dosen dan sesama anggota keluarga lainnya; mempunyai pandangan spiritual tentang makna kehidupan manusia; memiliki rasa harga diri dengan mendapatkan
tanggapan dari lawan jenis dan menikmati rasa puas karena sukses dalam studi akademik Winkel, 1997. Hurlock 1980 menambahkan bahwa masa ini
termasuk ke dalam masa dewasa dini. Masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun.
E. Subjective Well-Being Mahasiswa Anggota Paduan Suara Gerejawi
Kegiatan ekstrakurikuler yang cukup diminati mahasiswa adalah PS. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa kegiatan menyanyi dalam PS
memberikan banyak manfaat. Antara lain, bahwa kegiatan menyanyi di PS memberikan kebahagiaan bagi para anggotanya Clift, 2010. Bailey dalam
Crossley, 2010 mengadakan survey kepada anggota PS, dari Australia, Brazil, Canada, Hong Kong dan Iceland n = 224 dan hasilnya menunjukkan menyanyi
memberikan efek yang lebih dirasakan dibandingkan dengan mengikuti kegiatan lain seperti mendengarkan musik, menonton televisi, dan aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh partisipan. Secara umum berdasarkan jenis keberadaan PS mahasiswa, terdapat dua
jenis PS yaitu PS umum dan PS gerejawi. Di mana PSMG memiliki perbedaan, diantaranya lirik lagu yang dinyanyikan dan kegiatan dalam PS, PSMG
menyanyikan lagu-lagu rohani, dan kegiatan yang dilakukan PSMG melibatkan para anggotanya dalam aktivitas-aktivitas keagamaan, seperti doa pembuka dan
penutup, pembacaan Kitab Suci, dan puasa. Sementara menurut penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh Eddington Shuman 2008 membuktikan bahwa mengikuti kegiatan kerohanian memberikan pengaruh positif pada subjective well-being
seseorang seperti memberikan makna pada kehidupan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan sosial seseorang dalam komunitas yang memiliki nilai dan sikap yang
sama. Berdasarkan hal yang telah disebutkan sebelumnya terlihat bahwa bernyanyi
dalam PS gerejawi memiliki dampak yang positif terhadap subjective well-being seseorang melalui kegiatan menyanyi, aktivitas rohani yang dilakukan, juga lirik
lagu rohani yang dinyanyikan. Namun mahasiswa yang mengikuti kegiatan paduan suara mahasiswa gerejawi
PSMG mengalami tekanan seperti latihan reguler setiap minggu, latihan fisik, dan penggalangan dana untuk setiap kegiatan. Selain itu, banyak para penyanyi
dalam PS juga mengalami kecemasan. Liston, Frost Mohr dalam Huston, 2011 menyatakan kecemasan yang dialami disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
ketakutan saat menunjukkan performa di hadapan penonton, termasuk keluarga dan teman dekatnya dan ingin tampil sempurna. Ryan Andrews dalam Huston,
2011 juga menambahkan bahwa tingkat kesulitan musik, banyaknya hal-hal yang diingat saat performansi, serta pentingnya performa bagi musisi sangat
mempengaruhi kecemasan tersebut. Sementara, sebagai mahasiswa anggota PS tersebut juga memiliki tugas-tugas akademis yang relatif padat dan memberikan
tekanan tersendiri bagi mereka. Dari wawancara didapati bahwa banyaknya tuntutan baik sebagai mahasiswa maupun sebagai anggota PS, membuat sebagian
besar anggota PS memutuskan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan PS.
Universitas Sumatera Utara
Meski demikian, terlihat juga sebagian anggota lainnya memilih untuk tetap bertahan meski banyaknya tekanan yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
42 Berdasarkan uraian maka kerangka penelitian ini adalah sebagai berikut:
PSMG Paduan suara Mahasiswa
Subjective well being
Kompetensi
Kompetensi dalam bidang tarik suara
memberikan kepuasan tersendiri bagi para
anggotanya
Hal religius spiritual
Lirik lagu yang dinyanyikan dan
kegiatan spiritualitas yang dilakukan dalam
PSMG memberikan perasaan tenang dan
menyatu dengan Tuhan.
Komitmen reguler
Kewajiban mengikuti latihan yang diadakan
juga memberikan komitmen reguler
yang memotivasi orang untuk tetap aktif.
Dukungan sosial
perasaan terisolasi dan kesepian yang dialami
anggota lainnya berkurang dan
memberikan komunitas yang lebih luas
Memberi rasa rileks
fokus dan konsentrasi yang besar sehingga
menghambat perhatian terhadap masalah-
masalah personal yang berkaitan dengan
sumber kekhawatiran, sehingga menawarkan
relaksasi dan kelegaan.
Coping stress
membantu anggotanya dalam
coping stress yang
disebabkan oleh masalah hubungan
personal ataupun masalah keluarga
yang dihadapi
PSM umum
Bagaimanakah gambaran subjective well-being mahasiswa anggota paduan suara mahasiswa gerejawi ?
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Kualitatif
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dengan tujuan untuk menggali dan mendapatkan gambaran yang mendalam berkaitan
dengan subjective well-being mahasiswa yang mengikuti PS gerejawi. Menurut Creswell 1994 penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang
memungkinkan peneliti memahami permasalahan sosial atau individu secara lebih mendalam dan kompleks, memberikan gambaran secara holistik, yang disusun
dengan kata-kata, mendapatkan kerincian informasi yang diperoleh dari informan dan berada dalam setting alamiah.
Patton dalam Poerwandari, 2007 menyatakan bahwa metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk meneliti isu terpilih, kasus-kasus atau kejadian
secara mendalam dan detail, dan fakta berupa kumpulan data yang tidak dibatasi oleh kategori yang ditetapkan sebelumnya. Kelebihan metode kualitatif adalah
prosedur yang khusus menghasilkan data yang detail dan kaya tentang individu dan kasus-kasusnya. Kelebihan lainnya adalah menghasilkan data yang mendalam
dan detail serta penggambaran yang hati-hati tentang situasi, kejadian-kejadian, orang-orang, interaksi dan perilaku yang teramati. Penelitian dengan pendekatan
kualitatif memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengungkap hal-hal yang tersimpan dalam pikiran partisipan, perasaan dan keyakinan-keyakinan partisipan
yang sulit diungkapkan dengan pendekatan kuantitatif.
B. Metode Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara