D. Analisa Antar Responden Tabel 5. Analisa Antar Responden
Keterangan Responden I
Responden II Responden III
Jenis kelamin Laki-laki
Laki-laki Perempuan
Lama mengikuti PSMG
2 tahun 3 tahun
3 tahun Domain terdekat
PSA Keluarga
Keluarga
D ime
n si
Kepuasan hidup
Merasa hidup tidak memuaskan karena domain-
domainnya tidak memuaskan
Merasa hidup memuaskan karena
banyak prestasi dan hal positif yang didapatkan
Merasa hidup tidak memuaskan karena domain
terpenting yaitu keluarga tidak memuaskan meski
mengakui domain-domain lain memuaskan
Perasaan afek
Lebih sering merasakan afek negatif karena ketidakpuasan
akan hidup Lebih sering merasakan
afek positif karena kepuasan dan banyaknya
prestasi yang didapat Lebih sering mengalami afek
negatif karena banyaknya masalah keluarga yang
dihadapi dan ketidakpuasan akan hidup
F a
k to
r yan
g me
m p
e n
g ar
u h
i
Tujuan hidup
Ada, merasa belum tercapai Ada, merasa sudah
tercapai Ada, merasa belum tercapai
A ga
m a
s pi
ri tu
al it
as Kegiatan
rohani Tidak menganggap penting
hal-hal rohani Tidak terlibat karena
menganggapkomunitas terlalu eksklusif
Menganggap penting hal- hal rohani
Terlibat dalam kegiatan rohani
Menganggap penting hal-hal rohani
Terlibat dalam kegiatan rohani Doa
saat teduh
Tidak memandang penting spiritualitas
Tidak memiliki jadwal doa dan membaca kitab suci yang
rutin Memandang penting
spiritualitas memiliki jadwal doa dan
membaca kitab suci, namun hanya rutin
melakukan jadwal doa Memandang penting
spiritualitas Memiliki jadwal doa dan
membaca kitab suci yang rutin Lirik
lagu Memberikan perasaan dekat
dengan Tuhan, namun tidak merasa dapat bersyukur lewat
lagu Memberikan perasaan
dekat dengan Tuhan dan membuat selalu bersyukur
Memberikan perasaan dekat dengan Tuhan dan
mendapatkan kekuatan dari lirik lagu yang dinyanyikan,
dan beranggapan lagu yang dinyanyikan adalah doa
K u
al it
a s
h ubun
g an
sos ia
l Kampus
Kurang baik, selalu merasa kesepian
Baik Baik
Keluarga Kurang baik karena merasa
hubungan dengan saudara yang lain renggang dan
konflik antara kakak dan ibunya
Baik Kurang baik karena
banyaknya masalah keluarga yang dihadapi
PSMG Baik, namun hanya dekat
dengan dua orang Baik
Baik
D. Analisa Antar Responden
Universitas Sumatera Utara
Subjective well-being
merupakan evaluasi
subyektif seseorang
mengenai kehidupannya, yang mencakup kepuasan terhadap hidupnya, tingginya afek positif dan
rendahnya afek negatif yang terdiri dari 2 dimensi Diener, 1994, yaitu: 1. Kepuasan hidup
Responden I merasa tidak puas dengan hidupnya baik secara keseluruhan ataupun terhadap semua domain kehidupannya. Responden II merasa puas dengan hidupnya
dan semua domain dalam kehidupannya. Sedangkan responden III merasa tidak puas dengan kehidupannya secara keseluruhan karena ia merasa tidak puas dengan domain
keluarga yang menurutnya merupakan domain yang terpenting. 2. Perasaan afek
Responden I merasa ia lebih banyak mengalami dan merasakan perasaan tidak menyenangkan karena ketidakpuasannya atas hidup. Responden II merasa lebih
banyak perasaan menyenangkan yang dialaminya karena kepuasan atas hidup dan banyaknya prestasi yang didapat. Responden III menyatakan bahwa ia lebih banyak
merasakan perasaan tidak menyenangkan karena ketidakpuasan atas hidup dan masalah keluarga yang dihadapinya.
Beberapa hal yang mempengaruhi kebahagiaan responden adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
Responden I memiliki tujuan hidup untuk menyenangkan orang lain, namun karena ketidakpuasannya atas hidup dan masalah yang dihadapi saat ini responden
merasa tujuan ini tidak tercapai.
Universitas Sumatera Utara
Responden II memiliki tujuan hidup untuk membuat Tuhan dan orang tuanya merasa bangga padanya dan merasa tujuan ini cukup baik pencapaiannya dengan
banyaknya prestasi yang ia peroleh. Responden III memiliki tujuan untuk mengajak orang lain menjalani hidup
dengan tegar dan mengajak orang lain untuk meyakini Tuhan membantu mereka, responden merasa belum tercapai karena masih belum cukup memberikan usahanya
untuk mencapai tujuan ini.
2. Agama dan Spiritualitas Responden I mengakui bahwa ia bukanlah orang yang religius, juga
mengungkapkan bahwa ia tidak menganggap penting kegiatan kerohanian yang dilakukan dalam PSMG-nya, dan tidak terlibat dengan kegiatan keagamaan karena
merasa komunitas keagamaan terlalu mengekslusifkan diri. Responden I tidak memiliki jadwal rutin untuk berdoa ataupun membaca kitab suci. Responden I
mengakui bahwa ia merasakan kedekatan dengan Tuhan saat bernyanyi namun, ia menyatakan bahwa bersyukur melalui lagu adalah hal yang tidak masuk akal
nonsense Responden II menganggap bahwa kegiatan kerohanian yang dilakukan baik
dalam PSMG dan yang dilakukan sendiri adalah hal yang penting. Responden II juga mengakui ia terlibat dalam kegiatan kerohanian. Responden memiliki jadwal doa dan
membaca kitab suci, akan tetapi ia mengakui bahwa ia hanya rutin melakukan jadwal doa saja. Responden II mengakui lirik lagu yang dinyanyikan memberikan perasaan
dekat dengan Tuhan dan membuatnya selalu bersyukur dalam setiap keadaan. Responden III menganggap bahwa kegiatan kerohanian yang dilakukan baik
dalam PSMG ataupun yang dilakukan sendiri merupakan hal yang penting.
Universitas Sumatera Utara
Responden III mengakui bahwa ia juga terlibat dalam kegiatan kerohanian. Responden III memiliki jadwal doa dan membaca kitab suci dan jadwal ini rutin
dikerjakan olehnya. Responden III mengakui lirik lagu yang dinyanyikan memberikan perasaan dekat dengan Tuhan dan merasa mendapatkan kekuatan saat bernyanyi dan
merenungkan lirik lagu yang dinyanyikan
3. Kualitas hubungan sosial Responden I menyatakan kualitas hubungan sosialnya di kampus kurang baik
karena ia selalu merasa kesepian di kampus. Responden I juga mengakui kualitas hubungan sosial dalam keluarganya kurang baik karena merasa hubungannya dengan
saudaranya rengang dan karena adanya konflik antara kakak dan ibunya yang mempengaruhinya. Namun, responden I menyatakan bahwa ia merasa kualitas
hubungannya di PSMG cukup baik, akan tetapi ia merasa dekat dengan dua orang anggota PSMG.
Responden II mengakui memiliki kualitas hubungan sosial yang baik dalam domain kampus, keluarga, dan PSMG-nya.
Responden III mengakui ia memiliki kualitas hubungan yang baik dalam domain kampus dan PSMG, namun ia merasa kualitas hubungannya dalam keluarga
kurang baik, karena banyaknya masalah keluarga yang dihadapinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN
A. KESIMPULAN
Menurut Diener 1994 subjective well-being merupakan penilaian subyektif yang berdasarkan pengalaman-pengalaman individu mencakup kepuasan terhadap hidup
dan domain-domainnya, dan kehadiran afek positif dan ketiadaan afek negatif. Melalui hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Bernyanyi dalam paduan suara memberikan banyak dampak positif bagi para anggotanya hal ini dialami oleh ketiga responden. Ketiga responden menjadikan
PSMG yang diikuti sebagai wadah untuk coping stress, dan ketiga responden cenderung untuk melakukan coping berupa emotion focused, di mana saat
bernyanyi para responden membutuhkan fokus dan konsentrasi yang besar sehingga menghambat perhatian terhadap masalah-masalah personal yang
berkaitan dengan sumber kekhawatiran, sehingga menawarkan relaksasi dan kelegaan. Hal inilah yang membuat responden mengalami afek positif walaupun
diakui terdapat perbedaan dalam hal dinamikanya. Para responden juga mengakui merasakan dukungan sosial yang diberikan oleh PSMG namun terdapat juga
perbedaan dinamika pada tiap responden. Kewajiban untuk mengikuti kegiatan dalam PSMG diakui ketiga responden membuat ketiga responden merasa aktif
dan bermanfaat. Sekalipun dalam PSMG terdapat unsur spiritualitas seperti lirik lagu yang dinyanyikan ataupun kegiatan spiritualitas yang dilakukan , namun
pada kenyataannya unsur ini tidak memberikan kontribusi yang signifikan bila anggota PSMG juga menganggap dirinya religius dan tidak terlalu menganggap
penting hal-hal yang berkaitan dengan unsure spiritualitas.
Universitas Sumatera Utara