h. j. Kesimpulan Saran Pengembangan Strategi Pemasaran

33 e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor- faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel 3.1 Matriks EFAS

g. h.

i. j.

k. l.

m. Sumber: Freddy Rangkuti Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, 2015

3.8.3 Matriks IFAS

Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Internal Internal Strategic Factor Analysis Summary IFAS: FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT X RATING KOMENTAR PELUANG: ANCAMAN x x x x x x TOTAL 1,00 Universitas Sumatera Utara 34 a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00 c. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masih-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif semua variabel yang masuk kategori kekuatan diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 sangat baik dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor- faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan Universitas Sumatera Utara 35 bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel 3.2 Matriks IFAS Sumber: Freddy Rangkuti Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, 2015

3.8.4 Matriks SWOT

Alat untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Freddy Rangkuti: 2001, 31. Matrik ini tergambar sebagai berikut: FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT X RATING KOMENTAR KEKUATAN: KELEMAHAN: x x x x x x TOTAL 1,00 Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 3.3 Matriks SWOT Sumber: Philip Kotler Marketing Management – Millenium edition, 2002 Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat 4 empat alternatif bagi perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif strategi pemasaran tersebut antara lain: a. Strategi SO Strength-Opportunity Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO, dan WT. Apabila perusahaan mempunyai kelemahan utama pasti perusahaan akan berusaha menjadikan kelemahan tersebut menjadi kekuatan. Jika perusahaan menghadapi ancaman utama, perusahaan akan berusaha menghindari ancaman jika berkonsentrasi pada peluang yang ada. Weakness W Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal Strengths S Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal INTERNAL EKSTERNAL Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Opportunities O Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Threats T Tentukan 5-10 faktor kelemahan eksternal Universitas Sumatera Utara 37 b. Strategi WO Weakness-Opportunity Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Salah satu alternatif strategi WO adalah dengan perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf dengan kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan. c. Strategi ST Strength-Threat Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan ancaman eksternal yang dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus dihadapi sendiri oleh perusahaan tersebut, bergantung pada masalah ancaman yang dihadapi, seperti halnya faktor perekonomian, peraturan pemerintah, gejala alam dan lain sebagainya. d. Strategi WT Weakness-Threat Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk mengatasi posisi yang menyulitkan ini. Perusahaan harus memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan akan menghilangkan kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Usaha Di Kota Medan, di kawasan Padang Bulan terdapat sebuah usaha yang bergerak dalam bisnis pakaian yang diberi nama “What East”. Perusahaan ini dikelola oleh satu keluarga besar yang menghasilkan produk berupa Tees, Shirt, Flannel, Jacket, Varsity, Sweater, Hoodie, Jeans, Denim, Snapback dan Accessories dimana produk tersebut dipasarkan baik lokal maupun non lokal. Usaha What East didirikan secara resmi pada tanggal 8 Januari 2012. What East merupakan salah satu anak perusahaan dari CV. POSTCITY ORGANIZATION dengan Akte Notaris Megawati Silaen, SH. Nomor 02TGL10112009 yang berlokasi di Jl. Karya Sembada No. 210 B, Pasar V, Padang Bulan Medan 20131. What East, WAVE FALTE TECHNOLOGY, Timemoree, ASCENDSEE, SKETCH EIGHT, CO-INSIDE merupakan anak perusahaan dari CV. POSTCITY dimana Ilham Suheri Situmorang S.IP selaku pemiliknya. Di awal terbentuknya, What East memiliki potensi yang besar untuk dapat berkembang dan maju karena produknya sudah mulai diterima oleh masyarakat, sehingga belum ada pesaing dan persaingan yang tinggi. What East menjadi market leader pemimpin pasar karena menghasilkan produk dengan kualitas dan desain terbaik. Seiring berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, karena rancangannya yang inovatif dan original, What East mengalami perkembangan yang pesat. Universitas Sumatera Utara 39 What East senantiasa mengembangkan strategi pemasarannya dengan beradaptasi pada perkembangan zaman. Selain turut berpatisipasi dalam sponsor event band, What East memiliki website dan melakukan perluasan pasar hingga non lokal guna mengembangkan strategi pemasarannya.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

What East siap menghadapi tantangan dengan selalu memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan meningkatkan mutu, pelayanan, dan daya saing. Adapun visi, misi perusahaan adalah: a. Visi Perusahaan “Mendedikasikan nilai pada estetika dan seni dalam menghantarkan kebiasaan dan keindahaan pada posisi penting perjalanan dunia .” b. Misi Perusahaan a Menyediakan pakaian yang berkualitas dan original b Membangun keadaan ekonomi yang mandiri dan berkesinambungan. c Menjalin kerjasama yang baik untuk tumbuh dan berkembang.

4.1.3 Struktur Organisasi

Pimpinan tertinggi di jabat oleh Ilham Suheri Situmorang S.IP, untuk staff dan pelaksana perusahaan What East mengambil dari orang-orang yang berkompeten dalam bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh What East. Tugas dan tanggung jawab jabatan pada What East disesuaikan tingkatnya dalam struktur organisasi perusahaan. Tingkat tersebut berdasarkan jabatan yang diemban, tanggung jawab yang dipikul, jenjang pendidikan yang disandang serta pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Struktur organisasi What East akan dijelaskan pada bagan berikut: Universitas Sumatera Utara 40 Gambar 4.1 Struktur Organisasi What East Sumber: Pimpinan perusahaan What East dikelola penulis tahun 2016 4.1.4 Deskripsi Kerja

1. Tugas Chief Executive Officer Ilham Suheri Situmorang S.IP

a. Memimpin What East b. Memberi gaji kepada karyawan c. Mengawas segala aktivitas bidang kerja d. Merancang produk yang akan ditawarkan kepada konsumen 2. Tugas Chief Finance Officer Dina Hairani Sinaga a. Mencatat keuangan perusahaan b. Melakukan pencatatan terhadap pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan secara kontinyu. 3. Chief Operation Officer Awang Rio Iskandar a. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan Chief Executive Officer CEO Chief Finance Officer CFO Chief Operation Officer COO Chief Marketing Officer CMO Chief Production Officer CPO Universitas Sumatera Utara 41 b. Mengawasi persediaan barang, distribusi barang dan tata letak fasilitas operasional. 4. Chief Marketing Officer Ahmad Huzazi a. Bertanggung jawab pada segala aktivitas pemasaran. b. Melakukan promosi dan mendistribusikan produk. 5. Chief Production Officer Doan a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi. b. Mengawasi proses produksi. c. Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi.

4.1.5 Produk

1. Tess 2. T-Shirt 3. Flannel shirt 4. Jacket 5. Varsity jacket 6. Sweater 7. Hoodie 8. Jeans 9. Denim 10. Snapback 11. Accessories Universitas Sumatera Utara 42

4.1.6 Strategi Pemasaran What East

Adapun strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh What East, antara lain: a. Strategi Produk What East senantiasa menciptakan produk dengan kualitas dan desain terbaik guna meningkatkan daya jual. Hal ini diyakini mampu menjadi alasan utama bagi konsumen untuk membeli produk What East. Di sisi lain, What East juga memasarkan produknya dengan strategi limited edition, yaitu dengan menjual produk dengan stock terbatas. b. Strategi Penetapan Harga What East menetapkan harga berdasarkan produk yang ditawarkan. Harga setiap produk akan disesuaikan dengan kualitas dan desain. Misalnya untuk produk T-shirt rata-rata dijual dengan harga Rp135.000, yang menurut sebagian konsumen harga ini cukup mahal. Sedangkan bagi pihak What East, penetapan harga ini sudah tepat karena berbagai biaya pasca produksi. c. Strategi promosi What East melakukan promosi melalui berbagai pameranbazar, website, menjadi sponsor dalam berbagai event band, endorsement dan melalui media sosial seperti facebook, twitter dan instagram. Bagi pihak What East, hal ini diyakini mampu menjadi salah satu faktor penting untuk menarik minat konsumen. Universitas Sumatera Utara 43 4.2 Penyajian Data 4.2.1 Informan Kunci Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci pada penelitian ini berjumlah satu orang yaitu Ahmad Huzazi. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai strategi pemasaran pada segmentation, targeting, positioning dan marketing mix. Peneliti juga mengajukan pertanyaan mengenai lingkungan internal dan eksternal guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan. Setelah melakukan wawancara dengan Bapak Ahmad Huzazi, maka diperoleh hasil wawancara ringkas sebagai berikut: Pertanyaan: Menurut Bapak, hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan What East? Jawaban: What East selalu mengeluarkan produk-produk terbaru, kualitas produk kami terjamin, kami memiliki website sebagai media promosi, dan What East sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Kalau untuk kelemahan, kami masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi, modal kami terbatas, dan terkadang masih ada produk yang cacat. Pertanyaan: Menurut Bapak, hal-hal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman What East? Jawaban: Kalau untuk peluang sangat banyak yang bisa untuk dimanfaatkan. Kalau untuk ancaman sudah banyak produk yang sejenis yaitu Universitas Sumatera Utara 44 produk yang mengarah ke musik dan fashion indie, produk luar negeri, dan termasuk juga produk yang dijual melalui bisnis online. Pertanyaan: Segmentasi seperti apa yang dilakukan What East? Bagaimana cara What East menentukan segmen pasar yang dituju? Bagaimana strategi perusahaan dalam memasuki pasar What East? Jawaban: Produk What East ditujukan bagi anak muda, yang suka dengan musik indie, dan mereka yang menyukai pakaian yang bernilai tinggi yaitu berkisar 17-30 tahun. Kami memilih segmen dengan menjualnya melalui toko- toko yang sudah dinilai tepat untuk menjual produk kami. Pertanyaan: Apa saja produk yang dijual What East? Jawaban: Tees, Shirt, Flannel, Jacket, Varsity, Sweater, Hoodie, Jeans, Denim, Snapback dan Accessories Pertanyaan: Bagaimana cara What East dalam menentukan harga produk? Jawaban: Harga produk tergantung untuk produk apa yang dibeli. Menurut kami harga yang ditetapkan sudah disesuaikan dengan kualitas dan desain produk. Pertanyaan: Apa saja upaya promosi yang sudah dilakukan What East? Jawaban: What East sudah mengikuti berbagai pameran,website, dan melalui media sosial seperti facebook, twitter, dan instagram. Universitas Sumatera Utara 45 Pertanyaan: Bagaimana cara What East dalam mendistribusikan produk hingga ketangan konsumen? Jawaban: Kami melakukan distribusi melalui toko-toko yang sudah melewati syarat sebagai sarana untuk menjual produk kami. Wawancara dilakukan pada hari sabtu, 16 Mei 2016 pukul 12.00 WIB dan berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Huzazi selaku manajer pemasaran, diperoleh informasi mengenai strategi pemasaran yang ditetapkan oleh What East beserta lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang ada dari prespektif informan. Menutur Bapak Ahmad Huzazi, mereka tidak menerapkan langkah khusus, mereka hanya mengutamakan idegagasan dan kreatifitas mereka dalam menciptakan produk dan memasarkannya. Informasi-informasi yang didapatkan dari hasil wawancara nantinya akan dikategorikan menjadi faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan What East, serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman What East. Faktor-faktor tersebut akan digunakan dalam analisis lingkungan perusahaan yang kemudian diolah dalam rangkaian analisis SWOT.

4.2.2 Informan Utama

Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti dan dalam penelitian ini informan utama adalah konsumen What East yang pernah memakai produk What East. Jumlah informan utama pada penelitian ini adalah 4 orang yaitu Zulmi 25 tahun ,Rendo 22 tahun, Anwar 24 tahun, Aulia 22 tahun. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan empat orang pelanggan yang masing-masing telah diringkas sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 46 1. Zulmi 25 tahun Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, promosi, dan distribusi pada What East serta perbandingannya dengan pesaing yang telah diketahui oleh narasumber. Pertanyaan: Apa pendapat Anda mengenai produk yang dijual What East? Bagaimana tentang harga yang ditetapkan What East? Dari mana Anda mengetahui produk What East? Apakah Anda kesulitan dalam menemukan produk What East? Bagaimana perbandingan antara produk What East dengan produk lain jika dilihat dari segi produk, harga, promosi, dan distribusi? Jawaban: Yang saya tahu dari clothingan What East, mereka mengeluarkan 3 produk, yang pertama baju, jaket sweater, dan topi. Menurut saya, produk yang dikeluarkan What East itu sangat bagus terutama pada desain dan model dikarenakan sesuai dengan selera saya. Kalau soal harga menurut saya terlalu mahal. Kurang sesuai dengan isi kantong saya. Saya mengetahui produk What East ini dari kawan, acara musik indie, dan media sosial. Tapi saya pernah membeli produk ini waktu promosi, dan harganya pada saat itu tergolong murah dengan kualitas yang bagus. Kalau menurut saya, promosinya sudah bagus pada saat itu, tapi sekarang saya sudah jarang melihat promosi-promosi yang diadakan What East. Menurut saya, produk ini sedikit lebih mahal dibandingkan produk lainnya. Apalagi saat ini banyak clothing-clothingan yang murah dan mudah didapat. Contohnya melalui toko online. Wawancara dilakukan pada hari sabtu, 28 Mei 2016 pukul 16.00 WIB. Berdasarkan wawancara dengan saudara Zulmi, diperoleh beberapa informasi Universitas Sumatera Utara 47 bahwa produk yang dikeluarkan What East sesuai dengan keinginan konsumen namum untuk harga menurut narasumber masih kurang karena tidak sesuai dengan isi kantong. 2. Anwar 24 tahun Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, promosi, dan distribusi pada What East serta perbandingannya dengan pesaing yang telah diketahui oleh narasumber. Pertanyaan: Apa pendapat Anda mengenai produk yang dijual What East? Bagaimana tentang harga yang ditetapkan What East? Dari mana Anda mengetahui produk What East? Apakah Anda kesulitan dalam menemukan produk What East? Bagaimana perbandingan antara produk What East dengan produk lain jika dilihat dari segi produk, harga, promosi, dan distribusi? Jawaban: Saya tahu produk ini bagus dan berkualitas, terutama pada model. Harga yang ditetapkan What East menurut saya cukup mahal. Walaupun begitu produk ini banyak juga diminati oleh para pelajar dan anak kuliah. Produk ini saya ketahui dari teman-teman dan juga sosial media. Kesulitan dalam mencari produk ini adalah tidak banyak tersedia di toko-toko distro. Produk ini juga masih berupa produk lokal yang belum tentu kita dapat di daerah-daerah tertentu. Wawancara dilakukan pada hari sabtu 28 Mei 2016 pukul 16.30 WIB. Berdasarkan wawancara dengan saudara Anwar, diperoleh beberapa informasi bahwa produk What East sudah bagus dan berkualitas terutama pada model. Untuk masalah harga, narasumber merasa terlalu mahal. Namun untuk distribusi Universitas Sumatera Utara 48 dirasa masih kurang karena masih sulit untuk menemukan produk East di toko- toko distro. 3. Rendo 22 tahun Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, promosi, dan distribusi pada What East serta perbandingannya dengan pesaing yang telah diketahui oleh narasumber. Pertanyaan: Apa pendapat Anda mengenai produk yang dijual What East? Bagaimana tentang harga yang ditetapkan What East? Dari mana Anda mengetahui produk What East? Apakah Anda kesulitan dalam menemukan produk What East? Bagaimana perbandingan antara produk What East dengan produk lain jika dilihat dari segi produk, harga, promosi, dan distribusi? Jawaban: Aneka produk yang dijual What East sangat beragam. Banyak produk yang ditawarkan untuk memenuhi fashion konsumennya. Produk-produk tersebut ditujukan untuk konsumen yang sehari-harinya harus tampil fashionable, trend perkembangan zaman saat ini. Harga yang ditawarkan cukup bervariasi, mulai dari harga menengah hingga ke atas. Harga-harga ini cukup relative bagi para konsumen. Bagi para loyalis, tentu harga tidak menjadi masalah untuk memenuhi kebutuhan fashion dengan maksimal. Promosi yang dilakukan What East cukup gencar. Lokasi-lokasi promosi yang dipilih adalah sosial media, website, dan pameran. Tidak susah untuk menemukan produk What East. Pemesanan yang dilakukan cukup mudah dan cepat. Saya mengetahui pertama kali produk ini dari rekan. Ada banyak alasan rekan tersebut yang sangat meyakinkan saya untuk menggunakan produk What East. Perbandingan antara Universitas Sumatera Utara 49 produk What East dengan produk lainnya sebenarnya cukup relatif bagi konsumen karena adanya persaingan. Tentu saja setiap produsen akan menawarkan yang terbaik bagi konsumennya. Menurut saya produk What East cukup bersaing dengan produk lainnya dan mampu memuaskan setiap konsumennya. Wawancara dilakukan pada hari minggu 29 Mei 2016 pukul 13.00 WIB. Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara Rendo, diperoleh beberapa informasi bahwa What East memiliki aneka produk yang sangat beragam. Produk yang diperjual What East selalu disesuaikan dengan trend perkembangan zaman saat ini. Promosi yang dilakukan What East cukup gencar dan tidak sulit untuk menemukan produknya. Menurut saudara Rendo, perbandingan antara produk What East dengan produk lainnya sebenarnya cukup relatif bagi konsumen dan menurutnya, produk What East cukup bersaing dengan produk lainnya. 4. Aulia 22 tahun Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, promosi, dan distribusi pada What East serta perbandingannya dengan pesaing yang telah diketahui oleh narasumber. Pertanyaan: Apa pendapat Anda mengenai produk yang dijual What East? Bagaimana tentang harga yang ditetapkan What East? Dari mana Anda mengetahui produk What East? Apakah Anda kesulitan dalam menemukan produk What East? Bagaimana perbandingan antara produk What East dengan produk lain jika dilihat dari segi produk, harga, promosi, dan distribusi? Universitas Sumatera Utara 50 Jawaban: Produk What East bagus dan berkualitas. Disamping itu, produk What East terbatas. Terkadang kita dapat produknya, kadang tidak. Kalau harga yang ditetapkan oleh What East menurut aku tergolong mahal. Tetapi bagi orang-orang yang mengetahui kualitas dari produk What East, harganya pasti sesuai.Aku mengetahui produk What East dari penjual produk itu sendiri, kebetulan kenal. Kalau kesulitan dalam mencari produknya sih gak ada. Kan sudah kenal dengan penjualnya. Jadi tinggal datang saja ketempatnya. Kalau dibandingkan dengan produk lain, kurasa sudah mampu bersaing dan banyak juga kawan-kawan yang menggunakan produknya. Wawancara dilakukan pada hari minggu 29 Mei 2016 pukul 16.00 WIB. Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara Aulia, diperoleh beberapa informasi bahwa produk What East bagus dan berkualitas. Menurutnya, What East sudah mampu bersaing dan sudah banyak masyarakat yang menggunakan produknya. 4.3 Analisis Data 4.3.1 Identifikasi Lingkungan Perusahaan Dari hasil identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal yang telah dilakukan, maka dapat diidentifikasi bahwa yang menjadi faktor internal dan faktor eksternal di What East sebagai berikut: a. Faktor Strategi Internal IFAS, yang terdiri dari: a Kekuatan strengths 1 Selalu menghadirkan jenis produk terbaru, untuk memenuhi keinginan para pelanggan yang selalu up to date. Universitas Sumatera Utara 51 2 Sistem birokrasi yang simpel dan sederhana, memudahkan koordinasi antara pemilik perusahaan, pengelola dan para karyawan. 3 Kualitas produk terjamin, karena pembuatan produk menggunakan bahan baku yang berkualitas dan telah di check secara teliti hingga menjadi produk jadi. 4 Mudah menyesuaikan keinginan pelanggan, karena prinsip kerja yang ditanamkan perusahaan adalah memuaskan para pelanggan. 5 Brand image kuat, karena disamping aktivitas produksi, perusahaan juga turut melakukan endorsement dalam meningkatkan brand image. 6 Lokasi perusahaan yang strategis, memudahkan dalam seluruh aktivitas perusahaan. 7 Memiliki website sebagai media promosi, yang menadi sentral kegiatan promosi, sehingga perusahaan dengan mudah mengenalkan produk dan membangun kepercayaan terhadap pelanggannya. b Kelemahan weaknesses 1 Kurangnya tenaga penjual langsung ke konsumen, karena untuk taraf nasional, penjualan yang dilakukan masih jauh dari target perusahaan. 2 Kualitas SDM yang rendah, khususnya para karyawan yang baru direkrut, sehingga membutuhkan proses perdampingan kerja yang relatif lama. 3 Belum mempunyai standarisasi kerja karyawan, karena perusahaan tergolong masih baru yang masih berorientasi pada laba. 4 SDM yang kurang memadai, sehingga masih ada karyawan yang merangkap ke perkerjaan divisi lain. Universitas Sumatera Utara 52 5 Modal terbatas, sehingga perusahaan masih dalam pencarian investor dalam melakukan penanaman modal. 6 Masih ada produksi yang cacat, bahkan sekitar 5-10 dari produk yang telah diproduksi. 7 Masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi, akibat modal terbatas sehingga saat ini belum mempunyai beberapa mesin produksi. 2. Faktor Strategis Eksternal EFAS, yang terdiri dari: a Peluang opportunities 1 Usaha pakaian memiliki pasar potensial untuk nasional sekitar 250 juta jiwa, sehingga bisnis ini banyak diminati oleh pengusaha. 2 Permintaan pasar meningkat, untuk itu perusahaan dituntut untuk menciptakan kreatifitas guna memenuhi permintaan pasar. 3 Investor yang ingin menanamkan modalnya demi mendapatkan keuntungan, sehingga memungkinkan bagi perusahaan untuk menambahkan modal guna pengembangan perusahaan. 4 Teknologi informasi yang tidak terbatas, yang dapat membantu perusahaan dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan danatau menyebarkan informasi. 5 Perusahaan telah memiliki pelanggan-pelanggan tetap yang membeli berbagai produk pakaian secara berkala dan kontinyu. 6 Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang menjadikan semua barang bebas masuk dari satu negara ke negara lain tanpa bea masuk. 7 Tidak banyak perusahaan sejenis, sehingga sangat besar peluang perusahaan untuk menjadi market leader. Universitas Sumatera Utara 53 b Ancaman Threats 1 Jumlah pesaing nasional yang cukup banyak dari tahun ke tahun. 2 Kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru dalam bisnis pakaian. 3 Minimnya pengetahuan konsumen terhadap produk, sehingga sangat sedikit konsumen yang tahu akan produk yang dibeli. 4 Produk luar negeri yang sudah terkenal dan menjadi prioritas pembelian konsumen. 5 Biaya tetap industri pakaian yang tinggi dan akan terus meningkat dari waktu ke waktu. 6 Kesadaran konsumen terhadap kesensitifan harga dan kualitas produk, konsumen akan menuntut kualitas yang lebih tinggi serta harga yang murah, dimana hal ini akan mendorong persaingan antara perusahaan dalam industri pakaian. 7 Bisnis pakaian online yang berorientasi pada kepraktisan dan kemudahan dalam memasarkan dan menjual produk.

4.3.2 Menentukan Matriks IFAS dan EFAS

Faktor-faktor strategis perusahaan yang didapat kemudian dimasukkan dalam bentuk Tabel IFAS dan EFAS yang sebelumnya dilakukan pembobotan terhadap masing-masing faktor strategis perusahaan. Pemberian bobot internal dan eksternal didasarkan pada perhitungan kategori nilai penilaian terhadap setiap faktor strategis perusahaan, dari sini dilihat mana yang mempunyai pengaruh paling besar dan pengaruh terkecil untuk memberikan penilaian. Universitas Sumatera Utara 54 Fungsi dari pembobotan dan rating adalah untuk mengetahui faktor strategis perusahaan dan dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif dapat menjadi faktor kekuatan dan peluang, sedangkan dampak negatif menjadi kelemahan dan ancaman. Berikut ini Tabel pemberian nilai dan bobot serta pemberian bobot dan rating: Tabel 4.1 Penentuan Nilai Bobot IFAS What East FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL PILIHAN JAWABAN PENILAI AN BOB OT A B C D Kekuatan Strengths: 1. Selalu menghadirkan jenis produk terbaru  4 0,114 2. Sistem birokrasi yang simpel dan sederhana  2 0,057 3. Kualitas produk terjamin  3 0,086 4. Mudah menyesuaikan keinginan pelanggan  2 0,057 5. Brand image kuat  4 0,114 6. Idegagasan kuat  4 0,114 7. Memiliki website sebagai media promosi  3 0,086 Sub Total 22 0,629 Kelemahan Weaknesses: 1. Kurangnya tenaga penjual langsung ke konsumen   2 0,057 2. Kualitas SDM yang rendah   1 0,029 3. Belum mempunyai standarisasi kerja karyawan   2 0,057 4. SDM yang kurang memadai   1 0,029 5. Modal terbatas   3 0,086 6. Masih ada produksi yang cacat   1 0,029 7. Masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi   3 0,086 Sub Total 13 0,371 TOTAL 35 1 Universitas Sumatera Utara 55 Keterangan: 1. 2. 3. 4. Berdasarkan tabel 4.1 terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat hubungannya dengan faktor-faktor kekuatan strength, antara lain: a. Faktor pertama mengenai selalu menghadirkan jenis produk terbaru, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah. b. Faktor kedua mengenai sistem birokrasi yang simpel dan sederhana, dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,057 dari perhitungan yang telah diolah Universitas Sumatera Utara 56 c. Faktor ketiga mengenai kualitas produk terjamin, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,086 dari perhitungan yang telah diolah. d. Faktor keempat mengenai mudah menyesuaikan keinginan pelanggan, dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,057 dari perhitungan yang telah diolah. e. Faktor kelima mengenai brand image kuat, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah. f. Faktor keenam mengenai idegagasan kuat, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah. g. Faktor ketujuh mengenai memiliki website sebagai media promosi, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,086 dari perhitungan yang telah diolah. Berdasarkan tabel 4.1 juga terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat hubungannya dengan faktor-faktor kelemahan weaknesses, antara lain: a. Faktor pertama mengenai kurangnya tenaga penjual langsung ke konsumen, dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,057 dari perhitungan yang telah diolah. b. Faktor kedua mengenai kualitas SDM yang rendah, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. c. Faktor ketiga mengenai belum mempunyai standarisasi kerja karyawan, dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,057 dari perhitungan yang telah diolah. d. Faktor keempat mengenai SDM yang kurang memadai, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. Universitas Sumatera Utara 57 e. Faktor kelima mengenai modal terbatas, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,086 dari perhitungan yang telah diolah. f. Faktor keenam mengenai masih ada produksi yang cacat, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. g. Faktor ketujuh mengenai masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,086 dari perhitungan yang telah diolah. Tabel 4.2 Penentuan Nilai Bobot EFAS What East FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL PILIHAN JAWABAN PENILAI AN BOB OT A B C D Peluang Opportunities: 1. Usaha pakaian memiliki pasar potensial  4 0,114 2. Permintaan pasar meningkat   1 0,029 3. Investor  3 0,086 4. Teknologi informasi yang tidak terbatas   4 0,114 5. Memiliki pelanggan-pelanggan tetap   1 0,029 6. Lokasi perusahaan yang strategis   1 0,029 7. Tidak banyak perusahaan sejenis   4 0,114 Sub Total 18 0,514 Ancaman Threats: 1. Jumlah pesaing nasional yang cukup banyak    4 0,114 2. Kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru   1 0,029 3. Minimnya pengetahuan konsumen terhadap produk    1 0,029 4. Produk luar negeri    4 0,114 5. Biaya tetap industri pakaian tinggi    1 0,029 6. Kesadaran konsumen terhadap kesensitifan harga dan kualitas produk    4 0,114 Universitas Sumatera Utara 58 7. Bisnis pakaian online   2 0,057 Sub Total 17 0,486 TOTAL 35 1 Keterangan: 1. 2. 3. 4. Berdasarkan tabel 4.2 terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat hubungannya dengan faktor-faktor peluang opportunities, antara lain: a. Faktor pertama mengenai usaha pakaian memiliki pasar potensial, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah. b. Faktor kedua mengenai permintaan pasar meningkat, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. Universitas Sumatera Utara 59 c. Faktor ketiga mengenai investor, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,086 dari perhitungan yang telah diolah. d. Faktor keempat mengenai teknologi informasi yang tidak terbatas, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah. e. Faktor kelima mengenai memiliki pelanggan-pelanggan tetap, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. f. Faktor keenam mengenai lokasi perusahaan yang strategis, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. g. Faktor ketujuh mengenai tidak banyak perusahaan sejenis, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah. Berdasarkan tabel 4.2 juga terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat hubungannya dengan faktor-faktor ancaman threats, antara lain: a. Faktor pertama mengenai jumlah pesaing nasional yang cukup banyak, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah. b. Faktor kedua mengenai kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. c. Faktor ketiga mengenai minimnya pengetahuan konsumen terhadap produk, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. Universitas Sumatera Utara 60 d. Faktor keempat mengenai produk luar negeri, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah. e. Faktor kelima mengenai biaya tetap industri pakaian tinggi, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. f. Faktor keenam mengenai kesadaran konsumen terhadap kesensitifan harga dan kualitas produk, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah. g. Faktor ketujuh mengenai bisnis pakaian online, dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,057 dari perhitungan yang telah diolah.

4.3.3 Internal Factor Anlysis Strategy IFAS

Dari hasil penentuan nilai bobot pada faktor-faktor internal What East pada tabel 4.1, langkah selanjutnya adalah melakukan penghitungan terhadap nilai bobot dan rating, sebagaimana tertera pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Matriks IFAS What East FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL Bobot Rating Bobot x Rating Komentar Kekuatan Strengths: 1. Selalu menghadirkan jenis prouk terbaru 0,114 4 0,456 Memenuhi keinginan para pelanggan yang selalu up to date. 2. Sistem birokrasi yang simpel dan sederhana 0,057 2 0,114 Memudahkan koordinasi antara pemilik perusahaan, pengelola dan para karyawan. 3. Kualitas produk terjamin 0,086 3 0,258 Pembuatan produk menggunakan Universitas Sumatera Utara 61 bahan baku yang berkualitas dan telah di check secara teliti hingga menjadi produk jadi. 4. Mudah menyesuaikan keinginan pelanggan 0,057 2 0,114 Prinsip kerja yang ditanamkan perusahaan adalah memuaskan para pelanggan. 5. Brand image kuat 0,114 4 0,456 Perusahaan juga turut melakukan endorsement dalam meningkatkan brand image. 6. Idegagasan kuat 0,114 4 0,456 Pimpinan perusahaan dan pegawai selalu melakukan rapat dalam menciptakan strategi dalam meningkatkan produksi dan pengembangan perusahaan. 7. Memiliki website sebagai media promosi 0,086 3 0,258 Menadi sentral kegiatan promosi, sehingga perusahaan dengan mudah mengenalkan produk dan membangun kepercayaan terhadap pelanggannya. Sub Total 0,629 2,112 Kelemahan weaknesses: 1. Kurangnya tenaga penjual langsung ke konsumen 0,057 2 0,114 Untuk taraf nasional, penjualan yang dilakukan masih jauh dari target perusahaan. Universitas Sumatera Utara 62 2. Kualitas SDM yang rendah 0,029 1 0,029 Khususnya para karyawan yang baru direkrut, sehingga membutuhkan proses perdampingan kerja yang relatif lama. 3. Belum mempunyai standarisasi kerja karyawan 0,057 2 0,114 Perusahaan tergolong masih baru yang masih berorientasi pada laba. 4. SDM yang kurang memadai 0,029 1 0,029 Masih ada karyawan yang merangkap ke perkerjaan divisi lain. 5. Modal terbatas 0,086 3 0,258 Perusahaan masih dalam pencarian investor dalam melakukan penanaman modal. 6. Masih ada produksi yang cacat 0,029 1 0,029 Sekitar 5-10 dari produk yang telah diproduksi. 7. Masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi 0,086 3 0,258 Modal terbatas, sehingga saat ini belum mempunyai beberapa mesin produksi. Sub Total 0,371 0,831 TOTAL 1 2,943 Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas, faktor-faktor kekuatan strengths mempunyai nilai skor sebesar 2,112 sedangkan faktor-faktor kelemahan weaknesses mempunyai nilai skor sebesar 0,831. Berarti What East mempunyai faktor kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan faktor kelemahan untuk menentukan strategi pemasaran. Universitas Sumatera Utara 63

4.3.4 External Factor Anlysis Strategy EFAS

Dari hasil penentuan nilai bobot pada faktor-faktor internal What East pada tabel 4.2, langkah selanjutnya adalah melakukan penghitungan terhadap nilai bobot dan rating, sebagaimana tertera pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Matriks EFAS What East FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL Bobot Rating Bobot x Rating Komentar Peluang opportunities: 1. Usaha pakaian memiliki pasar potensial 0,114 4 0,456 Pasar potensial untuk nasional sekitar 250 juta jiwa, sehingga bisnis ini banyak diminati oleh pengusaha. 2. Permintaan pasar meningkat 0,029 1 0,029 Perusahaan dituntut untuk menciptakan kreatifitas guna memenuhi permintaan pasar. 3. Investor 0,086 3 0,258 Memungkinkan bagi perusahaan untuk menambahkan modal guna pengembangan perusahaan. 4. Teknologi informasi yang tidak terbatas 0,114 4 0,456 Membantu perusahaan dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasi kan danatau menyebarkan informasi. 5. Memiliki pelanggan-pelanggan tetap 0,029 1 0,029 Pelanggan- pelanggan tetap yang membeli Universitas Sumatera Utara 64 berbagai produk pakaian secara berkala dan kontinyu. 6. Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 0,029 1 0,029 Menjadikan semua barang bebas masuk dari satu negara ke negara lain tanpa bea masuk. 7. Tidak banyak perusahaan sejenis 0,114 4 0,456 Sangat besar peluang perusahaan untuk menjadi market leader. Sub Total 0,514 1,713 Ancaman Threats: 1. Jumlah pesaing nasional yang cukup banyak 0,114 4 0,456 Pesaing nasional yang cukup banyak dari tahun ke tahun. 2. Kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru 0,029 1 0,029 Kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru dalam bisnis pakaian. 3. Minimnya pengetahuan konsumen terhadap produk 0,029 1 0,029 Sangat sedikit konsumen yang tahu akan produk yang dibeli. 4. Produk luar negeri 0,114 4 0,456 Produk luar negeri yang sudah terkenal dan menjadi prioritas pembelian konsumen. 5. Biaya tetap industri pakaian tinggi 0,029 1 0,029 Akan terus meningkat dari waktu ke waktu. 6. Kesadaran konsumen terhadap kesensitifan harga dan kualitas produk 0,114 4 0,456 Konsumen akan menuntut kualitas yang lebih tinggi serta harga yang murah, dimana hal ini akan mendorong persaingan antara Universitas Sumatera Utara 65 perusahaan dalam industri pakaian. 7. Bisnis pakaian online 0,057 2 0,114 Berorientasi pada kepraktisan dan kemudahan dalam memasarkan dan menjual produk. Sub Total 0,486 1,227 TOTAL 1 2,94 Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, faktor-faktor peluang opportunities mempunyai nilai skor sebesar 1,713 dan faktor-faktor ancaman threats mempunyai nilai skor sebesar 1,227. Berarti What East mempunyai faktor peluang yang lebih tinggi dibandingkan faktor ancaman untuk menentukan strategi pemasaran.

4.3.5 Analisis Diagram SWOT

Dari hasil susunan faktor-faktor internal dan eksternal pada tabel 4.3 dan 4.4, maka menghasilkan rangkaian skor sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Matriks IFAS dan EFAS Sub Total Strengths= 2,112 Sub Total Weakness= 0,831 Sub Total Opportunities= 1,713 Sub Total Threats=1,227 Total S + O= 3,825 Total W +T = 2,058 Diketahui bahwa: Strength + Opportunity Weakness + Threat Berdasarkan rangkaian skor diatas, yang menunjukkan bahwa SO WT, maka hasilnya akan nampak pada diagram dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 66 1. Mendukung strategi agresif 2. Mendukung strategi diversifikasi 4. Mendukung strategi defensif 3. Mendukung strategi turn- around Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT What East Berdasarkan diagram 4.1 yang didasarkan pada perhitungan SWOT, What East berada pada Kuadran I, dimana strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif growth oriented strategy.

4.3.6 Matriks SWOT

Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Berikut tabel 4.6 yang merupakan matriks SWOT What East: Peluang 1,713 Ancaman 1,227 Kelemahan 0,831 Kekuatan 2,112 Universitas Sumatera Utara 67 Tabel 4.6 Matriks SWOT What East INTERNAL EKSTERNAL Strengths S 1. Selalu menghadirkan jenis produk terbaru 2. Sistem birokrasi yang simpel dan sederhana 3. Kualitas produk terjamin 4. Mudah menyesuaikan keinginan pelanggan 5. Brand image kuat 6. Lokasi perusahaan yang strategis 7. Memiliki website sebagai media promosi Weaknesses W 1. Kurangya tenaga penjual langsung ke konsumen 2. Kualitas SDM yang rendah 3. Belum mempunyai standarisasi kerja karyawan 4. SDM yang kurang memadai 5. Modal terbatas 6. Masih ada produksi yang cacat 7. Masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi Opportunities O 1. Usaha pakaian memiliki pasar potensial 2. Permintaan pasar meningkat 3. Investor 4. Teknologi informasi yang tidak terbatas 5. Memiliki pelanggan- pelanggan tetap 6. Masyarakat Ekonomi ASEAN 7. Tidak banyak perusahaan sejenis Strategi SO 1. Melakukan garansi dan memberi potongan harga atau diskon untuk pembelian pakaian dalam jumlah besar atau kepada pelanggan tetap. S3- O5 2. Melakukan perluasan pasar dengan memilih segmen secara objektif menarik dan tepat. S1,S3,O1,O6 Strategi WO 1. Melakukan perekrutan dan pelatihan dengan kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan. W1,W2,W4-O1,O2 2. Mencari investor untuk menambah modal perusahaan dalam pengembangan perusahaan. W5,W7- O1,O2,O3,O7 3. Menggunakan teknologi informasi dalam memudahkan aktivitas perusahaan. W4,O4 Treaths T 1. Jumlah pesaing nasional yang cukup banyak 2. Kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru 3. Minimnya Strategi ST 1. Melakukan survey pasar sebelum membuat jenis produk baru. S1,S3,S4- T1,T4 2. Aktif melakukan promosi melalui Strategi WT 1. Menambah jumlah karyawan pemasaran yang bertugas untuk datang langsung ke pelanggan. W1,W3,W4-T3 2. Menekan barang Universitas Sumatera Utara 68 pengetahuan konsumen terhadap produk 4. Produk luar negeri 5. Biaya tetap industri pakaian tinggi 6. Kesadaran konsumen terhadap kesensitifan harga dan kualitas produk 7. Bisnis pakaian online radio, bazar, dan media lainnya akan kelebihan produk perusahan. S5,S6,S7- T3 3. Memanfaatkan website sebagai media promosi dan penjualan pakaian online. S5,S7-T7 cacat untuk menghasilkan harga produk yang murah. W6,T6 3. Melakukan perekrutan karyawan pemasaran yang handal dalam memasarkan produk ke konsumen. W2- T3 Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat 4 empat alternatif bagi perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif strategi pemasaran tersebut antara lain: a. Strategi SO Strength-Opportunity Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO yang dapat digunakan What East yaitu: 1 Melakukan garansi dan memberi potongan harga atau diskon untuk pembelian pakaian dalam jumlah besar atau kepada pelanggan tetap. Garansi ini perlu dilakukan guna menarik perhatian pelanggan untuk membeli kembali produk What East. Dengan memberikan garansi, pembeli bisa melakukan return pengembalian barang jika barang barang yang dibeli diterima rusak atau tidak sesuai dengan order yang telah dipesan. 2 Melakukan perluasan pasar dengan memilih segmen secara objektif menarik dan tepat. What East perlu melakukan perluasan pasar guna meningkatkan penjualan dan laba. Untuk itu What East harus menjaga dan meningkatkan Universitas Sumatera Utara 69 kualitas produknya. Perlu diingat juga bahwa produk itu mempunyai daur hidup, lahir, berkembang, dan mati. Oleh karena itu jangan sampai produk tersebut mati sebelum waktunya, sehingga pihak manajemen What East perlu melakukan inovasi-inovasi produk guna mempunyai nilai jual kepada konsumen. Berdasarkan hasil analisis SWOT sebelumnya, diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada growth strategy strategi pertumbuhan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan perubahan atau penambahan strategi pemasaran, yaitu: 1 Melakukan Market Development Perluasan Pasar Perluasan pasar dilakukan untuk menentukan pasar potensial terhadap produk yang dihasilkan oleh What East. Saat ini pasar potensial What East adalah pasar lokal. Dengan dilakukannya perluasan pasar, memungkinkan What East untuk memperkenalkan, menjual, dan mendistribusikan produknya kepada konsumen. Pasar potensial yang memungkinkan What East untuk memperluas pasarnya adalah Pulau Jawa dan Sumatera dimana pasar tersebut cocok dengan produk What East. 2 Spesialisasi Selektif Spesialisasi selektif yaitu dengan memilih sejumlah segmen masing-masing secara objektif, menarik, dan tepat. Mungkin ada sedikit atau tidak ada sinergi antar segmen tersebut, tetapi masing- masing segmen menjanjikan sebagai penghasil uang. Dengan demikian Universitas Sumatera Utara 70 What East akan mengetahui segmen mana yang tepat dan lebih menjanjikan penjualan perusahaan. 3 Melakukan Product Development Pengembangan Produk Permintaan konsumen yang selalu mengikuti trend sehingga membuat perusahaan untuk selalu menyesuaikan produknya dengan pasar. Untuk itu What East diharapkan mampu menciptakan produk dengan design yang kreatif dan mengikuti perkembangan pasar. 4 Menambahkan metode penetapan harga Second Market Discounting Diskon Pasar Kedua Second Market Discounting Diskon Pasar Kedua, yaitu penetapan harga yang berbeda diantara beberapa pasar. Dengan demikian harga produk yang berada dalam Pulau Sumatera akan berbeda dengan harga produk yang berada di Pulau Jawa. b. Strategi WO Weakness-Opportunity Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Strategi yang dapat digunakan What East yaitu: 1 Melakukan perekrutan dan pelatihan dengan kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan. Strategi ini perlu dilakukan guna meningkatkan SDM yang menjalankan aktivitas usaha. Dengan adanya SDM yang tepat dibidang yang tepat, maka aktivitas perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara 71 2 Mencari investor untuk menambah modal perusahaan dalam pengembangan perusahaan. Dalam melakukan pengembangan usaha What East, investor sangat diperlukan karena menunjang perkembangan usaha What East dimasa depan. Investasi didapat akan digunakan dalam membeli mesin produksi berskala besar guna bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di nasional maupun luar negeri. c. Strategi ST Strength-Threat Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan ancaman eksternal yang dihadapi. Strategi ST yang dapat digunakan What East yaitu: 1 Melakukan riset pasar sebelum membuat jenis produk baru. Riset pasar perlu dilakukan sebelum membuat jenis produk baru karena dengan riset pasar akan diketahui produk seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar, siapa saja yang memerlukan produk yang ditawarkan, bagaimana produk pesaing, dan kualitas produk seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen. 2 Aktif melakukan promosi melalui radio, bazar, dan media lainnya akan kelebihan produk perusahan. Dengan melakukan promosi diberbagai media, maka pasar akan mengetahui akan produk yang ditawarkan. Dengan produk yang bagus dengan pemasaran yang bagus, tentu produk akan menjadi pilihan utama Universitas Sumatera Utara 72 konsumen untuk membeli. Adapun bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh What East yaitu: a Promotional selling Promosi Penjualan Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek atau mendorong keinginan mencoba untuk pembelian produk atau jasa. Alat-alat yang sering digunakan dalam promosi penjualan antara lain: peragaan, pameran dagang, demonstrasi, dan sebagainya. b Personal Selling Penjualan Perorangan Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. Kegiatan promosi ini dilakukan guna menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan di kedua belah pihak. 3 Memanfaatkan website sebagai media promosi dan penjualan pakaian online. Website merupakan salah satu media promosi yang memudahkan konsumen dalam mencari informasi akan sebuah produk. Dengan adanya website What East, maka konsumen bisa melihat produk dan harga yang ditawarkan. d. Strategi WT Weakness-Threat Pada strategi WT, Perusahaan harus memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan akan menghilangkan kelemahan internal serta Universitas Sumatera Utara 73 menghindari ancaman eksternal yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan. Strategi WT yang dapat digunakan What East yaitu: 1 Menambah jumlah karyawan pemasaran yang bertugas untuk datang langsung ke calon konsumen. Salah satu pemasaran yang sangat efektif adalah dengan memasarkan langsung ke pelanggan. Hal ini sangat penting karena konsumen bisa bertanya langsung akan informasi produk. 2 Menekan barang cacat untuk menghasilkan harga produk yang murah. Dengan menekan barang cacat, maka harga produk bisa diminimalkan. Barang cacat tidak bisa dihindari karena masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi. Untuk itu sangat perlu dilakukan pengawasan akan produksi guna memaksimalkan kualitas produk yang sesuai dengan yang diharapkan What East. 3 Melakukan perekrutan karyawan pemasaran yang handal dalam memasarkan produk ke konsumen. Karyawan pemasaran yang handal sangat diperlukan guna memaksimalkan peran pemasaran perusahaan. Pemasaran merupakan salah satu divisi perusahaan yang sangat penting karena mereka yang merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 74

4.3.7 Strategi Pemasaran yang Tepat pada What East

a. Segmentation Segmentasi Segmentasi yang selama ini dilakukan oleh What East adalah yaitu segmentasi demografis dan psikografis yang membagi pasar menjadi kelompok- kelompok berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, dan gaya hidup. Produk yang dibuat mengarah pada usia 17-30 tahun, laki-laki, dan gaya hidup masyarakat yang menyukai pakaian yang bernilai tinggi. Berdasarkan hasil analisis SWOT sebelumnya, diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada rapid growth strategy sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan re-segmentasi seperti: 1 Market Development Perluasan Pasar Perluasan pasar dilakukan untuk menentukan pasar potensial terhadap produk yang dihasilkan oleh What East. Saat ini pasar potensial What East adalah pasar lokal. Dengan dilakukannya perluasan pasar, memungkinkan What East untuk memperkenalkan, menjual, dan mendistribusikan produknya kepada konsumen. Pasar potensial yang memungkinkan What East untuk memperluas pasarnya adalah Pulau Jawa dan Sumatera dimana pasar tersebut cocok dengan produk What East. 2 Product Development Pengembangan Produk Permintaan konsumen yang selalu mengikuti trend sehingga membuat perusahaan untuk selalu menyesuaikan produknya dengan pasar. Untuk itu What East diharapkan mampu menciptakan produk dengan design yang kreatif dan mengikuti perkembangan pasar. Universitas Sumatera Utara 75 b. Targeting Target Pasar Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, perusahaan harus memutuskan segmen mana yang dibidik dan mengevaluasi segmen tersebut. Target pasar yang tepat dituju oleh What East adalah spesialisasi selektif yaitu dengan memilih sejumlah segmen masing-masing secara objektif, menarik, dan tepat. Mungkin ada sedikit atau tidak ada sinergi antar segmen tersebut, tetapi masing-masing segmen menjanjikan sebagai penghasil uang. Dengan demikian What East akan mengetahui segmen mana yang tepat dan lebih menjanjikan penjualan perusahaan. c. Positioning Strategi Memasuki Pasar Positioning tercipta dengan menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan. Saat ini What East sudah melakukan positioning yaitu turut berpartisipasi dalam event. What East turut menjadi penyelenggara utama maupun menjadi sponsor dalam penyelenggaraan event band yang diselenggarakan. Dalam event tersebut, What East juga menjual produk, memasarkan produk, dan melakukan endorsement guna meningkatkan brand image. What East juga menjadi sarana bagi pelanggan untuk bertemu dan berdiskusi, khususnya mengenai produk dan penyelenggaraan event guna mendekatkan diri dengan pelanggannya. Hasil positioning adalah terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai yang terfokus pada pelanggan, yang menjadi alasan kuat mengapa mereka membeli produk tersebut. Untuk itu berdasarkan strategi SO Strength- Opportunity, What East diharapkan mampu untuk memaksimalkan berbagai peluang yang ada untuk lebih memikat para pelanggan. Universitas Sumatera Utara 76 d. Marketing Mix Bauran Pemasaran Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan lini dari sistem pemasaran perusahaan. 1 Produk Hal yang dilakukan guna meningkatkan daya jual terhadap produk What East adalah: 1. Keanekaragaman jenis What East memasarkan produknya dengan strategi limited edition, yaitu dengan menjual produk dengan stock terbatas. Dengan demikian What East perlu menambahkan produk dengan keanekaragaman jenis guna memberikan konsumen mempunyai banyak pilihan dalam memilih produk yang tepat. 2. Jaminan Garansi What East perlu memberikan jaminan kepada pelanggannya agar mereka merasa produk tersebut layak dan tidak ragu untuk dibeli. Jaminan yang dimaksud seperti pengembalian produk apabila rusak dalam waktu seminggu, dan sebagainya. 2 Price Harga Saat ini What East menentukan harga dengan metode Mark Up Pricing Method yaitu What East menentukan harga jual produknya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark up kelebihan harga jual di atas harga belinya. Dengan kondisi saat ini berdasarkan analisis SWOT, metode penetapan harga yang tepat adalah Second Market Discounting Universitas Sumatera Utara 77 Diskon Pasar Kedua, yaitu penetapan harga yang berbeda di antara beberapa pasar. Dengan demikian harga produk yang berada dalam Pulau Sumatera akan berbeda dengan harga produk yang berada di Pulau Jawa. 3 Promotion Promosi What East diharapkan menyediakan anggaran yang kontinyu dalam melakukan promosi. Adapun bentuk kegiatan promosi yang dilakukan: 1. Promotional selling Promosi Penjualan Promosi penjualan yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti berbagai pameran dagang. 2. Personal selling Penjualan Perorangan Penjualan perorangan dilakukan guna menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan terhadap konsumen. Penjualan perorangan diharapkan menjadi alat promosi yang lebih efektif. 4 Distribution Distribusi Saluran distribusi yang dapat digunakan oleh What East guna mencapai pemakai industri konsumen yaitu melalui distribusi industri. Distribusi industri yang dimaksud adalah toko-toko pakaian, toko pakaian online, dan jasa penjualan pakaian lainnya yang sudah dikenal masyarakat dan memiliki syarat untuk dapat memasarkan produk What East produsen hingga ketangan pemakai industri konsumen, sehingga konsumen tidak perlu bersusah payah mengejar produsen untuk dapat membeli produknya. Universitas Sumatera Utara 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada What East Clothing, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa What East berada pada posisi Strength-Opportunity SO, dimana What East berada pada tahap growth strategy strategi pertumbuhan dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO dan WT. 2. Strategi pemasaran yang tepat diterapkan oleh What East berdasarkan Analisis SWOT adalah: d. Melakukan segmentasi demografis dan psikografis dalam menentukan segmentasi. e. Melakukan spesialisasi selektif dalam menentukan targeting kedepannya. f. Melakukan repositioning terhadap produk-produknya guna memantapkan posisi perusahaan. g. Merancang keanekaragaman jenis produk dan menggaransikan produk. h. Menetapkan harga dengan metode Second Market Discounting. i. Melakukan promosi dengan Promotional Selling dan Personal Selling. j. Menetapkan distribusi industri sebagai saluran distribusi. Universitas Sumatera Utara 79

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran terhadap penetapan strategi pemasaran yang akan diterapkan pada What East yaitu: 1. What East sebaiknya melakukan perekrutan karyawan yang handal dalam bidangnya guna mengoptimalisasi setiap bidang kerja agar tidak mengganggu tugas antar bidang. 2. Pendistribusian barang melalui jasa orang lain dan menetapkan vendor dalam melakukan produksi secara terus menerus akan mengalami pembengkakan biaya. Sebaiknya What East sudah punya armada sendiri dan sudah memikirkan bagaimana cara untuk dapat membeli mesin produksi. Universitas Sumatera Utara 6 BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki arti yang berbeda dengan penjualan. Beberapa ahli dibidang pemasaran telah mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian pemasaran, anatara lain: a. Pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulai jauh sebelum barang- barangbahan-bahan masuk dalam proses produksi. Dalam hal ini banyak keputusan pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum produk itu dihasilkan, seperti keputusan mengenai produk yang dibuat, pasarnya, harga dan promosinya Sofjan, 2007:3. b. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran Boyd, 2000:4. c. Pemasaran marketing adalah suatu aktivitas yang bertujuan mencapai sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atu klien dari produsen Cannon, 2008:8. Berbagai pengertian pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, dapat dirumuskan bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan seseorang untuk mencapai Universitas Sumatera Utara 7 kepuasan melalui proses pertukaran nilai atas barang atau jasa yang telah diperoleh konsumen.

2.1.2 Konsep Pemasaran

Agar terciptanya tingkat pertukaran antara produk dan nilai yang diinginkan produsen dan konsumen, maka seiring dengan perkembangan zaman terdapat lima konsep alternatif di dalam pemasaran, yaitu: a. Konsep Produksi Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan menyenangi produk- produk yang telah tersedia dan dapat dibeli. Oleh karena itu, tugas utama manajemen adalah mengadakan perbaikan dalam produksi dan distribusi sehingga lebih efisien. Yang secara emplisit terkandung dalam pandangan konsep produksi ini adalah: 1. Konsumen terutama berminat terhadap produk-produk yang telah tersedia dan dengan harga yang rendahmurah. 2. Konsumen mengetahui harga dan merek saingan. 3. Konsumen tidak melihat atau menekankan pentingnya persaingan non harga di dalam kelas produk 4. Tugas organisasi adalah untuk menjaga perbaikan efisiensi produksi dan distribusi dan menekan biaya sebagai kunci menarik dan mempertahankanmembina langganan. b. Konsep Produk Menurut konsep ini, konsumen akan lebih tertarik pada produk-produk yang ditawarkan dengan mutu yang terbaik pada tingkat harga tertentu. Oleh karena itu, organisasi atau perusahaan harus berusaha untuk melakukan Universitas Sumatera Utara 8 perbaikan mutu produk yang dihasilkannya. Yang secara emplisit terkandung dalam pandangan konsep produk ini adalah: 1. Konsumen membeli produk tidak hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan saja. 2. Konsumen terutama selalu menekankan mutu produk perhatian utama pada mutu produk. 3. Konsumen mengetahui mutu dan penampilan yang membedakan dari merek-merek yang bersaing. 4. Konsumen memilih di antara merek yang bersaing atas dasar mutu yang terbaik yang dapat dicapai dari uang atau dana yang mereka keluarkan. 5. Tugas organisasi adalah untuk selalu melakukan perbaikan mutu produk sebagai kunci guna menarik dan mempertahankanmembina langganan. c. Konsep Penjualan Konsep ini menganggap bahwa konsumen akan melakukan atau tidak melakukan pembelian produk-produk organisasiperusahaan didasarkan atas pertimbangan usaha-usaha nyata yang dilakukan untuk mengunggah atau mendorong minat akan produk tersebut. Fokus utama dalam konsep ini adalah asumsi bahwa konsumen sama sekali tidak akan membeli atau tidak akan membeli dalam jumlah yang cukup terhadap produk organisasiperusahaan, kecuali apabila organisasiperusahaan tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk merangsang mereka terhadap produk yang ditawarkan. Yang secara emplisit terkandung dalam konsep penjualan adalah: 1. Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak melakukan pembelian produk yang tidak penting not essential. Universitas Sumatera Utara 9 2. Konsumen dapat didorong atau dirangsang untuk membeli lebih banyak melalui berbagai peralatan atau usaha-usaha yang mendorong pembelian. 3. Tugas organisasi adalah untuk mengorganisasi bagian yang berorientasi pada penjualan sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankanmembina langganan. d. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci pencapaian tujuan organisasi terdiri dari kemampuan organisasiperusahaan menentukan kebutuhan dan keinginan pasar yang dituju sasaran dan kemampuan organisasiperusahaan tersebut memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari para saingan. Konsep pemasaran menunjukkan ciri dan seni dari kegiatan pemasaran yang akan dilakukan dengan mencari apa yang diinginkan konsumen dan berusaha memenuhinya serta membuat apa yang dapat dijual dan bukan menjual apa yang dapat dibuat. Di samping itu, konsep ini lebih menekankan untuk mencintai langganan dan bukan produk serta menganggap langganan adalah sebagai raja. Ada tiga landasan yang penting dari konsep pemasaran, yaitu: 1. Konsumen dapat dikelompokkan ke dalam segmen pasar yang berbeda tergantung dari kebutuhan dan keinginannya. 2. Konsumen dalam suatu segmen pasar tertentu lebih menyenangi atau tertarik akan apa yang ditawarkan organisasiperusahaan yang dapat langsung memenuhi kepuasan dan keinginan tertentu dari mereka. 3. Tugas organisasi adalah untuk meneliti dan memilih pasar yang dituju sasaran dan berusaha mengembangkan usaha-usaha penawaran dan Universitas Sumatera Utara 10 program-program pemasaran sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankanmembina langganan. e. Konsep Pemasaran ke Masyarakat Konsep ini menekankan bahwa tugas utama organisasiperusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan dari pasar yang dituju sasaran dan mengusahakan agar organisasiperusahaan tersebut dapat menyerahkan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari para saingannya dalam meningkatkan dan melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Landasan utama konsep ini adalah: 1. Keinginan konsumen tidak selalu sejalan dengan kepentingan jangka panjangnya dan kepentingan masa depan masyarakat. 2. Konsumen akan lebih menyenangi organisasiperusahaan yang menunjukkan minat untuk memenuhi keinginan konsumen, kepentingan jangka panjang konsumen tersebut dan masyarakat umumnya. 3. Tugas organisasi adalah melayani pasar yang dituju dengan cara menghasilkan produk dengan tidak hanya memuaskan keinginannya tetapi juga bermanfaat bagi perseorangan dan masyarakat dalam jangka panjang sebagai cara untuk menarik dan mempertahankanmembina langganan. 2.2 Pengertian Strategi Pemasaran 2.2.1 Pengertian Strategi Strategi adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang direncanakan, pengerahan sumber daya, dan interaksi dari organisasi dengan pasar, pesaing dan faktor-faktor lingkungan lain Boyd, Walker dan Larreche, 2000:29. Universitas Sumatera Utara 11 Menurut Chandler 1962 strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya.

2.2.2 Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah menentukan pasar target dan bauran pemasaran yang terkait. Strategi ini merupakan gambaran besar mengenai yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu pasar. Di dalamnya tecantum pasar target target market merupakan sekelompok pelanggan yang homogen yang ingin ditarik oleh perusahaan tersebut dan bauran pemasaran marketing mix merupakan variabel-variabel yang akan diawasi yang disusun oleh perusahaan tersebut untuk memuaskan kelompok yang ditarget Cannon, Perreault, dan McCarthy 2008:40. Sedangkan menurut Sofjan Assauri 2007 strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu- kewaktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Universitas Sumatera Utara 12

2.3 Pengembangan Strategi Pemasaran

Dalam perkembangannya, strategi pemasaran mengalami perkembangan pada aspek-aspek di dalamnya. Ada empat konsep yang mendasari pengembangan strategi pemasaran, antara lain: a. Segmentation Segmentasi Pasar b. Targeting Penentuan Posisi Pasar c. Positioning Strategi Memasuki Pasar d. Marketing Mix Bauran Pemasaran Seluruh konsep yang mendasari pengembangan strategi pemasaran tersebut akan dijelaskan pengertiannya sebagai berikut: a. Segmentation Segmentasi Pasar Menurut Bilson Simamora dalam bukunya yang berjudul Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable 2001, mengemukakan bahwa segmentasi merupakan proses pengelompokan pasar ke dalam segmen yang berbeda-beda. Segmentasi pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut: a Segmentasi Geografis Segmentasi geografis adalah segmentasi yang membagi pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. Perusahaan dapat beroperasi di satu atau beberapa daerah, atau beroperasi di seluruh daerah, sambil tetap memberikan perhatian pada segmen lokal yang bervariasi. Universitas Sumatera Utara 13 b Segmentasi Demografis Segmentasi demografis adalah segmentasi yang membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variable seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan dan kelas sosial. Salah satu alasan variabel demografis begitu popular bagi pemasar adalah bahwa variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. c Segmentasi Psikografis Psikografi adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologiskepribadian, gaya hidup dan nilai. Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis yang sangat berbeda. d Segmentasi Perilaku Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan dan respon terhadap sebuah produk. b. Targeting Penentuan Target Pasar Targeting adalah suatu kegiatan menentukan segmen mana yang akan dituju oleh perusahaan. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, perusahaan harus memutuskan segmen mana yang dibidik dan mengevaluasi segmen tersebut. Setelah mengevaluasi berbagai segmen, perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola penentuan target pasar, yakni: Universitas Sumatera Utara 14 a Konsentrasi Segmen-Tunggal Melalui pemasaran terkonsentrasi, perusahaan mendapatkan pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan segmen dan kehadirannya di pasar akan kuat. b Spesialisasi Selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen, masing-masing secara objektif, menarik dan tepat. Mungkin ada sedikit atau tidak ada sinergi antara segmen tersebut, tetapi masing-masing segmen menjanjikan sebagai penghasil uang. Strategi multi segmen ini mempunyai kelebihan yaitu mendiversifikasikan risiko perusahaan. c Spesialisasi Produk Perusahaan membuat produk tertentu yang kemudian dijual ke beberapa segmen pasar. Risiko buruknya adalah produk dapat digantikan oleh teknologi yang seluruhnya baru. d Spesialisasi Pasar Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan dari satu kelompok pelanggan tertentu. Risiko buruknya adalah bahwa kelompok pelanggan bisa mengalami pemotongan anggaran atau penyusutan ukuran. e Cakupan Pasar Penuh Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka perlukan. Hanya perusahaan yang sangat besar seperti Microsoft pasar peranti lunak, General Motors pasar kendaraan, dan Coca-Cola pasar minuman tak beralkohol dapat Universitas Sumatera Utara 15 melaksanan strategi umum yang luas melalui pemasaran tanpa diferensiasi dan pemasaran terdiferensiasi. Dalam pemasaran tanpa diferensiasi, perusahaan mengabaikan perbedaan segmen dan mengincar seluruh pasar dengan satu penawaran. Perusahaan merancang sebuah produk dan program pemasaran yang akan memberi produk tersebut citra yang unggul dan menarik jumlah pembeli secara luas. Rancangan ini tergantung pada distribusi dan iklan massal. Dalam pemasaran terdiferensiasi, perusahaan beroperasi di beberapa segmen pasar dan merancang produk yang berbeda untuk setiap segmen. Pemasaran terdiferensiasi biasanya menciptakan lebih banyak total penjualan dibanding pemasaran tanpa diferensiasi. Meskipun demikian, pemasaran terdiferensiasi juga meningkatkan biaya operasional perusahaan. Perusahaan harus berhati-hati pada oversegmentation dalam pasar mereka. Jika hal ini terjadi, mereka mungkin ingin beralih ke countersegmentation untuk memperluas basis pelanggan. c. Positioning Strategi Memasuki Pasar Bagi setiap segmen yang ingin dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi memasuki pasar. Apa yang sesungguhnya penting di sini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk di pasar. Pada hakikatnya, yang dimaksud dengan positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen, sehingga dengan demikian konsumen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Universitas Sumatera Utara 16 d. Marketing Mix Bauran Pemasaran Menurut Basu Swastha dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran Modern 1999, marketing mix merupakan kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan lini dari sistem pemasaran perusahaan, variabel tersebut meliputi: a Product Produk b Price Harga c Promotion Promosi, dan d Place Distribusi Perusahaan harus menyesuaikan bauran pemasaran yang akan dipilih dengan karakteristik pasar sasarannya. Hal ini dilakukan agar strategi pemasaran yang tepat dapat menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Variabel-variabel dalam marketing mix akan dijelaskan sebagai berikut: a Product Produk Produk adalah suatu sifat yang dapat diraba, maupun yang tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, pretise perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli melalui proses pertukaran nilai. Proses tersebut dilakukan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. Dewasa ini pengembangan produk dilakukan oleh perusahaan- perusahaan yang akan menambah elemen pada produk itu sendiri. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan daya jual terhadap produk tersebut. Elemen-elemen produk terdiri dari: Universitas Sumatera Utara 17 1 Keanekaragaman jenis, 2 Kualitas, 3 Desain, 4 Merek, 5 Kemasan, 6 Ukuran, 7 Pelayanan, dan 8 Jaminan garansi. b Price Harga Harga merupakan jumlah uang kemungkinan ditambah dengan beberapa barang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Satu-satunya variabel dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan atau laba adalah harga, sedangkan variabel lainnya mengeluarkan biaya. Philip Kotler 2008 mengemukakan beberapa metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya antara lain: 1 Cost Plus Pricing Method Penetapan harga ini dilakukan dimana produsen menetapkan harga jual untuk satu unit barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit. Harga jual tersebut kemudian ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup laba yang diinginkan pada unit tersebut. 2 Mark up Pricing Method Produsen akan menentukan harga jual produknya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark up kelebihan harga jual Universitas Sumatera Utara 18 diatas harga belinya. Metode ini paling banyak oleh para produsen saat ini. Menurut Aeker, Kumar, dan Day 2000, terdapat beberapa strategi yang digunakan dalam penetapan harga produk, antara lain sebagai berikut: 1 Second Market Discounting Diskon Pasar Kedua Penetapan harga yang berbeda di antara beberapa pasar. Hal tersebut dilakukan oleh perusahaan dengan asumsi konsumen di suatu pasar akan mengeluarkan biaya transaksi apabila berpindah tempat. 2 Periodic Discounting Diskon Bertahap Penetapan harga yang tinggi pada saat produk diluncurkan, dan secara periodik harga tersebut direvisi oleh perusahaan. Penetapan harga ini dilakukan oleh perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba atau keuntungan. 3 Price Signaling Harga Bertanda Produk dengan kualitas rendah ditetapkan dengan harga yang sama dengan produk sejenis pesaing yang berkualitas tinggi daripada produk perusahaan. Penetapan harga ini dilakukan oleh perusahaan guna memantapkan posisi dengan para pesaing. 4 Penetration Pricing Harga Tekanan Penetapan harga produk yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaing. Penetapan harga ini tetap dilakukan perusahaan walaupun jenis dan kualitas produk yang ditawarkan sama dengan produk pesaing. Universitas Sumatera Utara 19 5 Geographic Pricing Harga Wilayah Perbedaan harga yang berbeda-beda berdasarkan daerah geografis pasar. Penetapan harga ini dilakukan perusahaan dengan pertimbangan biaya transportasi yang dikeluarkan. 6 Premium Pricing Harga Setara Penetapan harga yang sama oleh perusahaan terhadap dua atau lebih jenis produknya namun dengan kualitas atau fitur yang berbeda. Penetapan harga ini dilakukan guna mencapai target yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu laba atau keuntungan. 7 Price Bundling Harga Paket Penetapan harga terhadap produk dengan jumlah permintaan yang tidak stabil serta dengan produk pelengkapnya tidak dapat digantikan dengan produk pelengkap lainnya. 8 Complementary Pricing Harga Pelengkap Strategi penetapan harga yang lebih tinggi untuk produk- produk pelengkap atau produk pengganti dari produk utama yang ditawarkan oleh perusahaan. c Promotion Promosi Penjualan merupakan salah satu bagian dari promosi, dimana pengertian promosi adalah seluruh kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Sedangkan bauran promosi promotion mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lainnya, yang semuanya Universitas Sumatera Utara 20 direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Promotion Mix terdiri dari: 1 Advertising Periklanan Periklanan adalah seluruh bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk oleh perusahaan. Perusahaan akan membayarkan sejumlah nilai atas jasa yang telah diberikan oleh sponsor kepada perusahaan. 2 Promotional Selling Promosi Penjualan Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek atau mendorong keinginan mencoba untuk pembelian produk atau jasa. Alat-alat yang sering digunakan dalam promosi penjualan antara lain: peragaan, pameran dagang, demonstrasi dan sebagainya. 3 Personal Selling Penjualan Perorangan Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. Kegiatan promosi ini dilakukan guna menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan di kedua belah pihak. 4 Public Relation Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan danatau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Kegiatan promosi ini tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawasan dari pihak sponsor. Universitas Sumatera Utara 21 d Distribution Distribusi Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa adanya distribusi, produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat membeli produknya. Saluran distribusi adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menyelurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan produk yang dipasarkan kepada konsumen. Dua masalah yang penting dalam distribusi yaitu manajemen serta manajemen logistik yang menyangkut pelayanan. Terdapat 4 empat macam saluran yang dapat digunakan oleh perusahaan guna mencapai pemakai industri, yaitu sebagai berikut: 1 Produsen- Pemakai Industri 2 Produsen- Distribusi Industri- Pemakai Industri 3 Produsen- Agen- Pemakai Industri 4 Produsen- Agen- Distribusi Industri- Pemakai Industri

2.4 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan