STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENDUKUNG PEMASARAN DI LPK ALFABANK SURAKARTA TAHUN 2010 2011
commit to user
STRATEGI
PUBLIC RELATIONS
DALAM MENDUKUNG PEMASARAN
DI LPK ALFABANK SURAKARTA TAHUN
2010-2011
SKRIPSI
Oleh :
UMI ASTUTI
X7407092
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
(2)
commit to user
STRATEGI
PUBLIC RELATIONS
DALAM MENDUKUNG PEMASARAN
DI LPK ALFABANK SURAKARTA TAHUN
2010-2011
Oleh :
UMI ASTUTI
X7407092
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
(3)
commit to user
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. C. Dyah S.Indrawati, M.Pd
Andre N. Rahmanto, S.Sos,M.Si
(4)
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Jumat
Tanggal : 17 Juni 2011
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua : Drs. Ign. Wagimin, M.Si
...
Sekretaris : Susantiningrum, S.Pd.,SE.,MAB
...
Anggota I : Dra. C. Dyah S.I, M.Pd
...
Anggota II : Andre N. Rahmanto, S.Sos., M.Si
...
Disahkan Oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 196600727 198702 1 001
(5)
commit to user
ABSTRAK
Umi Astuti. STRATEGI
PUBLIC RELATIONS
DALAM MENDUKUNG
PEMASARAN DI LPK ALFABANK SURAKARTA TAHUN 2010-2011.
Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta, Juni 2011.
Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui strategi
Public
Relations
dalam mendukung Pemasaran di Lembaga Pendidikan dan
Keterampilan Alfabank Surakarta tahun 2010-2011, (2) Untuk mengetahui
Tanggapan Konsumen di Lembaga Pendidikan dan Keterampilan Alfabank
Surakarta terhadap Strategi
Public Relations
yang dilakukan.
Penelitian ini menggunakan bentuk Kualitatif dengan metode deskriptif
dan strategi tunggal terpancang. Sumber data terdiri dari informan, tempat dan
peristiwa, dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, analisis dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive snow ball sampling
. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi
sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Strategi
Public Relations
melalui proses perumusan strategi
marketing public relations
di
LPK Alfabank, yang terdiri atas mengidentifikasi permasalahan, identifikasi unit
sasaran, mengevaluasi kadar sikap publik sasaran, mengidentifikasi struktur
kekuasaan unit sasaran, pemilihan unsur taktikal strategi
Public Relations
,
mengidentifikasi perubahan kebijakan, menjabarkan strategi tersebut. Sedangkan
penerapan strategi
marketing public relations
berupa presentasi ke sekolah,
mensponsori event,
press release
, menjalin kerjasama, pelayanan prima, spanduk,
brosur, kenang-kenangan sekolah, kartu nama, diklat khusus, inovasi jasa,
kompetisi LPK, bakti sosial, serta CD
company profil.
(2)Tanggapan konsumen di
LPK Alfabank Surakarta terhadap strategi
Public Relations
yang dilakukan dapat
disimpulkan antara lain mampu: membangun kepercayaan atau keyakinan publik,
menarik perhatian publik sasaran, memotivasi dan meningkatkan antusiasme
publik sasaran, serta menumbuhkan kesadaran akan kegunaan jasa.
(6)
commit to user
ABSTRACT
Umi
Astuti.
PUBLIC
RELATION
STRATEGY
TO
SUPPORT
MARKETING AT ALFABANK EDUCATION AND SKILL INSTITUTE,
SURAKARTA 2010-2011. Script, Surakarta: Faculty of Teacher Training and
Educational Science, Sebelas Maret University, Surakarta, June 2011
The aim of this research is: (1) to know
Public Relations Strategy
to
support marketing at Alfabank Education and Skill Institute, Surakarta
2010-2011, (2) to know consumers’ respond at Alfabank Education and Skill Institute,
Surakarta about its
Public Relations Strategy.
It is a qualitative research with descriptive method and single fixed
strategy. Data sources consist of informants, place and event, and documents.
Data collection technique are interview, observation, and document analysis.
However, sampling technique is
purposive snow ball sampling.
Triangulation for
source and method are used for data validity. And technique of data analysis used
interactive analysis model.
Based on research result can concluded that: (1)
Public Relations
Strategy was made through formulation process of
Marketing Public Relation
Strategy included identify problem, identify unit target, evaluate public target
attitude, identify power structure of unit target, tactical unsure of
Public Reations
Strategy collection, identify policy change, and describe strategy itself. Thus,
implementation of
Marketing Public Reations
Strategy in the form of
presentations to many schools, sponsoring event,
press release
, make relationship,
perfect service, banners, brochures, school souvenirs, name card, special course,
innovative service, competition of Education and Skill Institute, charity event, and
CD about
company profile
. (2) Consumers’ respond at Alfabank Education and
Skill Institude, Surakarta can build public faith, attract public attention, motivate
and increase public enthusiasm, and grow the understanding about service
usefulness.
(7)
commit to user
MOTTO
Jadikan hidup lebih bermanfaat bagi orang disekeliling anda.
Kamu boleh jatuh, terpuruk, dan bahkan terhempas. Tapi satu hal yang pasti kamu
harus segera bangkit dan berdiri untuk memulai lagi.
Jika kamu dapat menghadapi satu rintangan didepanmu, maka kamu akan
terhindar dari ribuan rintangan lainnya yang akan menghadangmu.
(8)
commit to user
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
1.
Ayah dan ibuku tercinta
2.
Seseorang yang kelak menjadi
pendamping hidupku
3.
Mas Adhe sahabatku
4.
Adik-adikku tersayang
5.
Sahabat, teman dan rekan-rekan
seangkatan
(9)
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayahnyya sehingga peneliti berhasil menyusun dan menyelesaikan skripsi
dengan judul Strategi
Public Relations
dalam Mendukung Pemasaran di LPK
Alfabank Surakarta tahun 2010 – 2011 untuk memenuhi sebagian persyaratan
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah kiranya peneliti mengucapkan
terima kasih dengan setulus hati atas segala bantuan dan dorongan baik secara
moril maupunn materiil, secara langsung maupun secara tidak langsung yang
tidak ternilai harganya bagi penyelesaian skripsi ini, yaitu yang terhormat :
1.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2.
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui
permohonan penyusunan skripsi ini.
3.
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin
penyusunan skripsi ini.
4.
Ibu Dra. C.Dyah. S. Indrawati, M.Pd, selaku Ketua BKK PAP sekaligus
Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan kepada Peneliti
selama persiapan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
5.
Bapak Andre. N.Rahmanto, S.Sos, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan kepada Peneliti selama persiapan hingga
terselesainya penyusunan skripsi ini.
6.
Bapak dan Ibu Dosen BKK PAP yang telah memberikan bekal pengetahuan
untuk menyusun skrpsi.
7.
Seluruh Karyawan bagian Administrasi FKIP UNS yang telah membantu
memperlancar penyelesaian skripsi ini.
8.
Ibu Oktiana Handini, S.Pd, M.Pd, selaku pimpinan (Manager) LPK Alfabank
Surakarta yang telah memberikan ijin mengadakan peneltian.
(10)
commit to user
9.
Mas Adhe Dermawan selaku
Public Relations
di LPK Alfabank Surakarta
yang telah membantu Peneliti untuk memperoleh data penelitian.
10.
Staf dan Karyawan LPK Alfabank Surakarta yang telah memberikan bantuan
kepada Peneliti.
11.
Siswa dan Siswi Program 1 tahun yang telah memberikan bantuan dalam
memperoleh data penelitian.
12.
Kedua orang tuaku, adik-adikku, tunanganku, atas dukungan, do’a dan
senyuman yang memotivasi peneliti menyelesaikan skripsi ini.
13.
Sahabatku, (Wanti, Yuni, Wulan, Mega, Putri, Ayak, Melvin, Mbak Susy,
Sindy dll) yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
14.
Rekan-rekan PAP ’07 dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya
skripsi ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, mengingat ketebatasan kemampuan dan pengalaman peneliti. Oleh
karena itu peneliti mengharap saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Surakarta, Juni 2011
(11)
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
PENGAJUAN ... ii
PERSETUJUAN ... iii
PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Perumusan Masalah ... 6
C.
Tujuan Penelitian ... 7
(12)
commit to user
BAB II. LANDASAN TEORI
A.
Tinjauan Pustaka
1.
Tinjauan Tentang Strategi
Public Relations
... 9
2.
Tinjauan Tentang Pemasaran (
Marketing PR)
... 27
B.
Penelitian yang Relevan ... 38
C.
Kerangka Pemikiran ... 41
BAB III. METODOLOGI
A.
Tempat dan Waktu Penelitian ... 43
B.
Bentuk dan Strategi Penelitian ... 44
C.
Sumber Data ... 46
D.
Teknik Sampling ... 49
E.
Teknik Pengumpulan Data ... 50
F.
Validitas Data ... 53
G.
Analisis Data ... 55
H.
Prosedur Penelitian ... 58
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A.
Deskripsi Lokasi Penelitian
1.
Sejarah LPK Alfabank Surakarta ... 61
2.
Visi dan Misi LPK Alfabank Surakarta ... 61
3.
Prestasi dan Penghargaan LPK Alfabank Surakarta ... 62
4.
Struktur Organisasi LPK Alfabank Surakarta ... 63
5.
Uraian Tugas Pegawai LPK Alfabank Surakarta ... 65
6.
Program Pendidikan di LPK Alfabank Surakarta ... 81
7.
Data Jumlah Peserta Didik 3 tahun terakhir ... 86
B.
Deskripsi Permasalahan Penelitian
1.
Strategi PR dalam mendukung Pemasaran ... 87
(13)
commit to user
C.
Temuan Studi yang dikaitkan dengan Kajian Teori
1.
Strategi PR dalam mendukung Pemasaran
a.
Kemantapan Program Perencanaan PR Alfabank ... 126
b.
PR Inovatif LPK Alfabank ... 129
2.
Tanggapan Konsumen terhadap strategi PR
a.
Mampu membangun kepercayaan/Keyakinan Publik... 131
b.
Mampu menarik perhatian publik sasaran ... 132
c.
Mampu memotivasi publik sasaran... 132
d.
Mampu menumbuhkan kesadaran akan kegunaan jasa .. 133
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A.
Simpulan ... 135
B.
Implikasi ... 137
C.
Saran ... 138
DAFTAR PUSTAKA ... 140
LAMPIRAN
(14)
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir...42
Gambar 2. Skema Model Analisis Interaktif...57
Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian...60
(15)
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Komponen pembentuk strategi... 12
Tabel 2. The 3-C,s option... 13
Tabel 3. Peranan Praktisis PR... 24
Tabel 4. Program Intensif LPK Alfabank... 84
Tabel 5.Perkembangan Peserta didik 1 tahun... 86
Tabel 6. Perkembangan Peserta didik program intensif... 86
(16)
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Jadwal Penelitian...143
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan...144
Lampiran 3. Field Note...146
Lampiran 4. Program Kerja PR Th 2010-2011...153
Lampiran 5. Penyaluran Peserta Didik (BKK)...162
Lampiran 6. Gambar Strategi
Public
Relations
...168
Lampiran 7. Informasi Data Jumah LPK Jateng ...176
Lampiran 8. Surat Keterangan...177
(17)
commit to user
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini semakin pesat, dan ini terjadi hampir disemua bidang. Disadari atau tidak manusia dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Hal ini menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat. Salah satu perkembangan yang sangat pesat adalah perkembangan di bidang komputer, dari waktu ke waktu selalu bermunculan jenis-jenis komputer yang lebih canggih dari komputer yang telah ada sebelumnya. Perkembangan dunia komputer ini diimbangi oleh bermunculannya lembaga-lembaga pendidikan komputer, sebagai akibat dari semakin banyaknya lembaga pendidikan komputer maka persaingan di antara lembaga-lembaga pendidikan tersebut semakin ketat karena setiap lembaga pendidikan komputer selalu menawarkan kelebihan masing-masing. Semua ini bertujuan untuk menarik minat konsumen sehingga konsumen menjadi terpengaruh dan akhirnya konsumen bersedia mengikuti pendidikan komputer yang ditawarkan.
Di Surakarta lembaga-lembaga pendidikan keterampilan yang menawarkan program-program komputer cukup banyak, hal ini ditandai dengan banyaknya tempat-tempat kursus komputer yang membuka program Intensif 1 bulan dan D1, dengan kondisi demikian memaksa lembaga-lembaga tersebut masuk ke dalam situasi
pemasaran yang ketat. Perkembangan lembaga pendidikan keterampilan cukup tinggi,
baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Sampai saat ini di Jateng ada 1979 LPK yang memberikan pendidikan pada 31 jenis ketrampilan. Hal ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Begitu pula di Solo, Jumlah LPK mengalami peningkatan tiap tahun. Dari tahun 2009 yang semula 257 LPK menjadi 334 pada tahun 2010 (http:www.solopos.com). Hal tersebut membuat LPK semakin bersaing dengan ketat untuk merebut hati calon konsumen. Biasanya LPK akan cenderung memberikan pelayanan pendidikan yang memuaskan para konsumennya. Lembaga pendidikan Alfabank merupakan salah satu dari sekian banyaknya industri yang bergerak di bidang jasa pendidikan ketrampilan yang ada1 di wilayah Solo. Bidang
(18)
commit to user
studi yang diajarkan di LPK Alfabank adalah Program D1 antara lain, MIPE (Manajemen Informatika,Komputer Akuntansi dan Perbankan), MIKASE (Manajemen, Komputer, Akuntansi dan Sekretaris), TEKKOM (Teknisi Komputer), DIVCOM (Digital Imaging, Video Production and Graphic Computer) dan DESIGN, sedangkan untuk kursus 1 bulan antara lain Programer, Autocad, MYOB Accounting, Web Design, Design Grafis, Profesional Office Paket Lengkap, Teknisi, Profesional Office Paket Standard dan English Conversation.
Banyaknya pilihan bidang studi yang diajarkan di LPK Alfabank, maka diharapkan akan lebih mudah untuk memperoleh peserta didik. Jumlah peserta didik di LPK Alfabank selama tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2008-2009 sebanyak 318 siswa, sedangkan pada tahun 2009-2010 sebanyak 333 siswa, dan pada tahun
2010-2011sebanyak 334 siswa. Dengan beragamnya bidang studi dan peningkatan jumlah
peserta didik, maka hal ini menunjukkan bahwa kinerja Alfabank cukup bagus, sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat dan mampu bersaing dalam menarik pelanggan. Selain itu guna menempatkan diri untuk menjadi lembaga yang terbaik diantara industri jasa yang sejenis. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas. Guna memasuki era globalisasi dimana tingkat persaingan akan semakin kompetitif, sehingga organisasi bisnis yang tidak siap akan tersisih. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah strategi pemasaran yang baik.
Strategi pemasaran untuk bersaing dengan perusahaan sejenis, sebaiknya merupakan strategi yang sesuai dengan segala kekuatan dan peluang yang ada, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar dan tentunya kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. Untuk mempertahankan eksistensi maka diperlukan berbagai strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang perlu
direncanakan secara matang untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan, melalui pasar yang dimasuki dan program yang digunakan untuk melayani sasaran pangsa pasar yang tersedia.
Ketercapaian tujuan pemasaran maka secara pasti kelangsungan atau eksistensi lembaga tetap terjaga, karena segala sesuatunya ditentukan oleh konsumen sebagai pengguna jasa utama. Dalam menghadapi tantangan ini para pemimpin dan
(19)
commit to user
pengelola lembaga-lembaga pendidikan keterampilan terikat kepada motivasi dasar pendiriannya sebagai lembaga sosial untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Disisi lain lembaga pendidikan keterampilan dituntut untuk mampu menjalankan sistem manajemen dan organisasi bisnis yang penuh dengan syarat profesional serta menyesuaikan diri dengan sistem ekonomi pasar yang sangat kompetitif. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat ini diperlukan kerjasama yang baik disetiap bagian organisasi, terlebih untuk bagian yang mampu memberikan dukungan terhadap
pemasaran. Salah satu dari bagian tersebut adalah Public Relations sebab semua bentuk
komunikasi yang dilakukan selalu terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar organisasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian antara komunikator terhadap komunikan.
Maka dari itu saat ini hampir setiap organisasi memiliki Public Relations, dan
sudah menyadari akan arti pentingnya Public Relations. Hal tersebut dikarenakan Public
Relations menjalankan peran yang mampu memberikan pengaruh cukup besar bagi
perkembangan organisasi, karena peran dari Public Relations tersebut mampu
menciptakan citra yang positif sehingga mampu memberikan dukungan bagi fungsi
pemasaran. Pada dasarnya Public Relations dalam menjalankan peran memerlukan
strategi agar lebih mudah dalam pencapaian tujuan. Public Relations lebih cenderung
menggunakan strategi dalam bekerja, yakni agar organisasi disukai oleh pihak-pihak
yang berhubungan. Pihak yang berhubungan dengan organisasi ini dalam Public
Relations disebut stakeholders. Mereka pun disebut target publik organisasi. Publik organisasi mampu membentuk opini di dalam masyarakat dan dapat mengangkat ataupun menjatuhkan citra dan reputasi organisasi atau perusahaan.
Public Relations itu merupakan fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan publik. Dengan menggunakan strategi maka dalam menjalankan suatu program akan memiliki kelebihan dibandingkan dengan organisasi sejenis lainnya. Dengan adanya kelebihan tersebut maka diharapkan mudah memperoleh kepercayaan publik sehingga mampu
bersaing dengan lembaga sejenis lainnya. Ketercapaian tujuan Public Relations maka
akan sangat mendukung kegiatan pemasaran organisasi.
Strategi Public Relations yang dilakukan di LPK Alfabank yang mampu
(20)
commit to user
dengan pihak eksternal, mengkonsep atau merencanakan strategi pemasaran, memberikan masukan atas kebijakan instansi serta mengevaluasi hasil kerja yang
dilaksanakan. Sehingga strategi Public Relations dapat menjadi sangat kompleks dan
berpengaruh pada setiap bagian organisasi. Sedangkan strategi komunikasi eksternal
Public Relations dengan memberikan informasi berkaitan dengan jasa perusahaan kepada publik atau masyarakat luas. Dengan begitu masyarakat akan mengenal jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dan tertarik untuk menggunakan jasa tersebut.
Tujuan akhir dari strategi Public Relations adalah untuk menciptakan citra
positif perusahaan. Sedangkan subyek yang nantinya mempunyai persepsi tentang citra positif perusahaan adalah pihak eksternal organisasi. Dengan citra positif yang dimiliki organisasi maka proses pemasaran dari organisasi akan berjalan lancar. Oleh sebab itu peran Public Relations terkait erat dengan tujuan dari pemasaran, karena peran yang dilakukan mampu memberikan dukungan terhadap pemasaran organisasi. Sehingga untuk saat ini bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dan membutuhkan peran yang cukup besar dari keduanya guna perkembangan organisasi, maka akan lebih cenderung menggabungkan kedua bagian tersebut dalam satu partner unit kerja. Seperti yang terjadi di LPK Alfabank, disana bagian Public Relations berada
dibawah kendali kepala bagian Public Relations dan Pemasaran, dengan begitu
pelaksanaan tugas kerja keduanya dapat saling mendukung dan saling melengkapi satu sama lain guna mencapai tujuan organisasi yang utama. Meskipun demikian, antara
Public Relations dengan pemasaran merupakan dua bagian yang berbeda, akan tetapi keduanya memiliki keterkaitan yang erat pada peran kerja yang saling mendukung sehingga akan sangat bagus jika keduanya digabungkan untuk bekerjasama dalam penyusunan strategi untuk mencapai tujuan organisasi yang utama.
Peran Public Relations yang berkaitan dengan penggunaan strategi dalam
upaya mendukung pemasaran sering disebut sebagai Marketing Publik Relations.
Konsep dari Marketing Public Relations kedudukannya dibawah bagian pemasaran,
namun Marketing Public Relations penekanannya bukan pada selling (seperti kegiatan
periklanan), namun pada pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu merek produk jasa perusahaan sehingga memberikan dampak yang lebih kuat, dan agar lebih lama diingat oleh pelanggan. Dengan tingkat komunikasi yang lebih intensif dan komprehensif bila
(21)
commit to user
dibandingkan dengan iklan, maka Marketing Public Relations merupakan suatu konsep
yang lebih tinggi dari iklan yang biasa. Marketing Public Relations memberi penekanan
pada aspek manajemen dari pemasaran dengan memperlilhatkan kesejahteraan
pelanggan. Sehingga secara tidak langsung Marketing Public Relations akan memberikan
dampak yang cukup besar terhadap ketercapaian tujuan pemasaran. Apabila Marketing
Public Relations tersebut berjalan dengan baik maka pemasaran akan meningkat sehingga tujuan akhir dari organisasi yang berupa keuntungan finansial akan terwujud.
Untuk mewujudkan tujuan akhir yang berupa keutungan finansial bukanlah hal yang mudah karena persaingan antar lembaga merupakan permasalahan yang cukup berat bagi suatu instansi, agar tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Maka peran
yang dilakukan oleh Public Relations harus benar-benar terencana dan memiliki
strategi-strategi yang mampu mengatasi permasalahan maupun untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Upaya yang sudah dilakukan oleh Public Relations di LPK Alfabank untuk
mendukung pemasaran salah satunya berupa komunikasi eksternal yang bersifat persuasif dan langsung pada stakeholder yang bersangkutan. Komunikasi yang bersifat eksternal dilakukan dengan menggunakan media cetak maupun elektronik. Media cetak antara lain brosur, koran, dll, sedangkan secara elektronik dilakukan dengan cara iklan di radio dan internet . Selain itu di LPK Alfabank juga memberikan informasi dengan cara presentasi langsung ke sekolah-sekolah menengah atas terutama yang menduduki kelas
3. Dengan cara ini dimaksudkan informasi dapat langsung diterima oleh stakeholder
yang bersangkutan sehingga pesan lebih tepat sasaran. Selanjutnya publik diharapkan akan lebih mengenal Alfabank dengan citra yang positif dan percaya bahwa Alfabank merupakan lembaga pendidikan yang mampu mencetak tenaga kerja yang berkualitas dan siap bersaing dengan lulusan dari lembaga pendidikan dan keterampilan lainnya dalam dunia kerja.
Ketercapaian tujuan pemasaran dan adanya kerjasama antara Pimpinan Lembaga, Instruktur dan Staff administrasi, mengindikasikan akan arti pentingnya
strategi Public Relations dalam upaya mendorong tercapainya tujuan utama organisasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang judul “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENDUKUNG
(22)
commit to user
B. Perumusan MasalahMenurut Winarno Surakhmad (2004: 34), mengemukakan bahwa: “Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya. Masalah harus dapat dirasakan sebagai rintangan yang mesti dilalui (dengan jalan mengatasinya) apabila kita akan berjalan terus. Masalah menampakkan diri sebagai tantangan”. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi perlu dilakukan dengan cara-cara ilmiah. Dalam penelitian kualitatif perumusan masalah yang jelas dapat memberikan jalan lebih mudah dalam memecahkan masalah.
Dalam hal ini penulis membatasi kajian yang akan dibahas menjadi dua permasalahan yaitu:
1. Bagaimanakah strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran di LPK
Alfabank Surakarta?
2. Bagaimanakah tanggapan konsumen di LPK Alfabank Surakarta terhadap strategi
Public Relations yang dilakukan?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa tujuan yang ingin dicapai untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran di
LPK Alfabank Surakarta.
2. Untuk mendeskripsikan tanggapan konsumen / pengguna jasa pendidikan di LPK
Alfabank Surakarta terhadap strategi Public Relations yang dilakukan.
D. Manfaat Penelitian
Pada dasarnya kegiatan penelitian memerlukan informasi yang rinci, akurat, aktual yang memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan yang akan diteliti. Dari penelitian ini diperoleh informasi yang rinci dan akurat serta aktual yang
(23)
commit to user
bermanfaat untuk menjawab pertanyaan baik secara teoretis yang digunakan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, maupun secara praktis berwujud hasil nyata yang dapat dipraktekkan dalam lingkungan kerja.
Penelitian ini penting karena akan memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan. Penelitian ini mempunyai manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
1. Diharapkan penelitian ini sebagai bahan kajian dan pengembangan wawasan dalam
bidang ilmu administrasi dan Public Relations dengan penerapannya dilapangan.
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan bidang ilmu administrasi dan ilmu Public Relations.
2. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi LPK Alfabank mengenai strategi Public Relations
dalam mendukung pemasaran lembaga.
2. Sebagai bahan masukan kepada siapa saja yang memerlukan hasil penelitian ini
(24)
commit to user
BAB II LANDASAN TEORIA. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Strategi Public Relations
a. Pengertian Public Relations
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan dapat hidup sendiri, tetapi bergantung pada orang lain. Untuk itulah perlu adanya kerjasama atau hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Dalam kegiatan organisasi hubungan tersebut dikatakan sebagai hubungan masyarakat atau Humas. Istilah hubungan
masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) mempunyai arti dan fungsi yang
sama. Namun penerapan istilah tersebut dilapangan terdapat sedikit perbedaan. Istilah Hubungan masyarakat (Humas) digunakan oleh instansi-instansi pemerintah,
sedangkan Public Relations (PR) sering digunakan dalam dunia swasta. Public
Relations merupakan suatu fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik (Kasali, 2005: 15).
Dengan penjelasan sebagai berikut bahwa hubungan masyarakat akan selalu berhubungan dengan komunikasi. Karena dengan adanya komunikasi yang baik dan dua arah maka akan timbul saling pengertian yang baik pula diantara kedua belah pihak. Hubungan tersebut diatas mempunyai tujuan untuk lebih menjalin
kerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Public
Relations dapat dilihat sebagai seni dan sebagai proses yang menitik beratkan baik secara teknis, mekanis, maupun sistematis dalam kerjasama untuk melaksanakan pekerjaan yang dihadapinya dalam menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi.
(25)
commit to user
Sedangkan menurut Maria (2002: 7) mengungkapkan bahwa :
“Public Relation adalah Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara
terus menerus karena public relations merupakan kelangsungan hidup
organisasi yang bersangkutan”.
Selanjutnya menurut Wilcox dan Cameron (2006: 5) dalam Maria (2002: 13) juga mengatakan bahwa:
Public Relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating publik opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests.
Yang kurang lebih memiliki arti Public Relations merupakan fungsi
manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Menurut Frank Jefkins yang diterjemahkan oleh Munandar (2003:10)
menyatakan bahwa Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada
saling pengertian. Namun pada intinya, Public Relations senantiasa berkenaan
dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul perubahan yang berdampak.
(26)
commit to user
Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Public Relations adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua jenis organisasi, dalam rangka menciptakan citra positif organisasi dimata publik.
b. Strategi Public Relations
1) Pengetian Strategi dan Strategi Public Relations
Menurut Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2008: 95) menyatakan bahwa “strategi mempunyai pengertian yang terkait dengan hal- hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang”. Chatra &Nasrullah (2008: 117) mendefinisikan “strategi sebagai metode penggunaan unsur-unsur strategis untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik yang telah ditetapkan”. Ahmad S.Adnanputra dalam Ruslan (2001: 114) mengatakan bahwa strategi adalah
bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk
dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah
satu fungsi dasar dari proses manajemen.Menurut Gregory (2001: 98) menyatakan bahwa “faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik program taktis”.
Selanjutnya menurut J L Thompson (1995) dalam Sandra Oliver (2006: 2) menyatakan bahwa strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir : Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Bennett (1996) dalam Sandra Oliver (2006: 2) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. Sedangkan menurut Sandra Oliver (2006: 3) menyatakan bahwa : “Strategi merupakan sebuah cara atau proses yang digunakan organisasi untuk mencapai misinya”.
Mintzberg dalam Sandra Oliver (2006: 2) menawarkan lima kegunaan dari kata strategi, yaitu :
a) Sebuah rencana – suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar.
b) Sebuah cara – suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh
lawan atau kompetitor.
c) Sebuah pola – dalam suatu rangkaian tindakan.
d) Sebuah posisi – suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah
(27)
commit to user
e) Sebuah perspektif – suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia.
Menurut Kasali (2000: 104) menyebutkan kombinasi penyusunan strategi yang baik, antara lain:
a) Data (fakta)
b) Pengalaman dan Kepekaan
c) Ilmu (Analisis)
d) Teknologi (forecasting dan pengolahan data)
Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi adalah sebuah bagian terpadu dari suatu rencana yang memiliki tujuan akhir untuk menjadi pemenang. Sedangkan definisi strategi
Public Relations yang dikemukakan oleh Ahmad S. Adnanputra dalam Ruslan
(2001: 115) menyatakan bahwa strategi Public Relations adalah Alternatif optimal
yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations dalam
kerangka suatu rencana Public Relations (Public Relations plan). Maka dapat
disimpulkan bahwa : strategi Public Relations adalah alternatif yang dipilih dalam
suatu rencana Public Relations guna mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tabel 1. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations
Komponen
Pembentukan Strategi PR
Komponen Sasaran
Satuan atau segmen yang akan
digarap.
Komponen Sarana
Paduan atau bauran sarana untuk
menggarap suatu sasaran
Sumber : Ahmad S.Adnanputra dalam Ruslan (2001: 115 – 116)
Dengan penjelasan sebagai berikut : Bahwa tahap-tahap kegiatan strategi
Public Relations, yaitu :
(1) Komponen Sasaran umumnya para Stakeholder, dan publik yang mempunyai
(28)
commit to user
yang dipersempit melalui upaya segmentasi, dan menjadi landasan segmentasi
adalah seberapa jauh sasaran itu menyandang opini bersama (common
opinion), mengandung potensi kontroversial, dan dapat mempengaruhinya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produknya menjadi perhatian sasaran khusus. Maksud sasaran khusus disini adalah yang
disebut publik sasaran (target public)
(2) Komponen sarana pada strategi Public Relations berfungsi untuk menggarap
ketiga kemungkinan tersebut kearah posisi atau dimensi yang menguntungkan,
melalui pola dasar “The 3-C’s option” (Conservation, Change dan
Crystallization) dari Stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran yaitu :
Tabel 2. The 3-C,s option
Komponen
Strategi
Public Relations
(a)
Mengukuhkan
(
Conservation)
(b)
Mengubah (
Change)
(c)
Mengkritalisasi
(crystallization
)
Terhadap opini yang aktif -
Pro
(Proponen)
Terhadap opini yang aktif –
Contra
(Oponen)
Terhadap
opini
yang
pasif
(uncommitted)
Sumber : Ahmad S.Adnanputra dalam Ruslan (2001: 116)
2) Program Strategi
Setelah memilih salah satu komponen sarana atau perpaduan dari
sarana strategi Public Relations maka selanjutnya ditentukan sarana taktikal atau
strategi Public Relations melalui program dan fungsi-fungsi manajemen Public
Relations, dengan merujuk dari salah satu atau perpaduan strategi : program
pendekatan dengan cara membeli/purchasing, jalur penekanan/ kekuasaan
(pressure / power), jalur membujuk (persuasive) , dan hingga taktik merangkul
(patronage).
Landasan secara umum dalam proses penyusunan strategi Public
Relations, menurut Ahmad S.Adnanputra dalam Ruslan (2001: 121) yang
berkaitan dengan fungsi-fungsi Public Relations secara integral melekat pada
(29)
commit to user
a) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul.
b) Identifikasi unit – unit sasarannya.
c) Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya.
d) Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran.
e) Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi Public Relations.
f) Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau
peraturan pemerintah dan lain sebagainya.
g) Langkah terakhir adalah menjabarkan strategi Public Relations, dan taktik
atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan penilaian / evaluasi hasil kerja.
Menurut Gregory (2001: 29) Dalam perencanaan suatu program yang bagus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
a) Memfokuskan usaha. Perencanaan memastikan hal-hal yang tidak perlu
sudah dikesampingkan sehingga terfokus pada prioritas utama.
b) Memperbaiki efektivitas. Mengerjakan sesuatu dengan benar sehingga
tujuan yang ditetapkan akan tercapai.
c) Memacu pandangan jangka panjang. Membuat suatu rencana agar melihat
jauh kedepan atau mampu memenuhi kebutuhan masa depan maupun saat ini.
d) Membantu untuk menunjukkan nilai uang. Menyajikan program yang jelas,
disusun berdasarkan anggaran yang jelas, berorientasi kemasa depan dan realistis.
e) Mengurangi kesalahan. Perencanaan yang matang berarti bahwa skenario
yang berbeda telah dipertimbangkan pada tingkat makro dan telah dipilih skenario yang paling tepat, sedangkan untuk tingkat mikro pekerjaan menjadi menyenangkan.
f) Menyelesaikan konflik. Selalu terjadi konflik kepentingan dan prioritas ketika
kita menyusun suatu program, maka perencanaan membantu penyelesaian hambatan dengan keputusan bersama.
g) Memfasilitasi tindakan yang proaktif. Membuat agenda sendiri, sebab tugas
Public Relations memang untuk memberikan jawaban atas permintaan media.
(30)
commit to user
3) Komponen Membentuk Strategi
Dalam membentuk strategi korporat akan dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan (corporate culture) (Ruslan,2001: 122) , yaitu antara lain:
a) Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan dipengaruhi
oleh unsur-unsur. Kebijakan umum (public policy), budaya (kultur) yang
dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi bersangkutan.
b) Secara mikro, tergantung dari : misi perusahaan, sumber-sumber dimiliki
yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai, sistem pengorganisasian, dan rencana atau program dalam jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan dan sasarannya yang hendak dicapai.
4) Strategi Operasional Public Relations
Aktivitas Public Relations secara operasional seharusnya berada di posisi
yang sedekat mungkin dengan pimpinan puncak organisasi (top management)
dan diharapkan kegiatan Public Relations tersebut akan tercapai (Ruslan, 2001:
123) sebagai berikut :
a) Dengan posisi PR yang dekat dengan pimpinan maka akan lebih mengetahui
secara jelas dan rinci mengenai suatu sistem terpadu mengenai pola perencanaan, kebijakan, keputusan yang diambil, visi dan arah tujuan organisasi bersangkutan, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan dan informasi yang berasal dari lembaga / organisasi kepada publiknya.
b) Agar aktivitas Public Relations dalam mewakili lembaga/ organisasi tersebut
dapat dipertegas tentang batas – batas wewenang dan tanggungjawab dalam memberikan keterangan (sebagai juru bicara).
c) Dimungkinkan untuk menghadiri setiap rapat atau pertemuan pada tingkat
(31)
commit to user
kebijaksanaan, arah dan hingga tujuan organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
d) Agar bisa berhubungan secara langsung dan segera dengan pimpinan puncak,
tanpa melalui perantara pejabat/ departemen lain, sehingga fungsi public
relations berlangsung secara optimal.
e) Menghindari sikap reaktif (pasif) maka dalam menjalankan fungsi ke Public
Relationsan harus secara aktif dan bertindak dinamis, serta fleksibel sebagai nara sumber atau pengatur saluran informasi baik keluar maupun kedalam.
f) Sebagai pembantu pimpinan puncak maka Public Relations berperan
melakukan tindakan mulai dari memonitor, merekam, menganalisis,
menelaah hingga mengevaluasi setiap reaksi (feed back) khususnya yang
berkaitan dengan persepsi masyarakat.
g) Dapat secara langsung memberikan sumbang saran, ide dan rencana atau
program kerja ke Public Relations dan dalam rangka memperbaiki dan
mempertahankan nama baik, kepercayaan, dan citra perusahaan terhadap publiknya.
Berbagai macam aspek –aspek pendekatan atau strategi Public Relations
dalam usaha menciptakan iklim yang kondusif dalam mengembangkan tanggungjawabnya untuk mewujudkan tujuan bersama (Ruslan, 2001: 125-126) antara lain sebagai berikut :
a) Strategi Operasional
Melalui pelaksanaan program Public Relations yang dilakukan dengan
pendekatan kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme social
cultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Hal ini tercermin dari opini publik atau kehendak masyarakat yang terekam pada setiap berita atau surat pembaca dll, yang dimuat dalam surat kabar.
(32)
commit to user
Fungsi PR adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya, baik bersifat mendidik, dan memberikan penerangan maupun dengan melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dll.
c) Pendekatan tanggung jawab Social Public Relations
Menumbuhkan sikap bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan memperoleh keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat),
tetapi memperoleh keuntungan bersama (benevitas), yang terampil dalam
memadukan keuntungan dengan motivasi tanggung jawab sosialnya.
d) Pendekatan Kerjasama
Berupaya membina hubungan yang harmonis baik keluar maupun kedalam,
Public Relations berkewajjiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilinya dan agar diterima oleh atau mendapat dukungan masyarakat agar memperoleh opini publik dan perubahan sikap positif dari kedua belah pihak.
e) Pendekatan Koordinatif dan Integratif
Untuk memperluas peranan PR dimasyarakat, maka fungsi Public Relations
dalam arti sempit hanya mewakili lembaga, tetapi peranan lebih luas berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan ketahanan nasional dibidang politik ekonomi, sosial budaya, dan Hankamnas.
Dari berbagai penjelasan tersebut maka dapat ditarik suatu pengertian yang
mencakupi peranan Public Relations diberbagai kegiatan dilapangan (Ruslan,
2001: 126) yaitu:
(1) To inform (menginformasikan) (2) To explain (menerangkan) (3) To suggest ( menyarankan) (4) To persude (membujuk) (5) To invite ( mengundang) (6) To convince (meyakinkan)
5) Manajemen Strategi Public Relations
Menurut Kasali (2000: 34) menyatakan bahwa “strategic management
(33)
commit to user
Dalam suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepan. Ruslan (2001: 128) menyatakan bahwa : “Manajemen Strategi merupakan rencana strategis perusahaan/organisasi dalam jangka panjang, yaitu untuk menetapkan suatu perencanaan umum (memprediksi) jangka panjang dalam
kurun waktu tertentu kedepan”. Sesuai dengan fungsi Public Relations yaitu
selain terkait erat dengan fungsi manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan
bersama dan disamping itu manajemen strategi Public Relations yang prinsipnya
menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik antara lembaga dengan publik sebagai khalayak sasarannya atau sebaliknya.
Selanjutnya manajemen strategi Public Relations itu sendiri. Ruslan
(2001: 129) menyatakan bahwa :
“Manajemen Strategi Public Relations merupakan suatu proses
pengorganisasian jangka panjang dari berbagai fakta, sumber informasi menyangkut sesuatu “kekuatan dan kelemahan” yang dimiliki oleh lembaga bersangkutan, hingga pelaksanaan fungsi–fungsi manajemen kePublic Relationsan yang aktivitasnya untuk menangkap “peluang yang ada” secara langsung atau tidak langsung bertujuan menciptakan suatu persepsi atau kesan – kesan yang positif, baik diberikan secara individual maupun penilaian opini publik yang menguntungkan terhadap lembaga, organisasi, nama perusahaan dan produknya di masa – masa mendatang yang penuh dengan “risiko ancaman” persaingan (kompetitif) cukup tajam”.
Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen Public Relations adalah
suatu proses pengorganisasian dari berbagai identifikasi baik kekuatan maupun kelemahan lembaga yang bertujuan menciptakakan citra positif bagi organisasi.
Sebagai landasan perencanaan dan program kerja manajemen strategi Public
Relations yaitu secara garis besar memenuhi faktor-faktor (Ruslan, 2001: 129-130) sebagai berikut :
a) Melakukan atau merancang SWOT yaitu memprediksi sejauh mana
sumber-sumber daya kekuatan atau kemampuan dan posisi kelemahan yang dilihat segi internalnya.
(34)
commit to user
b) Mengevaluasi mengenai perencanaan, pengorganisasian, koordinasi,
pelaksanaan, pengkomunikasian, dan pencapaian tujuan yang diharapkan.
c) Melaksanakan manajemen dan aktivitas public relations berdasarkan
pengumpulan fakta, perencanaan, komunikasi, dan pengevaluasian.
d) Penyampaian analisis fakta secara aktual yang ada beredar di masyarakat,
baik mengenai persepsi, sikap, maupun opini dll.
Menurut J.A. Pears & R.B. Robinson Jr dalam Ruslan (2001: 130-131) mengemukakan bahwa, yang perlu dipersiapkan secara matang agar fungsi-fungsi dan tujuan strategi manajemen berhasil, maka harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Menentukan misi perusahaan yang jelas arah dan tujuannya termasuk filosofis,
maksud pendirian atau keberadaan lembaga bersangkutan (eksistensi) dimasyarakat.
b) Analisis Data, informasi dan sumber publikasi lainnya mengenai kesempatan dan
peluang yang ada dan memperhitungkan kemungkinan ancaman dengan maksud untuk melahirkan beberapa pilihan (alternatif) bagi kepentingan dan tujuan utama perusahaan.
c) Mengidentifikasi atas pilihan-pilihan tersebut untuk memenuhi misi dan visi
perusahaan untuk menentukan manajemen stratejiknya.
d) Pemilihan strategi / obyektivitas jangka panjang, dan garis kebijakan umum
strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan tertentu.
e) Mengembangkan tujuan perencanaan tahunan dalam jangka pendek yang
selaras dengan tujuan jangka panjang serta penetapan garis besar strategi perusahaan tersebut.
f) Penilaian atas lingkungan eksternal perusahaan, baik segi kompetisi, motivasi,
persepsi, opini dan penilaian secara umum.
g) Mengembangkan publikasi perusahaan, misalnya company profil dll.
h) Pengimplementasian hal tersebut diatas dengan memanfaatkan sumber dana
(budget), yang terkait dengan perencanaan SDM, Teknologi dan Sistem balas jasa yang memungkinkan.
(35)
commit to user
i) Mengevaluasi (review) mengenai apa yang telah dicapai dalam periode jangka
pendek, sebagai suatu proses untuk pengontrol atau merupakan input
(masukan) untuk keputusan manajemen strategi di masa-masa mendatang.
c. Tujuan Public Relations
Tujuan Public Relations, Jefkins (2003: 54) mendefinisikan dari sekian
banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa
diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
2) Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
3) Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
4) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka
pangsa pasar baru.
5) Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas
rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
6) Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya,
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
7) Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam
memanfaatkan produk-produk perusahaan.
8) Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau
bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
9) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam
menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
10)Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
11)Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
(36)
commit to user
12)Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu
acara.
13)Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami
kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
14)Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Sedangkan Menurut Ruslan (2001:246) menyatakan bahwa tujuan public
relations antara lain sebagai berikut:
1) Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik
eksternal atau masyarakat dan konsumen.
2) Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran
dengan perusahaan.
3) Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations.
4) Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
5) Mendukung bauran pemasaran
d. Fungsi Public Relations dalam manajemen
Menurut Maria (2002: 31) menyatakan bahwa Public Relations
merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut. Hal ini memberikan
gambaran tentang fungsi Public Relations yaitu:
1) Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya
pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2) Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan
menguntungkan semua pihak.
3) Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana,
(37)
commit to user
yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4) Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Pada kegiatan hubungan masyarakat dapat dilihat fungsinya yang berhubungan kegiatan manajemen, (Ruslan, 2005: 274) antara lain:
1) Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi.
2) Membina hubungan harmonis, baik internal maupun eksternal.
3) Menciptakan komunikasi dua arah dengan publik.
4) Melayani publik dengan baik dan memberi nasehat pada pimpinan dengan tidak
mengabaikan kepentingan umum.
5) Tujuan dan sasaran mutual benefit (keuntungan bersama)
6) Mampu sebagai pendengar (hearing) bukan listening.
7) Bersikap dan aktif menerjemahkan atau mengoperasikan kebijakan perusahaan
maupun pemerintah
Dari penjelasan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa Public
Relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan
opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi Public Relations yang dilaksanakan
dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya.
e. Peranan Public Relations
Menurut Dozier dalam Gregory (2001: 14-15), peranan praktisi PR dalam
organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk memahami fungsi public
(38)
commit to user
merupakan salah satu kunci untuk mengembangan pencapaian profesional dari praktisi public relations.
Tabel 3. Peranan Praktisi Public Relations dibagi atas dua dasar kategori :
Public RelationsManager Communication Manager Role
Public RelationsTechnican Communication Technican Role
1. Expert Prescriber : Praktisi PR
membantu manajemen dengan
pengalaman dan keterampilan
mereka untuk mencari solusi bagi
penyelesaian masalah public
relationship yang dihadapi oleh organisasi.
2. Communication Facilitator : Praktisi PR membantu manajemen dengan
menciptakan
kesempatan-kesempatan ‘mendengar’ apa kata publik dan menciptakan peluang agar publik mendengar apa yang diharapkan manajemen.
3. Problem –Solving Process Facilitator
: Praktisi PR membantu kerja manajemen melalui kerja sama dengan bagian lain dalam organisasi
untuk menemukan pemecahan
masalah yang memuaskan bagi
masalah public relations
1. Communication Technican
:Menyediakan layanan teknis komunikasi untuk organisasi sedangkan keputusan untuk teknis komunikasi yang harus
dijalankan ditentukan oleh
orang atau bagian lain dalam organisasi.
Sumber : Dozier dalam Gregory (2001: 14-15)
Perbedaan mendasar kedua peranan ini adalah pada kegiatan praktisi
(39)
commit to user
berpartispasi dalam pengambilan keputusan manajemen, sedangkan manager terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Gregory (2001: 15) Praktisi yang ingin menjalankan peran public
relations manager membutuhkan pengetahuan dasar untuk menjalankan peran itu. Pengetahuan tersebut dari :
1)
Pengetahuan Strategis, berkaitan dengan kemampuan untuk mengetahuibagaimana mengelola kegiatan komunikasi secara strategis dan juga kemampuan untuk mengelola respon organisasi terhadap berbagai masalah dan
kemampuan pengembangan sasaran dan tujuan untuk bagian Public Relations.
2)
Pengetahuan Riset, berkaitan dengan kemampuan melakukan penelitian untuksegmentasi publik dan riset untuk evaluasi program.
3)
Pengetahuan dalam menyusun anggaran untuk kegiatan public relations.f. Aktivitas Public Relations
Pada dasarnya aktivitas dari Public Relations dilapangan adalah cara
menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang
diwakilinya dengan publiknya atau Stakeholder – sasaran khalayak yang terkait.
Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif (good image), kemauan
baik(good will), saling menghargai (mutual appreciations), saling timbul
pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah
pihak. Aktivitas Public Relations tersebut terkonsep dalam program kerja yang
dibuat. Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas PR tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui
manajemen Public Relations yang dikelola secara profesional dan dapat
(40)
commit to user
Hal tersebut juga dapat diwujudkan jika adanya pertukaran pendapat, pesan, dan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti oleh kedua belah pihak yang terlibat – komunikator dan komunikan – dimana pertukaran informasi
dilakukan melalui sistem saluran (channel), media massa atau bentuk media
nonmassa lainnya. Semua itu dapat dimanfaatkan sebagai alat (tool) untuk
kegiatan atau aktivitas komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways
traffic communication) sehingga diperoleh pencapaian umpan balik (feed back)
yang positif. Perencanaan, pengorganisasian, pengkomunikasian hingga
pengevaluasian suatu proggram kerja Public Relations melalui berbagai aktivitas
yang dilaksanakan oleh Public Relations. Contohnya Special Events, Social
Marketing Public Relations, Marketing Public Relations dll. Aktivitas tersebut
mencakup sebagai konseptor (Conseptor), Penasihat (Counselor), Komunikator
(Communicator) dan Penilai (Evaluator) yang handal. (Ruslan, 2005:139).
Scott M. Cutlip & Allen H. Center (Prentice- Hall, Inc. 1982: 139) dalam Ruslan (2005: 140), menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja melalui proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok yang menjadi landasan
acuan untuk pelaksanaan program kerja ke Public Relations adalah sebagai berikut
:
1) Penelitian dan Mendengarkan (Research – Listening)
2) Perencanaan dan Mengambil Keputusan (Planing –Decision)
3) Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan (Communication – Action)
4) Mengevaluasi (Evaluation)
Dari ke empat tahapan tersebut dapat disimpulkan bahwa kesemua tahapan saling berkaitan erat satu sama lain. Artinya tahapan satu dengan tahapan yang lainnya saling berhubungan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
(41)
commit to user
2. Tinjauan Pemasaran (Marketing Public Relations)
a. Pengertian Pemasaran
Secara sempit pemasaran adalah kegiatan penjualan dan mengiklankan artinya lebih memfokuskan pada suatu kegiatan usaha individu atau organisasi, sedangkan secara luas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan tertentu dimaksudkan pada kebijaksanaan ekonomi yang menyangkut masyarakat luas (Santoso, 2005: 37). Kotler (2001) dalam Freddy Rangkuti (2009: 18) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, serta distribusi sejumlah barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Machfoedz (2005: 2) menyatakan bahwa “Pemasaran adalah Proses sosial dan manajerial yang digunakan oleh individu dan kelompok mendapatkan sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain”. Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2005: 261) menyatakan bahwa: “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Dengan penjelasan sebagai berikut : bahwa proses pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusan – keputusan dalam pemasaran itu harus dibuat untuk menentukan produk serta pasarnya, penentuan harga, dan kegiatan promosi. Kegiatan pemasaran tidak hanya berupa pertukaran barang tetapi juga mencakup distribusi sejumlah ide maupun jasa yang dapat memberikan kebutuhan dan kepuasan kepada individu dan organisasi sehingga segala usaha perusahaan dapat terus berjalan dan mendapat pandangan yang baik dari konsumen terhadap perusahaan. Sedangkan fungsi Pemasaran dalam sistem pemasaran makro adalah untuk mendekatkan jarak dan perbedaan yang di dalamnya terdapat unsur pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpangan, standarisasi, pembayaran, pengambilan resiko dan informasi pasar. Setiap perusahaan
(42)
commit to user
mempunyai tujuan pokok untuk memperoleh laba sehingga untuk memperolehnya dapat dengan berbagai cara, akan tetapi segi pemasaran hasil produksi akan lebih optimal jika memperhatikan kepuasan konsumen. Maka tahap pertama yang harus dilakukan menentukan keinginan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen setelah itu dibuat kebijaksanaan produk, harga, promosi, serta distribusi yang setepat-tepatnya guna menciptakan kepuasan konsumen yang menjadi sasarannya.
Sedangkan pengertian dari konsep pemasaran menurut Sumarni dan Soeprihanto (2005: 264- 265) menyatakan bahwa :
“Konsep Pemasaran yang dimaksudkan lebih menitik beratkan pada kebutuhan dan keinginan pembeli/pasar, produsen menentukan apa kebutuhan/keinginan pembeli dan mencari keuntungan serta menyalurkan produk untuk memuaskan kebutuhan tersebut melalui pemasaran yang terpadu dan berorientasi ke pasar”.
Dengan penjelasan sebagai berikut : Bahwa pada hakekatnya, konsep pemasaran juga menginginkan volume penjualan yang menguntungkan, tetapi laba yang didapat dari volume penjualan itu harus diperoleh melalui kepuasan konsumen. Selain itu juga sangat diperlukan adanya koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran, yaitu dengan cara memupuk kerjasama dan menghindari pertentangan agar mudah dilakukan koordinasi, sehingga pada akhirnya nanti akan dapat dicapai tujuan perusahaan dan sekaligus dapat memberi kepuasan kepada konsumen.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang menekankan agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan tepat dengan memberikan kepuasan kepada konsumen. Implementasi dari pemasaran harus membawa manfaat baik untuk perusahaan maupun bagi konsumen.
b. Pengertian Marketing Public Relations
Menurut Thomas L. Harris (1991) dalam Ruslan (2005:239) menyatakan
bahwa Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating
(43)
commit to user
of information and impression that identify companies and their products witth the needs, concerns of customer”. (Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan).
Sedangkan menurut Ruslan (2005:239) menyatakan bahwa :
“Marketing Public Relations merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan bagi para konsumennya”.
Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa marketing Public
Relations adalah sebuah proses kegiatan yang menjembatani antara bagian
pemasaran dengan Public Relations akan tetapi dengan menggunakan pendekatan
komunikasi yang dilakukan oleh Public Relations sehingga memberikan dukungan
terhadap tujuan pemasaran sehingga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap tujuan organisasi.
c. Peranan Marketing Public Relations
Marketing Public Relations merupakan perpaduan (sinergi) antara
pelaksanaan program dan strategi pemasaran (marketing strategy implementation)
dengan aktivitas program kerja Public Relations dalam upaya meluaskan pemasaran
dan demi mencapai kepuasan konsumennya.
Menurut Kotler (1993:268) dalam Ruslan (2005:248) menyatakan bahwa
peranan Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi
atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besarnya yaitu sebagai berikut :
1) Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah
diluncurkan itu.
2) Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat
(44)
commit to user
3) Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advetorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.
4) Menekan biaya promosi iklan komersil, baik di media elektronik maupun media
cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.
5) Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya
mengatasi keluhan-keluhan (complaint handling) dan lain sebagainya demi
tercapainya kepuasan pihak pelanggan.
6) Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaliggus
merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
7) Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media PR (House PR Journal)
tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat / publik.
8) Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa,
baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya.
9) Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang
mungkin akan muncul dimasa mendatang, misalnya terjadinya krisis kepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga risiko terjadinya krisis manajemen, krisis moneter, krisis multidimensional dan lain sebangainya.
Robert Louterborn dalam Ruslan (2005:250) berpendapat adanya indikasi
pergeseran pilar dasar Marketting PR, Kottler (1993: 83), yakni dari bauran
pemasarannya (Marketig Mix: Product, Price, Place & Promotion) 4 – Ps ke arah
Customer Mix 4 – Cs, sebagai upaya memberikan pelayanannya secara prima (service of excellent). Keempat Cs itu adalah :
1) Customer value (Customer needs and Wants)
Nilai – nilai konsumen termasuk kebutuhan dan keinginannya untuk diperhatikan selain menggantikan nilai atas unsur produknya.
(45)
commit to user
Yakni biaya yang ditanggung oleh konsumen berupa harga dan waktu, serta tenaga yang dibutuhkan untuk memperoleh produk tersebut. Maksudnya
total biaya yang menggantikan unsur pricenya.
3) Convenient for the customer
Yaitu kemudahan memperoleh produk bagi konsumennya sebagai pengganti unsur dari placenya.
4) Communication
Komponen komunikasi dua arah timbal balik yang merupakan suatu dialog dan akan menggantikan unsur promosinya (merupakan sebuah monolog dari pihak produsennya).
d. Taktik dan Strategi Marketing Public Relations
Menurut Ruslan (2005: 251) menyatakan bahwa target memperoleh
kepercayaan konsumen dapat dilakukan dengan kiat, taktik dan strategi Marketing
Public Relations yaitu sebagai berikut :
1) Melibatkan konsumen dalam pelaksanaan rancangan program
kerjanya.
2) Cepat tanggap terhadap informasi dan pelayanan yang memang
dibutuhkan konsumennya.
3) Proaktif dalam Partisipasinya terhadap program yang
diselenggarakan oleh pihak lembaga pemerintah, dan berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat luas.
Kesimpulannya, bahwa target dan tujuan yang hendak dicapai dalam
strategi Marketing PR harus sejalan dengan bagian pemasaran (marketing), dan
tujuan pemasaran (marketing objective), misalnya melalui upaya untuk memuaskan
bagi pihak pelanggannya (customer satisfaction). Untuk mendapatkan customer
satisfaction tersebut terlebih dahulu dibutuhkan suatu customer trust
(kepercayaan) melalui pembinaan dan pemeliharaan, agar konsumen tetap loyal dan tidak berpaling kepada produk pesaing.
Jadi dalam praktiknya, Public Relations dapat berfungsi ganda: yaitu di
satu pihak sebagai MPR (Marketing Public Relations) untuk mencapai marketing
objective, sedangkan pihak lain sebagai CPR (Corporate Public Relations), untuk
mencapai Company goals (tujuan utama dari perusahaan), dalam menciptakan
(1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cxxxvii
cxxxvii
b. Mampu menarik perhatian publik sasaran akan kegunaan jasa
Konsumen atau pengguna jasa LPK Alfabank Surakarta menyatakan begitu memperhatikan informasi yang diberikan, sebab informasi waktu itu lebih cenderung bersifat umum dan merupakan suatu hal yang mereka butuhkan waktu itu sehingga publik tertarik mendengarkannya, sedangkan informasi mengenai LPK Alfabank Surakarta hanya disisipkan sekilas saja, dan lebih jelasnya datang langsung kekampus. Dalam hal ini berarti strategi Public Relations yang dilakukan oleh LPK Alfabank Surakarta sudah mampu menarik perhatian publik sasaran sehingga mereka bersedia menggunakan jasa organisasi.
c. Mampu memotivasi atau meningkatkan antusiasme publik sasaran
Dalam memberikan informasi ternyata tidak hanya berpegang pada penawaran jasa akan tetapi juga mampu meningkatkan antusiasme dan memotivasi calon pengguna jasa agar lebih semangat dalam menyongsong masa depan. Dengan memberikan gambaran yang pasti mengenai masa depan maka dari itu sebagian besar publik sasaran akan mulai termotivasi untuk memiikirkan masa depan mereka dengan menempuh pendidikan di LPK Alfabank Surakarta. Dalam hal ini strategi Public Relations mampu memotivasi publik, maka dari itu strategi yang digunakan sudah cukup bagus diterapkan, agar konsumen memilih menggunakan jasa yang dihasilkan oleh organisasi.
d. Mampu menumbuhkan kesadaran akan kegunaan jasa yang dihasilkan Kemampuan untuk menumbuhkan kesadaran konsumen akan kegunaan jasa merupakan tujuan awal yang diharapkan dari pelaksanaan strategi Public Relations. Sebab dalam memperoleh calon konsumen akan lebih mudah jika konsumen tersebut sudah menyadari bahwa jasa yang dihasilkan tersebut, memang mereka butuhkan dan beguna bagi mereka. Rencana strategi yang dilaksanakan oleh Public Relations sudah mampu menumbuhkan kesadaran dalam diri konsumen, oleh sebab itu strategi yang dilaksanakan sudah cukup efektif untuk memperoleh konsumen atau pengguna jasa.
(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cxxxviii
cxxxviii
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, ditambah dengan berbagai fenomena yang dibahas dalam penelitian ini yaitu strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran, maka implikasi yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya strategi Public Relations di LPK Alfabank Surakarta, maka pencapaian tujuan pemasaran akan lebih mudah. Sebab dengan adanya strategi yang dilakukan oleh Public Relations maka akan menciptakan citra yang positif dimata publik sehingga dapat menciptakan kepercayaan dan mampu meningkatkan kuantitas pemasaran jasa organisasi, oleh sebab itu organisasi mampu menjaga eksistensinya dan mampu meraih tujuan utama lembaga yang telah ditetapkan.
2. Bahwa penggunaan strategi Public Relations di dalam lingkup persaingan antar lembaga yang sudah sangat ketat seperti yang terjadi saat ini, menjadi hal mutlak dilakukan. Sebab dalam era persaingan yang cukup ketat, tidak cukup hanya mengandalkan dari peran pemasaran semata, akan tetapi lebih cenderung terhadap hal-hal yang mampu mendidik konsumen melalui penciptaan citra positif yang mampu dilakukan oleh Public Relations. 3. Tugas kerja Public Relations dan Pemasaran berjalan berdampingan, dengan
saling mendukung tugas dan peran kerja masing-masing, agar lebih mudah dalam pencapaian tujuan organisasi.
C. Saran
Atas dasar keinginan yang tulus untuk mendapatkan hasil yang lebih baik diwaktu yang akan datang, perkenankanlah peneliti mengajukan beberapa masukan sebagai saran bagi semua pihak yang berkompeten dalam masalah ini.
1. Bagi Pimpinan
Alangkah baiknya apabila pimpinan memperhatikan kebijakan dalam kepegawaian sehingga karyawan lama dapat dipertahankan dan menghindari kerangkapan tugas kerja, sebab hal ini dapat menimbulkan turunnya
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cxxxix
cxxxix
produktivitas kerja karyawan dan secara pasti akan mempersulit pencapaian tujuan organisasi.
2. Bagi Public Relations
Alangkah baiknya apabila dalam aktivitas manajemen perusahaan petugas Public Relations dekat dengan pimpinan sehingga lebih mengetahui profil, seluk- beluk lembaga maupun ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan lembaga. Dengan begitu maka kebijakan-kebijakan yang dihasilkan lebih sesuai dan diharapkan hasil kerja Public Relations akan menjadi lebih baik lagi.
3. Bagi Karyawan
Alangkah baiknya, apabila pelaksanaan tugas pelayanan dalam lingkup internal organisasi, berorientasi pada kepuasan dan kenyamanan semua pihak yang memiliki kepentingan dengan organisasi, sehingga tidak terbatas pada konsumen yang akan atau yang sudah menggunakan jasa organisasi tersebut.
4. Bagi Peserta Didik
Alangkah baiknya jika peserta didik lebih aktif dalam memberikan masukan kepada lembaga mengenai pemberdayaan publik internal organisasi. Agar publik internal baik itu seluruh karyawan bagian managerial, instruktur, maupun peserta didik mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi (sense of belonging).
(4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cxl
cxl
DAFTAR PUSTAKA
Burhan Bungim. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Cholid Narbuko & Abu Achmadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Deddy Mulyana. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Djoko Santoso. 2009. Manajemen Industri produksi dan pemasaran. Surakarta: Uns Press
Fra Emeraldy Chatra & Rulli Nasrullah. 2008. Public Relations Strategi Kehumasan dalam menghadapi Krisis. Bandung: PT. Salamadani Pustaka Semesta.
Freddy Rangkuti. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Gregory, Anne. 2001. P erencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations. Terjemahan Dewi Damayanti. Jakarta: Erlangga.
http://www.solopos.com/2011/pendidikan/sebagian-besar-lpk-di-jateng-belum-terakreditasi-2068
Jefkins, Frank. 2003. disempurnakan oleh Daniel Yadin.Alih Bahasa oleh Haris Munandar. Public Relations. Jakarta : Erlangga
Lexy J. Moleong. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Lina Sinatra & Rini Darmastuti. 2008. Kajian Peran Public Relations dalam meningkatkan citra perguruan tinggi swasta di jawa tengah. Jurnal Scriptura, Vol 2, No 2, Juli. 95-105. (http://puslit2.petra.ac.id)
Machmud Machfoedz. 2005. Pengantar Pemasaran Modern. Yogyakarta: AMP YKPN
. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Imu Maryati. 2008. Meningkatkan keunggulan perusahaan melalui manajemen
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cxli
cxli
Oliver, Sandra. 2007. Strategi Pubic Relations. Jakarta: Erlangga Pedoman Penulisan Skripsi. 2009. Surakarta: FKIP UNS
Rhenald Kasali. 2000. Manajemen Public Relations. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Robert Bodgan & Steven J. Taylor. 1993. Kualitatif: Dasar-dasar Penelitian. Terjemahan. A. Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional
Rosady Ruslan. 2001. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta.
2005. Manajemen Public Relatioons dan Media Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Rumanti OSF, Sr Maria assumpta, 2002. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Saifudin Azwar. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2008. Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Soetardi. 1993. Penelitian Pendidikan I. Surakarta: Depdikbud RI UNS
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Erlangga
Sutopo. H.B. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press
Widjaja. H.A.W, 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Wienir Walizer. 1991. Metode dan Analisis Penelitian. Jakarta: Erlangga
Winarno Surakhmad. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Tarsito
Yudi Falora Bram. 2005. Anaisis Efektivitas Iklan sebagai salah satu strategi pemasaran perusahaan percetakan dan penerbitan PT.Rambang dengan menggunakan metode Epic Model. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 3 No.6 . Desember (http://digilib.unsri.ac.id)
(6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cxlii