Terbentuknya Komite Nasional Indonesia Daerah KNID Surakarta

commit to user 59 BAB IV PEMBENTUKAN KNID SURAKARTA DAN PERANNYA DALAM PERGERAKAN POLITIK DI SURAKARTA

A. Terbentuknya Komite Nasional Indonesia Daerah KNID Surakarta

Pembentukan pemerintahan di Surakarta pasca proklamasi didasarkan pada proses pelembagaan negara yang diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Proses pelembagaan negara tersebut berhasil menetapkan UUD 1945, memilih Soekarno sebagai Presiden dan Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden, serta membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP. 1 Terbentuknya KNI Pusat ini kemudian diikuti oleh terbentuknya KNI Daerah Surakarta dalam pertemuan di Pendopo Wuryaningratan pada tanggal 11 September 1945 dengan menunjuk Mr. BPH. Soemodiningrat sebagai ketua. Keberadaan KNID Surakarta mendapat dukungan dari segenap potensi perjuangan rakyat, seperti Badan Keamanan Rakyat BKR, Angkatan Muda Tentara, Kelompok Delapan, Badan Pengawas dan Penyelidik Umum BPU, Hizbullah dan Gerakan Rakyat Indonesia GRI. Komite Nasional Indonesia Daerah KNID sebagai pimpinan gerakan revolusi di Surakarta harus menghadapi kekuatan Jepang yang terbagi dalam Kooti Jimmu Kyoku kekuatan sipil, Butai yang bersenjatakan lengkap, dan Kenpetai. Pembentukan Komite yang bertujuan untuk 1 George Mc Turnan Kahin, 1995, Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia, Surakarta: UNS Press hal. 177 commit to user merebut kekuasaan Jepang beserta persenjataannya disambut antusias oleh penduduk Surakarta. Walaupun pihak kerajaan telah mengakui keberadaan Republik Indonesia namun tidak ada upaya dalam penyerahan kekuasaan dari Jepang. Lambannya usaha kerajaan di Surakarta dalam menegakkan kekuasaan republik dan perebutan senjata dari Jepang menyebabkan pemerintah berupaya untuk membentuk Komite Nasional di Surakarta. Hal ini mendapat sambutan antusias dari Panitia Persiapan Kemerdekaan PPK. Upaya yang dilakukan pemerintah pun terlihat intensif dengan kedatangan anggota kabinet Soekarno yaitu Mr. Maramis dan Mr. Sartono di Surakarta pada 9 September 1945. Dua hari kemudian dilakukan rapat yang dipimpin oleh Mr. Sartono di Pendopo Wuryaningratan. Pada kesempatan ini disepakati untuk membentuk Komite Nasional Indonesia Daerah KNID Surakarta yang menguasai wilayah Surakarta dan secara tidak langsung merupakan pengembangan dari PPK. Penunjukkan ketua KNID Surakarta dilakukan dengan pemilihan oleh para peserta rapat. Rapat tersebut dihadiri oleh 144 peserta yang berasal dari seluruh Surakarta. Pada umumnya mereka adalah para politisi dan pejuang yang tergabung dalam barisan-barisan perjuangan dan laskar di Surakarta dimana beberapa di antaranya telah melakukan penyerobotan-penyerobotan terhadap fasilitas publik di Surakarta antara lain gedung-gedung pemerintahan maupun industri-industri gula di Surakarta. Pemungutan suara yang dilakukan dalam commit to user pemilihan ini memenangkan Mr. B.P.H. Sumodiningrat. Adapun hasil pemungutan tersebut seperti di bawah ini: 1. Mr. B.P.H. Sumodiningrat 94 suara 2. G.P.H. Jatikusumo 36 suara 3. R. Mulyadi Joyomartono 12 suara 4. K.P.H. Hamijoyo Santoso 2 suara Agar lebih mewakili semua pihak maka KNID Surakarta yang dipimpin oleh Soemodiningrat ipar Susuhunan dikembangkan dengan menambah jumlah anggotanya yaitu Soeprapto, H. Moefti, GPH. Suryohamijoyo, KRT. Mangundiningrat, Sutopo Hadi Saputro, I.J. Kasimo, Mulyadi Joyomartono, dan Suyono yang pelantikannya dilakukan pada tanggal 9 September 1945 di Sriwedari. 2 Adapun struktur kepengurusan KNID Surakarta pimpinan Soemodiningrat sebagai berikut: Ketua : Mr. B.P.H. Soemodingrat Wakil Ketua : M. Suprapto peradilan Wakil Ketua : dr. Kartono Martosuwignyo kesehatan dan cendikiawan Wakil Ketua : R. Sutopo Adisaputro pendidikan Wakil Ketua : K.H. Abdul Mufti Islam Wakil Ketua : R.M. Hendrokusumo pemuda Wakil Ketua : Suyono pergerakan rakyat dan ex-Digulis 2 Panitia Pembangunan Monumen Pejuang 1945, 1974, Buku Kenang-kenangan Perjuangan Rakyat Surakarta dari Zaman ke zaman, Surakarta:t.p., hal. 25. commit to user Wakil Ketua : R.Ng. Domopranoto kepolisian Wakil Ketua : Mr. Sukasno cendekiawan Sekretaris I : R. Sumodiharjo Sekertaris II : R. Seno Bendahara I : R. Martoraharyo Bendahara II : R. Suyono Humardani 3 Pada saat bersamaan berdiri pula KNID Kabupaten Kota Surakarta yang merupakan KNID setingkat Kabupaten. KNID Kabupaten Kota Surakarta diketuai oleh KH. Asnawi dengan anggota Parikrangkungan, Brotopranoto, Jazid, dan Martomoeljono dengan wilayah kekuasaan meliputi sebagian wilayah kabupaten kota Mangkunegaran, sebagian kabupaten Wonogiri dan sebagian kabupaten wilayah Kasunanan di sebelah timur kini Kabupaten Sukoharjo. 4 Pembentukan KNID Kabupaten Kota Surakarta menimbulkan kontroversi dan penolakan Mangkunegaran terhadap KNID Kabupaten Kota Surakarta. Kontroversi ini berlanjut hingga KNIP dan Pemerintah mengeluarkan UU No. 1 tahun 1945 yang menyatakan bahwa di Surakarta tidak perlu dibentuk KNID karena disesuaikan dengan status politik Surakarta sebagai daerah istimewa. 5 3 Ibid. 4 Pemerintah Kota Surakarta, 2000, Mozaik Pemerintah Kota Surakarta, Surakarta: Pemerintah Kota Surakarta, hal. 13. 5 Ibid. commit to user Pernyataan pemerintah tersebut mengundang protes dan penolakan dari badan-badan perjuangan. Mereka menganggap partisipasi kerajaan dalam menegakkan kedaulatan Republik Indonesia tidak dapat diandalkan. Selain itu berkembangnya semangat persamaan derajat egalitarian manusia dalam konteks bernegara diwujudkan dalam sistem demokrasi dan setiap manusia memiliki hak politik yang sama. Di luar semangat nasionalisme dan demokrasi yang menggebu dalam barisan perjuangan, hal lain yang tidak boleh dilupakan ialah oportunis individu dalam memandang kekuasaan, sebagian besar kelompok yang terlibat didasari oleh kepentingan ekonomi tiap-tiap individu dan pencarian status sosial yang penting dalam mentalitas bangsa. Pemihakan KNID Surakarta terhadap demokrasi menyebabkan KNID Surakarta memiliki kemampuan untuk eksis dan memobilisasi badan perjuangan yang menyebabkan terjadinya penyerahan kekuasaan dan senjata dari pihak Jepang kepada KNID Surakarta.

B. Peran Komite Nasional Indonesia Daerah KNID Surakarta