Sistem Immunitas Tubuh DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI

2.1 Sistem Immunitas Tubuh

Sistem Immun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem immunitas tubuh atau sistem kekebalan tubuh adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika sistem immun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya jika sistem immun melemah maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang Pearce, Evelin C. 2005. Fungsi sistem immun untuk Penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuh, untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah tua dan sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi atau ganas serta menghancurkannya. Sistem Immun tidak dapat dibentuk dalam waktu yang singkat. Respon Immun tubuh alamiah terhadap serangan pathogen baru akan muncul dalam waktu 24 jam. Kebanyakan pathogen yang ada di sekitar kita sulit masuk ke dalam tubuh akibat adanya mekanisme pertahanan tubuh secara alami Campbell, dkk, 2002. Terdapat empat mekanisme pertahanan tubuh alami terhadap pathogen yang akan masuk ke dalam tubuh yaitu: pertahanan fisik, mekanik, kimia dan biologi. Pertahanan fisik merupakan kulit memberikan penghalang fisik bagi jalan masuknya pathogen ke dalam tubuh. Lapisan luar sel-sel kulit mati yang keras mengandung keratin dan sangat sedikit air sehingga pertumbuhan pathogen menjadi terhambat. Contoh zat yang menghambat pertumbuhan bakteri adalah: Air mata, Sebum, Mukus. Pertahanan Mekanik yaitu rambut hidung berfungsi sebagai filter udara yang melewati saluran hidung. Bakteri dan partikel lain yang terperangkap di mucus akan diserap keluar dari paru-paru oleh silia. Pertahanan Kimia seperti air mata, mucus, saliva dan keringat semuanya mengandung zat kimia yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Biasanya ditemukan Universitas Sumatera Utara enzim lisozim di antara mereka. Lisozim mengkatalis hidrolisis molekul dinding sel bakteri. Selain itu ada asam hidroklorik yang terdapat pada cairan lambung membunuh sebagian besar mikroorganisme yang masuk ke lambung. Adapun Pertahanan Biologi di dalam terdapat populasi bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit dan membrane mukosa yang menghambat pertumbuhan banyak bakteri pathogen. Mereka melindungi kita dengan cara berkompetisi dengan bakteri pathogen dalam mendapatkan nutrien. Dalam sumsum tulang terdapat 5 jenis darah putih yaitu: Basofil, Eosinofil, Neutrofil, Limfosit dan Monosit Ayisetia Budy, 2009.

2.2 Jaringan Hemopoetik