. Tebing Tinggi
185.800.000 197.200.000
181.700.000 .
Medan 1.025.300.000
977.400.000 1.217.000.000
. Binjai
172.200.000 194.800.000
182.200.000 .
Padang Sidimpuan 179.700.000
203.400.000 152.700.000
. Gunung Sitoli
- -
-
Sumatera Utara 7.614.900.000
7.859.000.000 7.827.650.000
Sumber: BPS Sumatera Utara Berdasarkan data pada Tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa Kota Medan
masih mendapat dana bantuan pembangunan terbesar selama tiga tahun terakhir, diikuti dengan Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten
Simalungun. Kabupaten Pakpak Barat dan Kota Padang Sidimpuan merupakn dua KabupatenKota dengan penerimaan bantuan pembangunan terkecil dibandingkan
KabupatenKota lainnya di Sumatera Utara. Demikian juga dengan Kabupaten- Kabupaten pemekaran baru seperti Padang Lawas dan Padang Lawas Utara.
4.8. Tingkat Ketimpangan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus Indeks Williamson, dapat diketahui tingkat ketimpangan di Provinsi Sumatera Utara selama periode tahun 1984
– 2009 cenderung meningkat. Hal ini menandakan ketimpangan pembangunan ekonomi antar daerah yang semakin meningkat. Sebaliknya jika Indeks Williamson
menurun berarti ketimpangan pembangunan ekonomi antar daerah juga menurun. Berdasarkan Tabel 4.16 di bawah selama 26 tahun periode penelitian, Indeks
Williamson yang paling rendah terjadi pada tahun 1995 dan 1996 sebesar 0,26 yang berarti tingkat pemerataannya mencapai 74. Sedangkan tingkat ketimpangan paling
tinggi pada tahun 2009 sebesar 0,47 yang berarti tingkat pemerataan pembangunan hanya sekitar 53.
Universitas Sumatera Utara
Untuk investasi perkapita yang terendah pada tahun 1984 sebesar Rp. 684, dan yang tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar Rp. 365.113. Dan untuk rasio angkatan
kerja yang terendah terjadi pada tahun 1984 sebesar 35, dan yang tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 44. Selanjutnya untuk dana bantuan pembangunan
perkapita yang terendah terjadi pada tahun 1986 sebesar Rp. 2.590 dan yang tertinggi terjadi pada tahun 2006 yang mencapai Rp. 665.133.
Tabel 4.16. Indeks Ketimpangan Pembangunan Ekonomi, Investasi Perkapita, Rasio Angkatan Kerja, dan Dana Bantuan Pembangunan Perkapita
di Provinsi Sumatera UtaraTahun 1984 – 2009
No Tahun
Indeks Ketimpangan
Investasi Perkapita
Rupiah Rasio
Angakatan Kerja
Persen Dana Bantuan
Pembangunan
Perkapita Rupiah
1 1984
0,32 684
35 3.676
2 1985
0,31 1.751
36 6.052
3 1986
0,31 4.379
36 2.590
4 1987
0,32 18.905
36 4.220
5 1988
0,32 58.327
36 6.310
6 1989
0,34 13.433
36 7.740
7 1990
0,34 141.071
38 14.008
8 1991
0,35 46.688
38 17.422
9 1992
0,34 43.622
39 19.784
10 1993
0,33 59.681
39 25.163
11 1994
0,27 56.980
40 21.792
12 1995
0,26 49.781
41 25.123
13 1996
0,26 33.795
41 26.976
14 1997
0,28 58.220
42 34.772
15 1998
0,28 60.389
39 36.932
16 1999
0,29 45.427
38 40.116
17 2000
0,32 56.496
41 45.605
18 2001
0,37 80.647
41 88.105
19 2002
0,37 71.399
42 407.636
20 2003
0,37 93.809
41 529.007
21 2004
0,38 160.908
39 501.627
22 2005
0,39 91.898
42 560.378
Universitas Sumatera Utara
23 2006
0,41 86.407
38 665.133
24 2007
0,46 365.113
40 593.321
25 2008
0,46 219.123
42 602.577
26 2009
0,47 270.280
44 590.838
Sumber: BPS Sumatera Utara, data diolah
4.9. Pengujian Asumsi Klasik