2.4 Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina 2008 Hipotesis merupakan preposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.Preposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep yang menjelaskan atau memprediksi norma-norma. Berdasarkan uraian
teoritis dan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
H1: Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan
Institusional berpengaruh secara parsial terhadap Corporate Social Responsibility H2:
Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional berpengaruh secara simultan terhadap Corporate Social Responsibility
CSR.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama ini, masyarakat yang berada dilingkungan perusahaan mendapatkan banyak keuntungan. Perusahaan dapat memberikan kesempatan kerja, menyediakan
barang yang dibutuhkan masyarakat untuk konsumsi, membayar pajak, memberi sumbangan bagi masyarakat sekitarnya, dan lain-lain. Namun dibalik keuntungan itu
semua, keberadaan perusahaan juga banyak menimbulkan berbagai permasalahan, seperti polusi udara, kebisingan, diskriminasi, pemaksaan, kesewenang-wenangan
dan bentuk negative lainnya. Kasus free Port di Papua, Newmond di Sulawesi, Caltex di Riau, Nike di
Amerika, Bhopal di India, Lapindo, serta kasus lain adalah bentuk ketimpangan industrialisasi Wibisono, 2007. Heard dan Bolce 1972 berpendapat bahwa
negative externalities benar-benar telah mengancam timbulnya polusi udara dan air,
kebisingan suara, kemacetan lalu lintas, limbah kimia, hujan asam, radiasi sampah nuklir, dan masih banyak lagi petaka sehingga menyebabkan stress mental dan
gangguan pisik dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Chapra 1983 menuduh, perusahaan merupakan penyebab utama apa yamg sekarang disebut kesalahan alokasi
sumber daya manusia dan alam.
Dalam beberapa dekade ini, tanggung jawab sosial perusahaanCorporate Social responsibility
merupakan topik yang menarik untuk ditelaah lebih jauh.CSR adalah komitmen perusahaan yang menekankan bahwa perusahaan harus
mengembangkan etika bisnis dan praktik bisnis yang berkesinambungan sustainable secara ekonomi, sosial dan lingkungan.Hal ini berhubungan dengan perlakuan
terhadap stakeholder baik yang berada di dalam dan diluar perusahaan dengan bertanggungjawab baik secara sosial maupun etika.CSR memiliki defenisi seperti
halnya individu, perusahaan memiliki tugas moral untuk berlaku jujur, mematuhi hukum, menjunjung intergritas, dan tidak korup.Tanggung jawab sosial perusahaan
telah menjadi suatu kebutuhan perusahaan yang dirasakan bersama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha berdasarkan prinsip kemitraan dan
kerjasama Departemen Sosial, 2007 dalam Ardilla 2011.Hal yang terpenting dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah memperkuat keberlanjutan
perusahaan itu sendiri dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholderyang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program pengembangan
masyarakat di sekitarnya. Terdapat dua Undang-Undang yang mengatur tentang CSR di Indonesia.
Pertama, Pasal 15b Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang menyatakan, bahwa setiap investor berkewajiban melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan. Pasal ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada
perusahaan penanaman modal untuk menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, norma, dan budaya masyarakat.
Tanggung jawab sosial perusahaan juga dicantumkan dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang ini
menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan.Ayat 2 pasal ini menyatakan kewajiban tersebut diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan
dan kewajaran.Selanjutnya ayat 3 menyebutkan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang dimaksud ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang terkait.Kemudian ayat 4 menyatakan ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan
Pemerintah.Dengan adanya Undang-Undang tersebut maka Corporate Social Responsibility
merupakan tindakan yang wajib bagi setiap perusahaan yang berada di Indonesia.
Corporate Social Responsibility CSR pada intinya adalah suatu usaha
tanggung jawab perusahaan atau organisasi secara berkelanjutan atas dampak yang ditimbulkan dari keputusan dan aktifitas yang telah diambil dan direspon oleh
organisasi tersebut, dimana dampak itu pastinya akan dirasakan atau berpengaruh kepada pihak-pihak lain terutama masyarakat dan lingkungan. Pengungkapan kinerja
lingkungan, sosial dan ekonomi dalam laporan tahunan atau laporan terpisah adalah