Pendidikan Sebagai Perubahan Anak

83 Jadi, berdasarkan hasil wawancara orang tua yang berada di kalangan bawah memiliki keterbatasan dalam menyekolahkan sampai jenjang kuliah karena penghasilan orang tua terkadang tidak memadai sehingga menimbulkan rasa khawatir anaknya mengalami putus sekolah. Akan tetapi orang tua berusaha menutupi kendala ekonomi keluarga dan berusaha mencari solusi mempertahankan pendidikan untuk anak yaitu dengan cara orang tua yang perempuan bekerja sebagai BHL di perkebunan supaya dapat di tabung untuk biaya kebutuhan pendidikan anak. Hal ini tidak terlepas dari hubungan sosial yang baik dibangun di dalam keluarga, di mana suami istri memiliki hubungan yang baik supaya mendukung perencanaan pendidikan anak. Sehingga keluarga juga dapat menjadi motivasi anak untuk mengecap pendidikan sebagai alat meraih cita-cita untuk masa depan pribadinya. Terlihat bahwa peran ekonomi keluarga sangat besar sebagai fasilitator pendidikan dan mendukung pendidikan anak menjadikan anak berkualitas.

4.5.3. Pendidikan Sebagai Perubahan Anak

Pendidikan menunjukan kepada masyarakat bahwa pendidikan sebagai memanusiakan manusia. Masyarakat Aek Tarum yang bekerja di perkebunan karet PT. Bridgestone menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan supaya tujuan orang tua memberikan pendidikan kepada anak supaya anak mengalami kedewasaan karakter menjadi lebih baik sehingga berdampak terhadap mobilitas sosial. Berdasarkan hasil wawancara di lokasi penelitian dengan informan, diperoleh data bahwa terdapat suatu jawaban alasan seseorang menganggap Universitas Sumatera Utara 84 pentingnya pendidikan karena mengandung nilai perubahan. Pernyataan ini disampaikan oleh informan ibu Ani yaitu : “Yang seharusnya anak-anak belum tau cara memegang pensil yah kita kasih tau. Secara pribadi menerapkan pendidikan didalam keluarga memberikan contoh yang baik untuk adek-adek dibawah awak yang belum memiliki pengalaman misalnya dalam hal beragama berakhlak dalam agama”Hasil Wawancara 13 Agustus 2015 Orang tua di perkebunan menilai pendidikan anak sangat penting. Masyarakat perkebunan memiliki kekhawatiran terhadap perkembangan anaknya jika tidak dibekali dengan pendidikan. Dalam konsep pemikiran orang tua menilai pendidikan sebagai penuntun pertumbuhan manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam lingkungan masyarakatnya. Pendidikan tidak hanya dapat dirasakan oleh satu individu saja tetapi juga pendidikan dapat dirasakan kepada individu lain dengan mewariskan nilai ke generasi berikutnya, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengalami perubahan perilaku anak, yang dinyatakan oleh bapak Wiyono yaitu: “Kalau pendidikan itu memang membawa perubahan anak di rumah kami ini, memang betul-betul nampak loh mbak, beda loh orang yang tidak berpendidikan sama orang yang berpendidikan. Pertama dari pola pikirnya, cara bicaranya misalnya seperti anaku kalau bicara kek gini atau kek gitu dia berpikir dulu ada tidakorang yang tersinggungg” Hasil Wawancara 23 Agustus 2015. Masyarakat perkebunan percaya bahwa pendidikan dapat merubah nasib anak-anaknya, sesuai dengan pernyataan bapak Maruli Lumban Gaol yaitu: “Menurut saya yah memang harus pendidikan inilah yang dapat merubah nasib anak-anak saya besok. Bukan hanya saya saja yang bangga memakai prestasi anak saya mungkin tetangga, mungkin perusahaan bangga memakai prestasi anak karena memiliki pendidikan. Saya anjurkan kepada mereka jika memang kalian Universitas Sumatera Utara 85 seorang anak didik jadilah berperilaku seperti anak didik jangan seperti anak yang tidak berpendidikan dan saya mengalami banyak perubahan perilaku meraka memang” Jadi, dengan adanya pendidikan yang dimiliki anak membawa perubahan secara pribadi anak, perubahan di dalam keluarga dan masyarakat. Semakin tinggi pendidikan anak akan banyak memiliki pengalaman dalam masa pendidikan ketika berbicara dengan guru dan sahabat sehingga anak yang berpendidikan terlebih dahulu berpikir sebelum bertindak. Perilaku pendidikan menunjukan kedewasaan anak dalam pola pikir dan berperilaku dan seorang anak didik harus mempertahankan status sosialnya menjadi seorang anak didik di masyarakat. Pendidikan dinilai sebagai ajang tempat perubahan, di ajarkan mengembangkan potensi dan prestasi, diajarka untuk mandiri, bertanggung jawab, sopan santun, memiliki etika. Dalam hal ini pendidikan menempatkan peserta didik dalam posisi pasif karena peserta didik masih menerima pendidikan dan mempertahankan nilai-nilai pendidikan seperti mempertahankan perilaku dan pola berpikir seorang anak didik, menanamkan dalam diri untuk mempertahankan status sosial sebagai individu yang berpendidikan. Proses pendidikan anak menuuju proses bergerak ke status yang lebih tinggi atau disebut mobilitas sosial. Harapan orang tua di perkebunan terhadap pendidikan yang dimiliki anak tidak hanya sebagai posisi pasif saja tetapi pendidikan anak menempatkan posisi aktif, yang artinya pendidikan anak dapat diaplikasikan ke dunia pekerjaan karena pada akhirnya pendidikan akan berakhir pada penentuan masa depan melalui pekerjaan. Orang tua perkebunan memberikan pendidikan kepada anak dengan tujuan supaya anak memiliki jalan menentukan masa depan anak menjadi lebih baik dari pada status orang tua di perkebunan. Universitas Sumatera Utara 86

4.5.4 Pendidikan Sebagai Mobilitas Sosial dalam Pekerjaan

Dokumen yang terkait

Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

21 352 107

Keanekaragaman Ikan di Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 22 46

Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam Pembangunan Desa” (Studi di Desa Aek Song-Songan, Kecamatan Aek Song-Songan, Kabupaten Asahan)

16 123 123

Konstruksi Sosial Terhadap Keberadaan Keyboard Bongkar Di Kampung Rotan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

6 134 101

PROFIL PEREMPUAN SEBAGAI BURUH HARIAN LEPAS (MENOL) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV SEI KOPAS, KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE, KABUPATEN ASAHAN.

0 1 25

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 5

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 1

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 9

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 17

Apresiasi Masyarakat Perkebunan Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Kasus : Pada Buruh Penderes di Desa Perkebunan Aek Tarum, PT. Bridgestone, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan)

0 0 2