53
Anak yang pertama laki-laki dengan pendidikan terakhirnya hanya sampai tingkat SLTP sekarang sudah menikah dan memiliki anak. Anak beliau yang pertama
bekerja di perkebunan dengan status pekerjaan dalam tahap BHL Buruh Harian Lepas perusahaan milik swasta. Anak yang kedua perempuan pendidikan
terakhirnya tingkat SLTP sekarang sudah menikah, anak beliau yang ketiga hanya sampai kelas 2 SLTP mengalami putus sekolah dan anak beliau sekarang bekerja
sebagai anggota berdaganga seorang buruh penderes setempat, usaha seperti berjualan ikan laut dan sayur-sayuran ke daerah perkebunan, anak yang ke empat
masih berusia 4,5 tahun dan akan memasuki sekolah TK. Tanggungan anak beliau hanyasatu yaitu anak yang ke 4.
Beliau mengatakan anak beliau yang ke 2 memiliki prestasi yang sangat baik sewaktu sekolah dari mulai tingkat SD sampai tingkat SMP selalu mendapat
pringkat terbaik seperti juara I atau 2. Menurut beliau pendidikan penting , tetapi dalam keluarga beliau kondisi pendidikan sangat kurang harus bersifat memaksa
dalam hal menyuruh anaknya untuk sekolah. Beliau mengatakan memiliki keterbatasan ekonomi dalam menyekolahkan anak.
3. Informan Ke Tiga Afdeling I Dusun IV Pondok Pule-Pule
Nama : Maruli Lumban Gaol
Umur : 42 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak Toba
Pendidikan Terakhir : SMP Pekerjaan
: Buruh Penderes
Universitas Sumatera Utara
54
Bapak Maruli biasa di panggil Marbun buruh penderes sudah I7 tahun bekerja di perkebunan. Beliau mengatakan tentang pendapatannya dalam I bulan
kalau bekerjanya penuh 30 hari di perkirakan RP 3.000.000;- dari mulai pukul 06.30-I5.00 WIB. Bapak maruli sebagai kepala keluarga dan istrinya bernama R.
Br Ringo-ringo mereka memiliki 5 anak dengan berbagai jenjang pendidikan. Isteri beliau sebagai ibu rumah tangga juga bekerja di perkebunan mengutip lom
sisahan karet, bekerja dengan status BHL dengan pendapatan I bulan sekitar Rp 700.000;-. Beliau mengatakan dengan tujuan untuk membantu perekonomian
keluarga terkhusus biaya pendidikan anak. Jenjang pendidikan anak beliau yang pertama kos di Medan sedang
mengecap pendidikan di Nomensen Medan semester 5 jurusan Matematika. Anak beliau yang barada di Perguruan Tinggi memiliki IP Indeks Prestasi baik
sehingga mendapat bantuan dari kampus melalui pengurangan biaya SPP 30. Anak yang kedua di tahun ini sudah menyelesaikan pendidikannya di tingkat
SMA ingin melanjutkan tingkat pendidikan ke Perguruan Tingggi Teologia STT dan sudah mengikuti test seleksi namun belum beruntung tidak lulus seleksi
masuk ke STT di Pematang Siantar dan beliau mengatakan mengikuti test seleksi menggunakan biaya sekitar RP 7.000.000;- namun karena tidak lulus seleksi maka
sekarang anak beliau memilih bekerja dalam I tahun lalu tahun depan anak beliau kembali lagi akan mengikuti test seleksi di STT pematang siantar. Anak yang
ketiga kelas 2 SMA, ke empat kelas 2 SMP dan yang kelima kelas 6 SD Bapak Marbun memandang pendidikan sangat bagus dan penting sekali
dalam keluarganya terkhusus untuk anak-anaknya. Beliau mengatakan apapun akan beliau usahakan kerjakan supaya dapat menambah perekonomian keluarga
Universitas Sumatera Utara
55
upaya anak beliau dapat mengecap pendidikan yang tinggi sesuai cita-cita yang ingin dicapai anak. Bapak Maruli dan isterinya bekerja sama dalam mengontrol
anak sekolah. Ketika beliau pergi bekerja beliau menyerahkan kepada isterinya supaya memperhatian anak sekolah sebelum berangkat sekolah memperhatikan
sarapan, berpakaian ke sekolah haruslah rapi, bersih, memperhatikan perlengkapan sekolah dan keperluan anak sekolah serta keberangkatan anak
sekolah sampai pulang sekolah. Beliau menentukan jam belajar dan jam bermain anak-anak dan beliau selalu mengiming-imingkan hadiah akan diberikan kepada
anaknya yang memiliki prestasi di sekolah.
4. Informan Ke Empat Afdeling II Dusun VI Pondok Haboko