Perkembangan Angkatan Kerja HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.11. Banyaknya Tenaga Kerja Proyek Penanaman Modal Asing PMA yang Disetujui Menurut Rencana dan Realisasi Tahun 2000-2009 Tahun Rencana Realisasi Indonesia Asing Indonesia Asing 2000 6.812 161 2.915 20 2001 7.684 198 2.470 25 2002 2.544 85 597 5 2003 10.184 80 1.255 9 2004 5.920 93 2.953 15 2005 3.238 25 3.004 - 2006 7.215 56 2.196 2 2007 8.359 2 6.279 1 2008 6.383 10 7.470 - 2009 8.234 - 1.945 - Sumber: Badan Penanaman Modal dan Promosi Sumatera Utara

4.6. Perkembangan Angkatan Kerja

Pertumbuhan penduduk yang besar bagi suatu Negara tidak otomatis menjadi modal pembangunan, bahkan dapat pula menjadi beban tanggungan bagi penduduk lainnya Hg. Suseno, 1990: 140. Pertumbuhan penduduk setiap tahun akan berdampak pada usia kerja yang mempengaruhi pertumbuhan maupun jumlah angkatan kerja. Pembangunan ketenagakerjaan ditujukan untuk memperluas lapangan kerja produktif, baik jumlah maupun mutunya. Melalui pembangunan ketenagakerjaan diharapkan terjadi penyerapan tambahan angkatan kerja baru, sehingga terjadi penurunan jumlah pengangguran. Salah satu tujuan yang penting dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertambahan angkatan kerja, terlebih bagi Negara berkembang, terutama Indonesia, di mana pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat dari pertumbuhan kesempatan kerja. Ada beberapa faktor mengapa Universitas Sumatera Utara hal tersebut lebih menonjol atau penting bagi Negara berkembang. Pertama, pertumbuhan penduduk di Negara berkembang cenderung tinggi, sehingga cenderung melebihi pertumbuhan kapital. Kedua, demografi profil lebih muda, sehingga lebih banyak penduduk yang masuk ke lapangan kerja. Ketiga, struktur industri di Negara berkembang, yang cenderung mempunyai tingkat diversifikasi kegiatan ekonomi rendah, serta tingkat keterampilan penduduk yang belum memadai, membuat usaha penciptaan lapangan kerja menjadi semakin kompleks. Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di atas 8 maka penciptaan lapangan kerja baru akan mampu memenuhi tambahan angkatan kerja. Pembangunan ekonomi yang semakin meningkat juga akan meningkatkan penyerapan angkatan kerja sehingga akan mempengaruhi ketersediaan angkatan kerja di suatu daerah. Struktur umur penduduk berkorelasi linier dengan pertambahan jumlah penduduk. Dengan demikian semakin bertambah jumlah penduduk, maka jumlah angkatan kerja juga akan semakin bertambah. Perkembangan jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Utara disajikan pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Sumber: BPS Sumatera Utara, data diolah Tabel 4.12. Perkembangan Angkatan Kerja di Sumatera Utara Tahun 1984 – 2009 Tahun Bekerja Jiwa Perkembangan Pengangguran Jiwa Perkembangan Angkatan Kerja Jiwa Perkembangan Jumlah Penduduk Jiwa Rasio Angkatan Kerja Yang Bekerja 1984 3.254.567 - 878.380 - 4.132.947 - 9.230.365 35 1985 3.348.361 2,88 857.564 -2,37 4.205.925 1,77 9.422.137 36 1986 3.446.541 2,93 845.962 -1,35 4.292.503 2,06 9.613.909 36 1987 3.548.550 2,96 872.521 3,14 4.421.071 3,00 9.901.862 36 1988 3.654.384 2,98 862.234 -1,18 4.516.618 2,16 10.115.860 36 1989 3.764.480 3,01 847.790 -1,68 4.612.270 2,12 10.330.091 36 1990 3.878.923 3,04 697.599 -17,72 4.576.522 -0,78 10.256.027 38 1991 3.997.869 3,07 670.054 -3,95 4.667.923 2,00 10.572.769 38 1992 4.121.596 3,09 649.226 -3,11 4.770.822 2,20 10.685.200 39 1993 4,250,453 3,13 577.623 -11,03 4.828.076 1,20 10.813.400 39 1994 4.384.113 3,14 518.825 -10,18 4.902.938 1,55 10.981.100 40 1995 4.523.144 3,17 453.107 -12,67 4.976.251 1,50 11.145.300 41 1996 4.667.820 3,20 127.830 -71,79 4.795.650 -3,63 11.306.300 41 1997 4.818.391 3,23 44.744 -65.00 4.863.135 1,41 11.463.400 42 1998 4.530.389 -5,98 475.876 963.55 5.006.265 2,94 11.754.100 39 1999 4.546.310 0,35 510.193 7,21 5.056.503 1,00 11.955.400 38 2000 4.676.094 2,85 653.351 28,06 5.329.445 5,40 11.513.973 41 2001 4.811.088 2,89 456.059 -30,20 5.267.147 -1,17 11.722.397 41 2002 4.928.353 2,44 528.550 15,90 5.456.903 3,60 11.847.076 42 2003 4.855.793 -1,47 711.288 34,57 5.567.081 2,02 11.890.399 41 2004 4.756.078 -2,05 756.327 6,33 5,512,405 -0,98 12.123.360 39 2005 5.166.132 8,62 636.980 -15,78 5.803.112 5,27 12.326.678 42 2006 4.859.647 -5,93 632.049 -0,77 5.491.696 -5,37 12.643.494 38 2007 5.082.797 4,59 571.334 -9,61 5.654.131 2,96 12.834.371 40 2008 5.540.263 9,00 554.539 -2,94 6.094.802 7,79 13.042.317 42 2009 5.765.643 4,07 532.427 -3,99 6.298.070 3,34 13.248.386 44 Rata-rata 2,28 30,52 1,67 Universitas Sumatera Utara Jumlah angkatan kerja di Sumatera Utara menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, kecuali tahun 1991, 1996, 2001, 2004, dan 2006. Rata-rata peningkatan jumlah angkatan kerja Sumatera Utara pada periode tahun 1984-2009 adalah 1,67. Sedangkan rata-rata peningkatan angkatan kerja yang sudah memiliki pekerjaan atau angkatan kerja yang bekerja pada periode yang sama adalah 2,28, akan tetapi peningkatan jumlah pengangguran pada periode yang sama jauh lebih tinggi yaitu sebesar 30,52. Peningkatan jumlah angkatan kerja sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Sumatera Utara periode tahun 1984-2009 rata-rata 1,41. Jumlah angkatan kerja yang bekerja di Sumatera Utara menunjukkan peningkatan setiap tahun kecuali tahun 1998, 2003, 2004 dan 2006. Rata –rata peningkatan angkatan kerja yang bekerja sebesar 2,28, sejalan dengan pertumbuhan angkatan kerja di Sumatera Utara rata-rata 1,67 per tahun. Penurunan jumlah angkatan kerja yang bekerja pada tahun 1998 merupakan dampak dari terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, sehingga banyak sektor riil yang terpaksa tutup, menyebabkan sebagian angkatan kerja mencari pekerjaan ke luar Sumatera Utara, umumnya ke Malaysia dan Batam. Demikian juga pada tahun 2003, 2004 dan 2006, disebabkan situasi perekonomian yang masih sulit khususnya di Sumatera Utara, sebagian angkatan kerja pindah ke daerah-daerah lain seperti Riau dan Batam dan juga ke Malaysia sebagai TKI. Angkatan kerja pada dua tahun terakhir periode penelitian, yaitu tahun 2008 dan 2009 sudah mencapai, masing-masing tahun 2008 adalah 6.094.802 jiwa dengan angakatan kerja yang bekerja sebesar 5.540.263 jiwa, dan pengangguran sebesar Universitas Sumatera Utara 554.539jiwa. Pada tahun 2009 jumlah angkatan kerja meningkat 3,34 dari tahun 2008, menjadi 6.298.070 jiwa, dengan jumlah angkatan kerja yang bekerja sebesar 5.765.643 jiwa dan pengangguran sebesar 532.427 jiwa. Untuk melihat rasio angkatan kerja yang bekerja diperoleh dari perbandingan jumlah angkatan kerja yang bekerja dengan jumlah penduduk setiap tahunnya. Rasio terkecil terjadi pada tahun 1984 sebesar 35, dan rasio terbesar terjadi pada tahun 2009 sebesar 44. Pada tahun 1985-1989 rasio angkatan kerja yang bekerja cukup stabil yaitu sebesar 36. Demikian juga pada atahun 2000-2003 rasio angkatan kerja yang bekerja sekitar 41 dari total jumlah penduduk Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Jumlah Angakatan Kerja Per KabupatenKota Sumatera Utara Tahun 2009 No KabupatenKota Angkatan Kerja Kabupaten 1. Nias 201.823 3,50 2. Mandailing Natal 189.530 3,29 3. Tapanuli Selatan 135.309 2,35 4. Tapanuli Tengah 133.253 2,31 5. Tapanuli Utara 133.960 2,32 6. Toba Samosir 88.852 1,54 7. Labuhanbatu 419.578 7,28 8. Asahan 265.193 4,60 9. Simalungun 372.193 6.46 10. Dairi 154.376 2,68 11. Karo 198.939 3,45 12. Deli Serdang 820.978 14,24 13. Langkat 437.188 7,58 14. Nias Selatan 116.908 2,03 15. Humbang Hasundutan 91.264 1,58 16. Pakpak Barat 19.815 0,34 17. Samosir 77.431 1,34 18. Serdang Bedagai 301.475 5,23 19. Batu Bara 165.551 2,87 20. Padang Lawas 80.510 1,40 21. Padang Lawas Utara 98.862 1,71 22. Labuhanbatu Selatan - - 23. Labuhanbatu Utara - - 24. Nias Utara - - 25. Nias Barat - - Kota 26. Sibolga 35.167 0,61 27. Tanjungbalai 61.182 1,06 28. Pematangsiantar 103.737 1,80 29. Tebing Tinggi 52.865 0,92 30. Medan 824.250 14,30 31. Binjai 109.046 1,89 32. Padang Sidimpuan 76.408 1,33 33. Gunung Sitoli - - Sumatera Utara 5.765.643 100,00 Sumber: BPS Sumatera Utara, data diolah Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.13 di atas dapat diketahui gambaran angkatan kerja per kabupatenkota pada tahun 2009, ada tiga kabupatenkota yang memiliki jumlah angkatan kerja yang jauh lebih besar dibandingkan kabupatenkota lainnya, yaitu Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat, masing-masing dengan jumlah angkatan kerja sebesar, 824,250 jiwa 14,30, 820,978 jiwa 14,24, dan 437,188 jiwa 7,58. Hal ini sejalan dengan jumlah penduduk pada ketiga kabupatenkota tersebut yang memang lebih besar dibandingkan kabupatenkota lainnya di Sumatera Utara. Jumlah angkatan kerja terkecil ada pada Kabupaten Pakpak Barat, yaitu sebesar 19.815 jiwa 0,34.

4.7. Perkembangan Alokasi Dana Bantuan Pembangunan