Latar Belakang Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas, responsibility dan transparansi perusahaan kepada investor danstakeholderslainnya. Menurut Kotler dan Lee 2005 menyebutkan bahwa perusahaan akan terdorong untuk melakukan praktek dan pengungkapan CSR, karena memperoleh beberapa manfaat seperti peningkatan penjualan dan marketshare, memperkuat brand positioning , meningkatkan citra perusahaan, menurunkan biaya operasi, serta meningkatkan daya tarik perusahaan di mata investor dan analis keuangan. Corporate Governance merupakan isu yang tidak pernah usai untuk dikaji oleh para pelaku bisnis, akademisi, pembuat kebijakan, dan lain sebagainya.Di dalam Corporate Governance terdapat ukuran dewan komisaris, indepensi dewan komisaris dan kepemilikan institusional yang menjadi variable bebas dari Corporate Governance tersebut.Pemahaman tentang praktek Corporate Governance terus berevolusi dari waktu ke waktu.Corporate Governance merupakan salah satu fenomena yang menarik untuk diteliti sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan fraud maupun keterpurukan bisnis yang terjadi sebagai akibat kesalahan yang dilakukan oleh para eksekutif manajemen.Hal tersebut memicu adanya pertanyaan tentang kecukupan Corporate Governance yang diterapkan perusahaan. Dewan komisaris adalah wakil shareholder dalam perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas yang berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen direksi, dan bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian internal perusahaan. Komisaris Independen merupakan komisaris yang tidak berasal dari pihak terafiliasi atau tidak mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali.Diharapkan keberadaan komisaris independen dapat memberikan tekanan pada perusahaan untuk mengungkapkan sustainability report dalam rangka memastikan keselarasan antara keputusan dan tindakan perusahaan dengan nilai-nilai sosial dan legitimasi perusahaan Barnae dan Rubin, 2005. Dalam rangka penyelenggaraan Good Corporate Governance, perusahaan harus memiliki komisaris independen yang jumlahnya proporsional sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan pemegang saham pengendali dengan ketentuan jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30 tiga puluh persen dari jumlah seluruh anggota komisaris. Kepemilikan Institusional adalah jumlah saham yang dimiliki oleh suatu institusi oleh perbankan, perusahaan asuransi, dana pension, reksadana, dan institusi lain dalam sebuah perusahaan., Et al 2010 menemukan adanya hubungan positif antara kepemilikan institusional dengan CSR. Hal tersebut karena institusi akan memantau perkembangan investasinya pada suatu perusahaan, yang akhirnya akan meningkatkan pengendalian yang tinggi atas tindakan manajemen. Namun merupakan suatu kenyataan bahwa konsep Corporate Governance masih belum dipahami dengan baik oleh sebagian besar pelaku usaha.Tjager, et al 2003:4 menyatakan bahwa secara teoritis praktek GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan diantaranya meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko yang merugikan akibat tindakan pengelola yang cenderung menguntungkan diri sendiri dan umumnya Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan investor. Penelitian Sembiring 2005 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profil dan ukuran dewan komisaris memberikan pengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun variabel profitabilitas dan leverage perusahaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sari 2015 menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan pertambangan di Indonesia, sementara itu profitabilitas, leverage, struktur kepemilikan ukuran dewan komisaris dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Kemudian penelitian Hartati 2012 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional memberikan pengaruh negative yang tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, dewan komisaris independen memberikan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dan kepemilikan manajerial memberikan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Atas dasar perbedaan berbagai penelitian tersebut menguji kembali pengaruh karateristik perusahaan terhadap pengungkapan CSR untuk mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan dengan judul “Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility tidak terlepas dari penerapan Corporate Governance .Pelaksanaan GCG sebagai suatu bentuk pengawasan yang dapat mengontrol tindakan para pengelola perusahaan agar tidak menyimpang.Yang pada akhirnya dapat meningkatkan pengungkapan tanggung jawab sosial oleh perusahaan.Karateristik Corporate Governance seperti ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen dan kepemilikan institusional termasuk pihak yang berperan dalam Corporate Governance yang dapat mempengarauhi pengungkapan Corporate Social Responsibility . Berdasarkan uraian diatas, masalah yang akan diteliti selanjutnya dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen dan kepemilikan institusional berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan CSR di Indonesia? 2. Apakah ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen dan kepemilikan institusional berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Memberi gambaran mengenai praktek pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. 2. Mengetahui pengaruh karateristik perusahaan ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen dan kepemilikan institusional terhadap pengungkapan Corporate Social responsibility pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini, diharapkan dapat member manfaat bagi pihak- pihak yang menggunakannya, antara lain: 1. Bagi penulis, untuk memperluas wawasan penulis di dalam bidang akuntansi mengenai karateristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Bagi pihak stakeholder perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber masukan dan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan terutama yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. 3. Bagi calon investor, diharapkan penelitian ini dapatmemberikan gambaran tentang laporan keuangan tahunan sehingga dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan keputusan investasi. 4. Bagi akademisi, memberikan informasi bahwa karateristik Corporate Governance ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen dan kepemilikan institusional merupakan faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dikarenakan akan legitimasi perusahaan di dalam masyarakat dan menjadi referensi guna melakukan penelitian selanjutnya yang sejenis. ABSTRAK Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilkan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di bursa Efek Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional baik secara simultan maupun parsial terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013 dan sampel perusahaan diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh 25 perusahan dari 47 perusahaan sebagai sampel penelitian. Data diolah dengan uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t untuk hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR tetapi secara parsial Kepemilikan Institusional berpengaruh negative dan signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan variabel Ukuran Dewan Komisaris dan Proporsi Komisaris Independen tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap CSR pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 Kata Kunci : Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, Corporate Social Responsibility CSR, Property dan Real Estate.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 42 90

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

1 5 137

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 1