4.3 Uji Kerapuhan
4.3.1 Cangkang kapsul kosong
Untuk uji kerapuhan ini, pada cangkang kapsul kosong dijatuhkan beban 50 g dari ketinggian 10 cm dimana beban 50 g ini diibaratkan sebagai tekanan
yang terjadi saat membuka kemasan kapsul. Kapsul dikatakan rapuh apabila setelah dijatuhkan beban, cangkang kapsul retak atau pecah Nagata, 2002.
Kapsul akan rapuh jika kadar uap air yang dikandungnya sedikit. Sebaliknya jika kadar uap airnya terlalu banyak, kapsul cenderung akan melunak.
Uji kerapuhan untuk masing-masing 6 cangkang kapsul kosong pada berbagai formula kapsul tidak menunjukkan kerapuhan yang berarti, tetapi pipih
pada lokasi tertentu. Dapat dilihat pada Gambar 4.2-4.6.
a b Gambar 4.2.
Uji kerapuhan cangkang kapsul kosong alginat 80-120 cp tanpa polimer
a Sebelum uji kerapuhan b Sesudah uji kerapuhan
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 4.3 . Uji kerapuhan cangkang kapsul kosong alginat 80-120 cp +
PEG1 a Sebelum uji kerapuhan b Sesudah uji kerapuhan
a b
Gambar 4.4 . Uji kerapuhan cangkang kapsul kosong alginat 80-120 cp +
PEG2 a Sebelum uji kerapuhan b Sesudah uji kerapuhan
a b Gambar 4.5.
Uji kerapuhan cangkang kapsul kosong alginat 80-120 cp + gelatin 5
Universitas Sumatera Utara
a Sebelum uji kerapuhan b Sesudah uji kerapuhan
a b Gambar 4.6
. Uji kerapuhan cangkang kapsul kosong alginat 80-120 cp + Avicel 5
a Sebelum uji kerapuhan b Sesudah uji kerapuhan
4.3.2 Cangkang kapsul berisi uji ketahanan terhadap tekanan
Pada uji ini, cangkang kapsul yang telah diisi dengan amoxicilin ditekan dengan beban 2 kg Nagata, 2002. Cangkang kapsul alginat disisi dengan
amoksisilin dan beban 2 kg diibaratkan seperti tekanan yang mungkin terjadi selama proses pengisian sampai dengan pengemasan kapsul. Dalam sekali
produksi, dapat dihasilkan beribu-ribu kapsul dimana kapsul yang telah diisi ini dapat tertekan oleh kapsul lainnya sebelum dimasukkan ke dalam kemasan.
Akibatnya jika kapsul rapuh, maka isi kapsul dapat keluar. Uji kerapuhan untuk masing-masing 6 cangkang kapsul berisi pada
berbagai formula kapsul tidak menunjukkan kerapuhan yang berarti, tetapi pipih pada lokasi tertentu, tetapi hanya kapsul alginat dengan penambahan avicel yang
mengalami kerapuhan. Dapat dilihat pada Gambar 4.7- 4.11.
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 4.7. Uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cp berisi uji
ketahanan terhadap tekanan a=sebelum uji kerapuhan, b = sesudah uji kerapuhan pipih pada lokasi tertentu
a b
Gambar 4.8. Uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cp + PEG 1 berisi
uji ketahanan terhadap tekanan a = sebelum uji kerapuhan, b = sesudah uji kerapuhan pipih pada lokasi tertentu
a b
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9. Uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cp + PEG 2 berisi
uji ketahanan terhadap tekanan a = sebelum uji kerapuhan, b = sesudah uji kerapuhan pipih pada lokasi tertentu
a a b
Gambar 4.10. Uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cp + gelatin 5
berisi uji ketahanan terhadap tekanan a = sebelum uji kerapuhan, b = sesudah uji kerapuhan pipih pada lokasi tertentu
a b
Gambar 4.11. Uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cp + Avicel 5
berisi uji ketahanan terhadap tekanan a = sebelum uji kerapuhan, b = sesudah uji kerapuhan rapuh pada lokasi tertentu
4.4 Pengukuran Uji Pelepasan Amoksisilin dari Kapsul Alginat