker sudah sampai dinding panggul Wiknyosastro, 1997. Metode pemeriksaan Kanker dapat dilakukan dengan Pap smear, Biopsi Serviks, CT-Scan, Pet-CT Scan,Tes darah,X-ray kondisi paru-paru. Pengobatan Kanker Stadium 3 dapat dilakukan dengan radioterapi dengan memberikan penyinaran radioterapi diarahkan ke beberapa titik area panggul dan rongga vagina. Terapi dilakukan selama 20-35 kali tergantung kondisi penderita. Kemoterapi dilaksanakan bersamaan dengan radioterapi. Tindakan lain adalah tindakan operasi histerektomi yaitu pengangkatan leher rahim dan semua bagian rahim. Kanker Serviks stadium 4A T4a merupakan proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum dan atau vesika urunaria atau telah bermetastasi keluar panggul ke tempat yang jauh. Adapun pembagian stadium yaitu: Stadium 4A T4a dimana proses sudah sampai mukosa rektum atau vesika urinaria atau sudah keluar dari panggul kecil, metastasi jauh belum terjadi sedang stadium 4B T4b telah terjadi metastasi jauh Wiknyosastro, 1997. Metode pemeriksaan Kanker dapat dilakukan dengan Pap smear, Biopsi, Tes darah dan X-ray. Pengobatan Kanker Serviks stadium 4 ada beberapa metode pengobatan Universitas Sumatera Utara dapat dilakukan dengan melihat kemampuan penderita. Kemoterapi dan Radioterapi adalah Metode yang akan dilakukan secara bersamaan. Terapi dilakukan selama