Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 124

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang dipergunakan untuk memperoleh data dalam penelitian. Data sangat diperlukan dalam penelitian guna membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan. Oleh karena itu suatu penelitian sangat membutuhkan data yang obyektif. Untuk mendapatkan data yang objektif perlu diperhatikan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat pengumpul atau pengambil data. Seperti pendapat dari Suharsimi Arikunto 1993:174 bahwa “Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting sekali dalam meneliti”. Hal ini dikarenakan jika ada kesalahan dalam pengumpulan data maka akan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Maka data yang dikehendaki dalam setiap penelitian adalah data yang benar-benar dapat dipercaya dan objektif. Untuk dapat memenuhi keabsahan data yang nantinya didapat, peneliti menggunakan teknik pengumpul data dengan cara sebagai berikut: 1. Wawancara Dalam penelitian kualitatif teknik wawancara merupakan salah satu untuk mengumpulkan data.Pada dasarnya wawancara merupakan teknik percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer dan yang diwawancarai. Sebagaimana dikatakan oleh Lexy J.Moleong 2002:135 “Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Sedangkan menurut Cholid Narbuko 2003:83, “Wawancara merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan”. Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpul data yang menggunakan komunikasi langsung dengan tanya jawab antara dua pihak yang berlandaskan pada tujuan penelitian. Sehingga informasi yang diperoleh akan semakin lengkap dan mendalam serta berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam commit to user 125 penggalian data, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada kaitannya dengan strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran, kemudian informan memberi jawaban sesuai dengan pertanyaan. Sebelum menggunakan metode wawancara, terlebih dahulu peneliti menyusun daftar pertanyaan sebagai pedoman di lapangan. Daftar pertanyaan dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak terstruktur pada key informan atau informan lain yang terkait dengan penelitian. Wawancara tidak terstruktur atau wawancara mendalam dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan dengan pertanyaan yang tidak terstruktur secara formal guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam HB.Sutopo,2002: 59. Dalam teknik wawancara mendalam ini dapat dilakukan pada waktu dan konteks yang dianggap tepat guna mendapatkan data yang rinci dan mendalam, serta dilakukan berkali-kali sesuai dengan keperluan peneliti. 2. Observasi Observasi merupakan aktivitas pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung terhadap subyek dan obyek penelitian dilokasi penelitian sehingga diperoleh gambaran mengenai permasalahan yang di teliti. Teknik ini sebagai pelengkap dari teknik wawancara, seperti diungkapkan oleh Parsudi Suparlan dalam Burhan Bungim 2003: 58 bahwa “Pengamatan dilakukan secara berulang-ulang sebagai teknik pelengkap wawancara”. Sedangkan menurut HB.Sutopo 2002: 66 “Observasi adalah mengamati kondisi benda atau lokasi tertentu, bisa merupakan usaha pemantapan makna mengenai pemakaian atau pemanfaatan yang berkaitan dengan peristiwa yang ada hubunganya dengan sesuatu tersebut”. Teknik observasi ini dilakukan secara langsung di lapangan karena merupakan cara yang paling efektif dimana peneliti mengamati secara langsung situasi dan kondisi di lokasi penelitian. Teknik ini sering disebut juga dengan observasi langsung yang sifatnya pasif karena dalam hal ini peneliti tidak berada bersama obyek pada saat kegiatan berlangsung. Dalam penelitian ini peneliti hanya commit to user 126 melakukan pengamatan tanpa terlibat langsung dalam kegiatan. Dengan observasi langsung memungkinkan peneliti untuk melihat, mengamati, serta mempelajari secara langsung keadaan tempat yang akan di teliti. Jadi observasi ini memudahkan peneliti mendapatkan data secara mendalam karena peneliti dapat melihat fenomena-fenomena yang muncul pada saat itu. 2. Analisis dokumen Analisis dokumentasi bermanfaat untuk melengkapi dan memperjelas hasil informasi dari wawancara dan observasi. Teknik dokumenter ini dapat berupa arsip- arsip yang relevan serta benda-benda fisik lainya. Dalam penelitian ini teknik yang dilakukan adalah menganalisa dokumen dan arsip dengan cara mengamati, mencatat dan menyimpulkan dari apa yang tersirat dan tertulis dalam setiap dokumen atau arsip yang menjadi sumber data. Menurut Book Walter dalam Soetardi 1993:83 bahwa”Analisa dokumen merupakan suatu penyelidikan dari kumpulan bahan-bahan yang ditulis untuk menemukan fakta-fakta dari suatu usaha atau pekerjaan”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 1993:202 “Metode ini untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan sebagainya”. Dengan demikian metode ini untuk mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dengan melihat atau meneliti dokumen tersebut. Dalam penelitian ini, diselidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, laporan-laporan, dokumen, dan gejala dari obyek yang diteliti. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen, laporan, peraturan dan lainya yang relevan dengan penelitian. Teknik ini juga digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang ada di lokasi penelitian.

F. Validitas Data

Dokumen yang terkait

Strategi public relations dalam manajemen krisis (studi deskriptif kualitatif strategi manajemen krisis divisi public relations pt pln (persero) wilayah sumatera utara)

10 78 150

Analisis kegiatan bauran promosi untuk meningkatkan hasil penjualan program pendidikan satu tahun pada LPK Alfabank Surakarta

1 5 89

IMPLEMENTASI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT BANK BNI SYARIAH YOGYAKARTA DALAM MENDUKUNG PEMASARAN TABUNGAN IB HASANAH TAHUN 2010-2011 (PASCA SPIN OFF)

0 4 108

STRATEGI INTERNAL PUBLIC RELATIONS DALAM MENGKOMUNIKASIKAN BUDAYA PERUSAHAAN DI KOMPAS TAHUN 2012

0 2 116

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHDAERAH KABUPATEN KARO DALAM STRATEGI PUBLIC RELATIONS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO DALAM MEMBENTUK CITRA POSITIF.

0 3 12

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENDUKUNG PEMASARAN PRODUK DI PT. LOMBOK GANDARIA

1 19 125

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS TELKOMSEL SURAKARTA DALAM MENJAGA LOYALITAS PELANGGAN Strategi Marketing Public Relations Dalam Menjaga Loyalitas Pelanggan, (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Marketing Public Relations Telkomsel Dalam Menjaga Loya

1 2 14

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS TELKOMSEL SURAKARTA DALAM MENJAGA LOYALITAS PELANGGAN Strategi Marketing Public Relations Dalam Menjaga Loyalitas Pelanggan, (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Marketing Public Relations Telkomsel Dalam Menjaga Loya

0 3 19

STRATEGI PEMASARAN LEMBAGA PENDIDIKAN KOMPUTER ALFABANK DI SURAKARTA DENGAN METODE QUANTITATIF STRATEGIK PLANING MATRIX (QSPM).

0 1 7

Peran marketing public relations dalam pelaksanaan pemasaran di pt. batik danarhadi surakarta

3 3 77