Lokasi Penelitian Kredibilitas Penelitian

tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Pada penelitian ini, jumlah partisipan yang direncanakan adalah sebanyak 3 orang dengan pertimbangan tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan memerlukan pendekatan yang mendalam terhadap subjek tentang subjective well-being pada mahasiswa yang mengikuti PS gerejawi. Pendekatan maksimal dapat dilakukan dengan subjek yang tidak terlalu besar, dan jumlah subjek tidak diambil satu orang saja, dengan alasan agar dapat dibandingkan antara subjek yang satu dengan subjek yang lain dan dapat melihat perbedaan individual.

D. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Medan. Pengambilan daerah penelitian tersebut adalah dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan sampel penelitian karena lokasi peneliti berada di daerah tersebut. Lokasi penelitian bisa berada dimana saja tergantung pada kenyamanan dan keinginan responden untuk diambil datanya. Universitas Sumatera Utara

E. Alat Bantu Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu pengumpul data, seperti:

1. Alat Perekam

Suatu wawancara tidak bijaksana jika hanya mengandalkan ingatan saja, karena indera manusia terbatas, yang memungkinkan peneliti untuk melewatkan hal-hal yang tidak terseleksi oleh indera yang mendukung penelitian. Menurut Poerwandari 2007, sedapat mungkin suatu wawancara perlu direkam dan dibuat transkripnya secara verbatim kata demi kata. Agar peneliti tidak perlu sibuk untuk mencatat jalannya pembicaraan, maka peneliti menggunakan perekam berupa MP4. Perekam MP4 dapat membantu peneliti untuk tetap fokus kepada topik pembicaraan, sehingga memungkinkan peneliti juga untuk melakukan observasi yang dapat menambah data atau hal-hal yang mendukung sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat semi struktur untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang dibicarakan, sekaligus menjadi daftar pengecek checklist tentang aspek yang telah dan yang belum dibicarakan. Pedoman wawancara berupa open ended question, disusun berdasarkan teori-teori dalam Bab II. Pada pelaksanaannya, pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku. Tidak tertutup kemungkinan bagi peneliti untuk menanyakan hal-hal Universitas Sumatera Utara di luar pedoman wawancara, agar data yang dihasilkan lebih lengkap dan bervariasi.

F. Kredibilitas Penelitian

Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikan konsep validitas Poerwandari, 2001. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan kompleksitas aspek-aspek yang terkait dalam bahasa kuantitatif: variabel dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif. Menurut Poerwandari 2001, kredibilitas penelitian kualitatif juga terletak pada keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi masalah dan mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks. Adapun upaya peneliti dalam menjaga kredibilitas dan objektifitas penelitian ini, antara lain dengan: 1. Memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik penelitian, dalam hal ini adalah mahasiswa yang mengikuti paduan suara mahasiswa gerejawi. 2. Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori mengenai subjective well- being , dan faktor-faktor yang mempengaruhi subjective well-being Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang akurat. 3. Melibatkan teman sejawat, dosen pembimbing dan dosen yang ahli dalam bidang kualitatif untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik mulai awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini Universitas Sumatera Utara dilakukan mengingat keterbatasan kemampuan peneliti pada kompleksitas fenomena yang diteliti. 4. Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisa data juga dengan membandingkan jawaban pada pertanyaan yang sama pada kesempatan wawancara yang berbeda pada responden yang sama

G. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan