Kerangka Konsep Penelitian TINJAUAN PUSTAKA
dunia kerja, sekolah, dan layanan kesehatan yang bernama Pew Internet and American Life Project, dimana objek studi yang kerapkali dijadikan survei mereka
adalah remaja. Kegiatan mengakses situs sosial dilakukan pelajar tingkat SMA saat ini sedikit banyaknya menyita waktu mereka di samping memakan sejumlah
biaya untuk mengkases tidak menjadi hirauan bagi sejumlah pelajar dan mereka merasa bahwa itu sudah menjadi kebutuhan penting bagi mereka. Saat ini peneliti
ingin mengetahui bagaimana pengaruh pengunaan media sosial terhadap perilaku seks remaja tingkat SMA.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN menyatakan bahwa masalah remaja bukan hanya persoalan narkoba dan
HIVAIDS. Persoalan seks bebas kini juga menjadi masalah utama remaja di Indonesia. Hal tersebut harus segera ditangani mengingat jumlah remaja terbilang
besar, yakni mencapai 26,7 persen dari total penduduk Penelitian Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia SKRRI pada 2007 lalu menemukan
perilaku seks bebas bukanlah sesuatu yang aneh dalam kehidupan remaja Indonesia. Kementerian Kesehatan Kemenkes 2009 pernah merilis perilaku seks
bebas remaja dari penelitian di empat kota yakni Jakarta Pusat, Medan, Bandung, dan Surabaya. Hasilnya menunjukkan sebanyak 35,9 remaja punya teman yang
sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Bahkan, sebanyak 6,9 responden telah melakukan hubungan seksual pranikah.
Hurlock 1994 menyebutkan bahwa remaja lebih tertarik kepada materi seks yang berbau porno dibandingkan dengan materi seks yang dikemas dalam
pendidikan. Hurlock 1994 juga mengatakan bahwa pada kelompok remaja
biasanya benteng pertahanan masih labil, terangsang sajian yang ada di internet yang berbau pornografi membuat remaja tidak mampu menahan dorongan
seksualnya, karena tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melindungi diri dari kesulitan yang tidak diharapkan.
Fenomena terbaru dari dampak negatif penggunaan internet saat ini adalah cybersex. Fenomena seks yang baru dan fenomena yang sedang hangat-hangatnya
diperbincangkan dalam perkembangan teknologi internet, dimana cybersex tersebut semakin hari semakin banyak penggemarnya terutama pada remaja dan
hal seperti cybersex ini ditawarkan oleh situs media sosial yang beragam dari layanan gratis hingga media sosial yang mengkomersilkan diri. Untuk itu peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian dalam rangka mengetahui hubungan penggunaan media sosial dengan perilaku seksual pada remaja.