29
a Orang tua adalah mereka yang bertempat tinggal dikawasan perkebunan
bekerja menjadi buruh penderes minimal 10 tahun : a.
Buruh memiliki anak dalam usia sekolah b.
Buruh yang mengalami anak putus sekolah dan yang pernah menyekolahkan anak.
c. Anak : anak buruh berusia minimal 14 tahun yang berada di desa
perkebunan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan untuk dpat menjelaskan dan menjawab permasalahan
yang bersangkutan didalam penelitian secara objekif. Teknik pengumpulan data yang diperolah melalui data primer dan data sekunder:
1. Data Primer
Data primer merupakan data penelitian yang utama harus diperoleh dari lokasi penelitian, data primer menjadi yang utama untuk menjawab permasalahan
penelitian. a
Observasi pengamatan langsung merupakan suatu data untuk mendapatkan informasidi lokasi masyarakat perkebunan, mendapatkan
data sehingga mendukung jawaban penelitian tentang orang tua memaknai nilai pendidikan pada anak. Dan cara yang dilakukan orang
tua untuk mendukung pendidikan anak melauli aktifitas kesehararian buruh, mengamati aktifitas anakdiluar pendidikan, alasan anak
berpartisipasi dalam pekerjaan orang tuanya di perkebunan Karet PT. Bridgestone ini.
Universitas Sumatera Utara
30
b Wawancara mendalam : wawancara secara mendalam langsung kepada
informan karyawan penderes sesuai dengan kriterian. Peneliti melakukan wawancara secara mendalam untuk menggali informasi dari
orang tua yang bekerja sebagai penderes. Peneliti melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara Interview Guide supaya
wawancara terarah bahkan mendapat jawaban terbaru yang terkait dengan penelitian sehingga menjawab permasalahan penelitian di
Perkebunan PT. Bridgestone Desa Aek Tarum.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dai objek penelitian. Penelitian data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen kepala desa, catatan pribadi, laporan penelitian jurnal, dan bahan-bahan dari situs
internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.
3.5 Interpretasi Data
Interpretasi data atau penafsiran data merupakan suatu kegiatan menggabungkan antara hasil analisis dengan permasalahan penelitian untuk
menemukan makna yang ada dalam permasalahan. Bogdan dan Biklen Moleong, 2006 : 248 dikutip dalam skripsi Novi Khairani tahun 2010 menjelaskan
interpretasi data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola,mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
Universitas Sumatera Utara
31
penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Interpretasi data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia yang didapat melalui observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Setelah itu
kemudian data akan dipelajari dan ditelaah kembali menggunakan teori yang digunakan dan diinterpretasikan secara kualitatif untuk menganalisis
permasalahan tersebut. Menginterpretasikan data juga dengan dukungan teori dalam kajian pustaka, kemudian data tersebut akan diatur, diurutkan,
dikelompokkan ke dalam kategori, pola atau uraian tertentu. Disini peneliti akan megelompokkan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dan sebagainya,
selanjutnya akan dipelajari dan ditelaah secara saksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan yang baik dan sampai pada akhirnya menjadikan laporan penelitian
Universitas Sumatera Utara
32
BAB IV TEMUAN DATA DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.1Deskripsi Wilayah Penelitian 4.1.1 Sejarah Desa Perkebunan Aek Tarum
Desa Perkebunan Aek Tarum adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan. Desa Perkebunan Aek Taum
memiliki sejarah yang cukup panjang. Awal terbentuknya desa ini bukan karena ditemukan pemukiman masyarakat tetapi pemerintah swasta Belanda pertama
sekali datang ke Aek Tarum dan haboko untuk membuka lahan perkebunana. Desa Aek Tarum dan Haboko di temui memiliki potensi alam terhadap kesuburan
tanah dalam bercocok tanam. Pada tahun 1938 pemerintahan Belanda pertama sekali datang ke desa ini bertujuan untuk membentuk suatu perkebunan yaitu
kebun Teh yang di kelola oleh perusahaan Belanda PT. Lonsum. Pihak perkebunan mememerlukan sumber daya manusia dalam menggerjakan
perkebunan teh, maka diambilah tenaga kerja manusia dari pulau Jawa untuk dijadikan karyawan membantu mengerjakan perkebunan terebut. Perkebunan teh
diolah PT. Lonsum dengan jarak ± 46 km dari desa ini ke Kisaran. Desa perkebunan ini dengan nama Aek Tarum memiliki arti aek bahasa
batak yang artinya sungai, tarum bahasa dari Belanda. Desa ini terdapat banyak anak sungai memiliki titik temu menyebabkan banyaknya jembatan besar dan
jembatan kecil. Seiring berjalannya waktu Desa perkebunan Aek Tarum teh semakin ramai penduduknya karena banyak transmigran datang ke Desa Aek
Tarum untuk bekerja dan menjadi karyawan tetap perkebunan miliki PT. Lonsum. Desa perkebunan Aek Tarum PT. Lonsum memiliki luas lahan ± 4.400
Universitas Sumatera Utara