Mensosioalisasikan Pendidikan Kepada Anak

80 sedangkan menumbuhkan nilai memberikan peranan yang lebih aktif kepada anak di tuntut untuk mengembangkan nilai-nilai dalam dirinya sendiri.

4.5.1. Mensosioalisasikan Pendidikan Kepada Anak

Proses sosialisasi di dalam lingkungan keluarga tertuju kepada orang tua untuk memotivasi anak agar mempelajari pola perilaku yang diajarkan keluarganya. Orang tua mensosialisasikan pendidikan kepada anak dengan berbagai cara, ada yang melalui mengajari belajar, ada yang orang tua membagikan kehidupan yang layak di tiru dari seorang sahabatnya. Sehingga anak semakin percaya pendidikan memberikan dampak positif atau keberuntungan dan anak menilai pentingnya pendidikan dalam diri. Dan tugas orangtua menanamkan kedisiplinan kepada anak seperti yang dinyatakan oleh informan hasil wawancara dengan bapak Supangat : “Saya menerapkan pendidikan kepada anak dengan menyuruh untuk mengajari belajar, rajin belajar dan kedua banyak-banyak membaca” Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, Bapak Maruli mensosialisakan pendidikan kepada anak-anaknya dengan cara : “Contoh yang kualami dulu lah yang ku ceritakan betapa sakitnya saya yang hanya tamat SMP.nah yang kedua kawanku saya tengok yang sudah berhasil ada sekolahanya tinggi nah disini saya terapkan kepada anak-anak kekmana kalian nanti bisa seperti kawan saya yang sudah berhasil, hayo coba kejar terus ilmu itu sampai tinggi, kalau soal biaya saya tidak mau menceritakan betapa saya terbentur dalam biaya tetapi bagaimana caranya supaya anak-anak ini dapat mencapai pendidikannya dan cita-citanya” Bahkan mensosialisasikan pendidikan kepada anak dengan cara menanamkan kedisiplinan waktu, dinyatakan oleh bapak Wiyono, yaitu: Universitas Sumatera Utara 81 “Cara orang tua menanamkan kedisiplinan dalam segala hal kepada anak karena didalam kedisiplinan itu anak mengetahui kapan waktu mengerjakan pekerjaan rumah, kapan waktu mengerjakan tugas,kapan waktu bermain. Rumah tangga dalam keluarga kami dalam hal belajar sangat saya tekankan biar jangan banyak bermain karena itu begitu pentingnya pendidikan itu ” Berbagai cara yang di lakukan orang tua ini menanamkan pentingnya nilai fungsi pendidikan kepad anak secara perlahan-lahan memahamkan kepada anak. Pendidikan anak yang di berikan tidak hanya pendidikan formal, pendidikan informal juga diberikan kepada anak melalui pendidikan di keluarga ada peringatan, saran, nasihat. Dengan cara mensosialisasikan melalui bercerita pengalaman yang baik dari sahabat merupakan cara untuk memotivasi anak mencapai cita-cita melalui pendidikan setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuan anak walaupun perekonomian keluarga terbatas. Secara psikologis orang tua ini tidak ingin anaknya mengalami beban mental pikiran yang dapat mengurangi semangat anak dan orangtua menutupi keterbatasan ekonomi keluarga agar anak memahami pendidikan memiliki nilai yang tinggi dapat membawa anak pada status pekerjaan lebih baik pada masa depan. Melalui sosialisasi yang disampaikan orang tua kepada anak supaya mempelajari nilai pentingnya pendidikan untuk anak untuk masa depan, norma dan pola hidup dalam masyarakat melalui ajaran orang tua dan menanamkan kedisiplinan dalam keluarga sehingga perilaku keluarga dapat diterima masyarakat di manapun anak berada. Bahkan masyarakat akan memberikan label yang baik kepada suatu keluaga dan anak sesuai dengan perilakunya. Dengan demikian sosialisasi tidak hanya sekedar proses menyebarluaskan informasi tetapi agar berbuat sesuatu, seperti mengajar, menggembleng dan mendoktrinasi. Universitas Sumatera Utara 82

4.5.2. Dukungan Ekonomi

Dokumen yang terkait

Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

21 352 107

Keanekaragaman Ikan di Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 22 46

Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam Pembangunan Desa” (Studi di Desa Aek Song-Songan, Kecamatan Aek Song-Songan, Kabupaten Asahan)

16 123 123

Konstruksi Sosial Terhadap Keberadaan Keyboard Bongkar Di Kampung Rotan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

6 134 101

PROFIL PEREMPUAN SEBAGAI BURUH HARIAN LEPAS (MENOL) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV SEI KOPAS, KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE, KABUPATEN ASAHAN.

0 1 25

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 5

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 1

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 9

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 17

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 2